"Srius lo?" tanya Roy tak percaya akan pernyataan Angga
"Jadi.... slama ini?" tanya Indri
"Yups tiap hari jumat gue yang slalu kirim surat itu buat Zara" ucap Angga dengan tampang polosnya
"Gimana kata-katanya?" tanya Ervan
"Bagus sih"
"Iyalah siapa dulu gurunya" ucap Ervan dengan pedenya
"Tapi kan tulisan di surat sama tulisan elo beda bro" ucap Roy heran
"Gue udah bilang, apapun demi Zara akan gue lakuin, btw jangan kasih tau kalo gue udah pulang dari rumah sakit, nah kalo misalkan Zara mau kesini lo tahan deh ya in pliss, sekalian besok kan hari ulang tahun Zara yang ke enam belas" mohon Angga pada Indri
"Iya deeh, berarti besok kita ikut semua nih?" ucap Indri memastikan
"Yaudah kalo gitu aku kerumah Zara dulu udah malem, aku mau nginep disana sekalian mau mantau Zara" ucap Indri
"Kalo gitu gue anter Indri dulu bro, nanti gue balik lagi kesini"
"Sip thank yaa"
Ervan dan Roy nginap dirumah Angga untuk mempersiapkan semuanya untuk hari esok, mulai dari membuat surat, sedangkan Indri dirumah Zara memantau Zara agar tidak ke rumah sakit
"Akhirnya selesai juga" ucap Ervan menghempaskan tubuhnya
"Udah jam brapa nih, astaga udah tiga pagi, tidur ah" ucap Angga yang disetujui oleh Roy dan Ervan
****
"Udah jam 12 anak-anak masih belum pada bangun" ucap Ami menuju kamar Angga
"Angga...."
"Angga..." teriak Ami dari luar
"Apa sih ma" ucap Angga masih dengan mata tertutup
"Ini udah jam 12 kok gak bangun gak mau makan kamu"
"bentar ma"
"20 menit kalo masih gak mandi, mama siram kamu ya"
"Iyaa"
Ami pun meninggalkan kamar Angga, kini kamar Angga benar-benar berantakan ditambah tidur mereka bertiga gak karuan menjadikan kamar Angga seperti kapal baru pecah
"masih jam dua belas juga, lagian kan skolah libur gak ada yang rasa mau marahin" ucap Angga dengan posisi tidur diatas ranjang namun kakinya yang dibantalin sedangkan kepalanya sudah berada diujung ranjang
"Jam dua belas" Seketika Angga membuka matanya melirik sekilas jam weker di samping tempat tidurnya itu
"Haaa jam dua belas, woyy bangun, bangun"
"Apaan sih ganggu tau gak" ucap Roy yang tidur dilantai dengan kaki diatas tempat tidur Angga
"Bangun" Angga melempar kaki Roy yang ada di tempat tidurnya itu
"Berisik lo berdua" ucap Ervan yang tidur tengkurap dilantai
"Udah jam dua belas, kapan kita menghias tamannya coba!"
Seketika Roy dan Ervan bangun dengan perasaan kaget
"Hah jam dua belas!" ucap Roy dan Ervan bersamaan
"udah kita gak punya banyak waktu sekarang kita ketaman ngias tamannya" ucap Angga memungut satu persatu kertas yang akan dibuat hiasan itu
"Mandi dulu" ucap Ervan menuju kamar mandi namun ditarik oleh Roy
"Udah mandinya nanti aja pas ini semua udah kelar" ucap Roy
"Ah yaudah deh"
****
![](https://img.wattpad.com/cover/218041554-288-k118085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)
RomansaBukan cinta namanya Kalo tidak ada perjuangan Yang pada hakikatnya Cinta tidak mudah untuk didapatkan Tapi semua orang bisa merasakan Dan tidak semua orang bisa mendapatkan Angga Yunanda Jangan lupa VOTE DAN COMEN...