"SMA Abadi"
Tak lama Ima pun datang membawa makanan
"Eeh udah bangun"
"Iya maah, mama dari mana?"
"Habis beli makanan, oh iya ni papa mau bicara sama kamu"
Ima memberikan ponselnya pada Zara dimana disana Reno tengah video call dengan Ima
"Halo paa" Zara mengarahkan kameranya pada dirinya
"Gimana keadaan kamu?"
"Udah mendingan paa"
"Sekarang papa pulang, mau jaga kamu"
"Gak usah paa, kalo masih sibuk"
"Enggak, gak ada yang lebih penting daripada berlian papa, lagian masalahnya udah beres, rencananya mau pulang lusa, tapi berhubung kamu sakit biar papa pulang sekarang aja"
"Aku udah sehat paa"
"Iya alhamdulillah, yaudah papa mau cari makan lapar"
"Iya dah papa"
Zara memberikan ponselnya pada mamanya
"Tante kalo gitu saya permisi dulu, mau pulang" ucap Angga
"Oooh iya hati-hati ya Angga"
"Hati-hati kak"
"Iyaa"
Angga pun tiba dirumahnya jam 10, Angga segera merebahkan tubuhnya di ranjangnya itu
****
Pagi itu Angga berangkat kesekolah sendiri tanpa Zara, diparkiran dia bertemu dengan Indri dan Roy
"Indri"
"Kenapa kak?"
"Surat izin punya Zara"
"Ooh iya, gimana kabarnya Zara"
"Udah baikan"
"Syukurlah, nanti malam rencananya kita berdua mau ke rumah sakit" ucap Roy
"Ooh yaudah kita bareng aja"
"Okee okeee"
Angga segera masuk ke kelasnya begitupun dengan Roy dan Indri, pelajaran berlangsung hingga jam terakhir dan bel pulang berbunyi
Indri pulang, tapi tidak dengan Angga dan Roy yang harus berlatihan terlebih dahulu
****
Malam hari tepatnya pukul tuju malam, Angga sedang menunggu Roy dan Indei di parkiran rumah sakit medika, akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba, mereka bertiga pun segera ke ruang inap Zara
Terlihat dari jauh Ima dan Reno sedang di depan pintu dengan raut wajah yang tak bisa dibilang sedang khawatir dengan keadaan yang didalam
"Tante om, kok diluar"
"Didalam masih ada dokter" jawab Reno singkat
"Zara kenapa? Dia baik-baik aja kan?"
"sedari tadi pagi Zara gak mau makan, trus tadi muntah-muntah terus dan sekarang.... " ucap Reno menggantung
"Sekarang kenapa?"
"Om belum tau"
Dokter pun keluar dari kamar Zara yang langsung dikepung oleh orang tua, Angga, Roy, dan Indri
"Zara udah mendingan, meskipun hanya sedikit tolong dipaksa makan, perutnya kosong" jelas dokter
"Iya dok" jawab Reno

KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)
RomanceBukan cinta namanya Kalo tidak ada perjuangan Yang pada hakikatnya Cinta tidak mudah untuk didapatkan Tapi semua orang bisa merasakan Dan tidak semua orang bisa mendapatkan Angga Yunanda Jangan lupa VOTE DAN COMEN...