13. Jodoh Gue Zara

2K 100 8
                                    

  "Tuh mereka udah brangkat" ucap Roy

  Angga dan Roy pun mengikuti Bisma dan Zara dari jauh-jauh, hingga akhirnya mereka berhenti di sebuah cafe

  "Ayo cepetan turun" gertak Roy

  "Tapi apa lo yakin gue gak bakal cemburu kalo mereka romanti-romantisan"

  "Astagaa iya kalo romantis kalo Zara di apa-apain heeh tamat sudah"

  "Eh jangan donk, trus gue mau nikah sama siapa kalo Zara di apa-apain sama Bisma"

"Ya nikah sama jodoh elo lah"

"Jodoh gue itu Zara"

"Idiihh sok tau lo, lo aja gak tau kapan masa jomblo elo berakhir"

"Ini mau masuk atau mau ribut?" tanya Angga mulai kesal

"Lagian elo mulai duluan sih"

  Roy dan Angga menggunakan baju layaknya detektif tak lupa masker topi dan kacamata hitam, mereka berdua duduk tak jauh dari Zara dan Bisma

  Angga menutup sebagian mukanya menggunakan buku menu di cafe tersebut

  "Pemisi pak mau pesan apa?" tanya seorang pelayang

  "Bapak? Emang kita keliatan udah tua?" tanya Angga ke Roy dengan heran

  "Gak tau" jawab Roy

  "Udah nanti aja" ucap Roy pelan mengusir pelayan tersebut

  "Tuh tuh liat, calon bini gue dipegang tangannya" ucap Angga panik

  "Ya namanya juga pacaran masak iya mau pegang kaki aneeh deh"

  "Bunga bro, dia kasih bunga mawar"

  "Ya terus kalo enggak bunga mawar masak bunga raflesia kebesaran kali"

  "Haaa disuapin" ucap Angga merengek layaknya anak kecil minta balon ke ibunya

  "Makanya jadi orang jangan kelamaan jomblo"

  "Brisik tau gak"

  Satu jam sudah berlalu namun Zara dan Bisma tak ada tanda-tanda akan pulang

  "Haaayy" Angga menguap pelan

  "Ini makan malam atau gimana sih lama banget, ngantuk gue" Angga pun menyenderkan badannya ke belakang menutup matanya. Masker, kacamata dan topi yang digunakan membuat mereka berdua tak bisa dikenali siapaphn, saat Angga mulai terlelap dalam tidurnya Roy membangunkan Angga

  "Eh bro mereka udah pulang"

  "Serius"

  Roy dan Angga membuntuti mereka kembali, hingga Bisma dan Zara berhenti tak jauh dari rumah Zara hanya beberapa meter namun tempatnya sangatlah sepi dan gelap karna ini sudah menunjukkan jam 9 malam

  "Bisma kenapa berhenti?" tanya Zara

  Bisma tak menjawab, dia mengetahui bahwa sedari tadi Angga dan Roy mengikutinya, Bisma bersikap seakan-akan macem-macem kelada Zara

  "Bisma kamu mau ngapain?" tanya Zara ketakutan

  Bisma terus mendekati Zara menyingkirkan rambut yang menghalangi leher Zara

  "Ini semut, aku gak mau kamu disakitin bahkan semut sekalipun"

  Angga yang melihat Bisma seakan-akan ingin kurang ajar kepada Zara segera keluar dari mobilnya mendekati Bisma dan menghantam Bisma abis-abisan

  "Kak Angga stop berhenti, KAK"

  Zara membentak Angga membuat Angga berhenti memukul Bisma

Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang