"Silahkan duduk Tante, kak, aku mau panggil mama dulu" ucap Zara segera menemui mamanya yang ada di dapur"Hmmmm aromanya... Wangi banget ma" ucap Zara mencium donat coklat kesukaannya
"Iya donk, kan hari ini ada tamu spesial" ucap Ima
"Siapa ma?"
"Angga"
"Loh mama kok tau kalo ada kak Angga"
"Kan mama tadi pagi bilang ke Angga kalo kamu semalam pusing mikirin pr nah dia nyaranin buat ngajarin kamu"
"Iiih mama apa-apaan sih buka aib anak sendiri"
"Ih beda lah, yaudah mama mau samperin Angga dulu"
Ima berjalan menuju ruang tamu, Zara tak sempat bilang kalo di ruang tamu bukan hanya ada Angga tapi juga Ami mamanya Angga
"A.. Amii... Ami kan?" ucap Ima memastikan bahwa yang dihadapannya ini beneran sahabat lamanya
"Iya Ima ini aku Ami" ucap Ami bersemangat
Langkah mereka semakin ringan, Ima berjalan cepat menuju sahabat lamanya, mereka berpelukan seperti pada masa SMAnya tanpa memikirkan anaknya yang kebingungan menatap aneh kepada Ami dan Ima akan tingkah ke kanak kanakan mereka
"Yaampun akhirnya ketemu lagi, kamu apa kabar" ucap Ima menatap Ami dengan bahagianya
"Aku baik-baik aja, iihh kamu yaa dari dulu gak berubah tetep cantik" ucap Ami memuji Ima
"Iih apaan sih jangan gitu donk" ucap Ima malu-malu
"Fakta Ma" ucap Ami
"By the way kamu kok bisa tau rumah aku?" tanya Ima kebingungan namun senyamannya tetap terukir jelas
"Kenalin ini anak aku" ucap Ami menunjuk ke arah Angga
"Haaah jadi Angga anak kamu? Waaah semua terasa kebetulan ya" ucap Ima semakin bahagia
"Iya aku gak nyangka kalo Zara itu anak kamu"
"Iya, eh silahkan duduk, jadi lupa" ucap Ima
"Yaudah yuk kedapur, lanjutin hobi kita buat cake" ucap Ima
"Yuk aku udah kangen banget buat cake sama kamu" ucap Ami bersemangat
"Yaudah kalian kalo mau belajar disini aja, kita mau ke dapur dulu" ucap Ima segera meninggalkan Angga dan Zara
"Emang gitu ya perempuan kalo ketemu sahabatnya jadi lupa sama lingkungan?" tanya Angga
"Bukan lupa lingkungan, tapi itu menandakan kalo perempuan penyayang" jawab Zara membela kaum hawa
"Katanya tadi malem lo ada pr, dan lo gak tau, yaudah sini gue bantuin" ucap Angga
"Mama crita ya sama kak Angga"
"Ya gak pa-pa kali, gue malah seneng jadi pelajaran kelas satu bisa diingat kembali"
"Oohh yaudah, aku ambil buku dulu ya" pamit Angga
Didapur terdengar sangat berisik, sahabat yang lama berpisah kini bertemu kembali membuat dunia seakan-akan milik mereka berdua
"Kamu inget gak dulu pas waktu Reno nembak kamu" ucap Ami menahan ketawa
"Iya sampek-sampek tangannya gemeteran"
"Apalagi aku yang menjadi saksi percintaan kalian, sumpah aku pengen kembali ke masa SMA lagi tau gak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)
RomanceBukan cinta namanya Kalo tidak ada perjuangan Yang pada hakikatnya Cinta tidak mudah untuk didapatkan Tapi semua orang bisa merasakan Dan tidak semua orang bisa mendapatkan Angga Yunanda Jangan lupa VOTE DAN COMEN...