10. Mei

1.9K 109 6
                                    

  "Kak menurut kakak keputusan aku buat pacaran sama Bisma itu terbaik gak?"

  Ucap yang Zara sedang menyantap mie ayam dekat dengan rumah Zara

  "Ya selagi lo bahagia gak masalah, tapi tergantung elonya juga, kalo lo merasa keputusan yang lo ambil salah... "

  Zara menunggu kelanjutan bicara Angga yang tak kunjung berakhir

  "Kenapa kalo salah?" tanya Zara

  "Ya berarti gak benar"

  Zara melihat Angga dengan ekspresi tak enak, menyipitkan matanya menatap tajam ke arah Angga
 
  "Kakak dendam yaa" ucap Zara sinis

  "Enggak ngapain dendam, gak boleh dendam"
 
  Zara memutar matanya malas, menyuapkan mie ayam ke mulutnya dengan sebal, Angga yang melihatnya hanya berkekeh
 
  "Oh iya ico itu siapa?" tanya Angga pura-pura gak tau

  "Ico? Ico siapa?"

  "Ya ico"

  "kakak tau darimana nama Ico?"

  "Kamar elo"

  "Haah kakak ngapain ke kamar aku?"

  "Lo gak inget haa waktu lo nonton dibioskop lo itu ketiduran, gue pikir lo gak teriak histeris kayak yang lain karna lo pemberani taunya tidur, btw lo itu berat juga yaa"

  "Enak aja" Zara memukul pelan lengan Angga tak trima akan ucapan Angga yang mengatan bahwa dirinya berat

  "Udah gak bilang trima kasih, masih mukul"

  "Udah ngatain masih nyuruh bilang trima kasih"

  Angga dan Zara berdebat tak ada yang mau mengalah

  Debat terooosss ntar juga berhenti kalo keduanya capek ngomong

****
 
  "Raa gue pulang dulu yaa"
 
  Angga pun meninggalkan pekarang rumah Zara, tak jauh dari rumah Zara Angga mendapati Bisma yang sedang berduaan di cafe, Angga yang penasaran memilih menepikan mobilnya dan menghampiri Angga

  "Bisma"

  "Kak Angga"

  Bisma terkejut melihat Angga yang tiba-tiba berdiri disampingnya

  "Sayang aku ke toilet dulu ya" pamit perempuan yang sedang bersama Bisma
 
  Angga tak tinggal diam dia menyeret kerah baju milik Bisma hingga kini dirinya dan Bisma berada di pinggir jalan
 
  "Kurang ajar, playboy tetap playboy gue pikir lo bakal berubah, ternyata semua yang jeluar dari mulut lo hanya samoah tau gak"

  Angga menghajar habis Bisma, Bisma tak tinggal diam, dia melawan Angga hingga Angga jatuh tersengkur. Bukan Angga namanya jika diam atas perlakuan musuhnya, mata Zara selalu terbayang di dipikiran Angga membuat Angga semakin marah pada Bisma, Angga menghajar habis Bisma hingga Bisma tak berdaya

  "Mau lo apa haa, kenapa lo duain Zara" bentak Angga

  "Lo kenapa haa peduli banget sama Zara lo suka sama Zara? Percuma Zara itu sudah jadi milik gue"

  Buukk
Satu pukulan melayang dipipi kanan Bisma, namun Bisma masih bisa tersenyum jahat

  "Lo lihat ini" Bisma menunjukkan sebuah foto dari ponselnya, Angga terkejut melihat foto seorang perempuan yang tak asing bagi Angga

  "Mei" ucap Angga kaget, Bisma yang melihat Angga bengong menatap foto tersebut segera memukul keras perut Angga hingga Angga terjatuh

  Tak ada yang berani melerai pertikaian antara Angga dan Bisma, bahkan dari mereja hanya menjadi penonton

Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang