20. Adisty Zara

2.2K 143 13
                                    

Cinta adalah simbol terpenting dalam hidup
Cinta adalah simbol pribadi seseorang
Cinta adalah simbol kebanggan yang harus diperjuangkan

                        Adisty Zara
 

                      

Bisma sebuah nama yang tak penting dalam hidupku

                       Adisty Zara

                       

Angga?
Sungguh dia gila

                       Adisty Zara

  "Segila-gilanya aku masih bisa tetep mencintai kamu" ucap Angga di tulis di Diary Zara

  Angga membaca setiap lembar curhatan Zara dibuku diarynya itu, yang tertulis kisah sedih senang bahagia dan keluh kesahnya Zara

  "Gak nyangka kemarin kamu benci aku, sekarang kamu cinta aku"

  Angga tersenyum mengingat kejadian disekolahnya itu, padahal dia ingin nembak Zara dengan cara romantis, bukan dengan cara yang konyol seperti tadi

****
  
  Ketika jamkos sebagian murid merasa merdeka, seperti kelas Zara misalnya, ada yang konser, ada yang bermake up,  pacaran, corat-coret papan, kotekan, kejar-kejaran seperti anak paud, bahkan pula ada yang ngegosip

"Eh denger-denger kak Angga jadian ya sama Zara?"

"Iya, uhh pengen deh jadi Zara, emang dia lebih pantes sama kak Angga daripada Bisma kelas sebelah itu"

"Bisma yang mana?"

"Itu yang playboy kelas kakap"

"Yang mana?"

"Itu yang slalu bareng sama kak Santi, tapi anehnya Zara gak pernah tau kalo Bisma itu playboy, tapi sekarang udah ketahuan"

"Haaa syukur deh, beruntung banget Zara bisa dapatin kak Angga"

"Tuh liat, yang lain aja pada dukung kamu sama kak Angga" ucap Indri pada Zara. Namun Zara tak membalasnya

"Lima menit lagi istirahat, kamu ada rencana mau beli apa?"

"Blagaknya kek orang mau liburan aja pakek rencana rencana segala" ucap Zara

"Ya gak pa-pa lah"

  Bel istirahat berbunyi....

"Nah tuh yuk ke kantin"

Indri dan Zara pun ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah dikuasai oleh cacing-cacing yang sedang berpesta

  "Trima kasih sudah membawa tuan putri pada sang pangeran" ucap Roy pada Indri dengan hormat

  "Sekarang giliran kakanda sebagai prajurit pangeran Angga untuk mempersunting adinda dayang Indri sebagai permaisuri kakanda" Lanjutnya

  "Kak Roy kenapa sih?"

  "Udah kamu sama aku duduk disana aja"

  Roy membawa Indri ke bangku lain yang tak jauh dari Angga dan Zara

  "Tuh liat, jarang-jarang kita dapat pemandangan kek gini, biarin lah mereka menikmati masa-masa berduanya, kek aku dan kamu"

  "Ini tulus apa cuma modus kakak biar kita cuma berdua"

Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang