15. Maaf

2K 137 9
                                    

  "Iih kakak kenapa sih cuek banget"

  Vita memanyunkan bibirnya dengan manja di depan Angga, berharap Angga akan membuka hatinya untuk Vita

  "Vita gue mau pulang oke, gue capek elo kenapa sih kok kek gini"

  "Kak apa salahnya sih aku kan cuma minta anterin doank, emang gak boleh yaa tapi kalo Zara kok boleh padahal kan kalian gak pacaran" Vita memelaskan wajahnya agar Angga kasihan kepada dirinya

  "Zaraa.... heyy Raa elo gue anter yaa"

  "Gak usah Zara biar gue aja yang anter"

  Bisma bener-bener berhasil membuat Zara menjauh dari Angga

  "Raaa"

  Zara hanya menatap Angga sekilas, sebenarnya hatinya ibgin sekali melepaskan rasa rindunya pada seseorang yang telah membuat hari-harinya membaik yaitu Angga

  "Tuh kan, Zaranya udah gak mau jadi sama aku aja"

  "Eh gue gak tau siapa elo, gue cume kenal elo beberapa hari dan lo jangan bersikap kek gini berlebihan tau gak"

  "Ih kak Angga gitu banget sih, yaudah kalo kakak gak mau aku aduin ke kepsek"

  "Aduin aja sana"

  "Aku bakal aduin kalo kak Angga itu senior yang memberikan contoh baik terhadap adik kelasnya"

  "Emang sejak kapan gue ngajarin yang gak baik?"

  "Lah sekarang ini buktinya, gak menunjukkan sikap peduli"

  "Aahhhggghhg, bisa gila gue lama-lama"

  "Yaudah kalo kakak gak mau aku gak maksa, aku tau kak Angga lagi rapuh, yaudah kalo gitu aku pulang dulu" ucap Vita 180° berubah, dan meninggalkan Angga di koridor sekolah

  "Haaah tu anak sehat gak sih?" tanya Angga kepada dirinya sendiri

****

  "Permisi paket"

  "Itu pasti dari Senior"

  Zara segera membuka pintunya dan mengambil amplop sebagaimana biasanya, segera dia ke kamar membuka amplop tersebut tak sabar dengan isi surat kali ini

Untuk Adisty Zara

Disela sela kesibukanku
Masih kusisikan ruang pikiranku
Untuk slalu mengingatmu
Agar hilang rasa lelahku

Didalam hatiku
Terdapat satu nama
Yang tak pernah terhapuskan
Oleh masa dan suasana

Bukannya tak rindu
Ketika aku jauh darimu
Namun ada satu waktu
Dimana aku harus melupakanmu

Ketika dua insan dipertemukan
Dalam satu waktu yang diridhokan
Hanya ingin mengucapkan
Semoga berkah hidup berkepanjangan

Terdapat satu nama yang aku perjuangkan
Ketika hati masih bingung untuk menjelaskan
Bagaimana rasa itu bisa datang
Berhasil mengusir rasa bosan

Tanpa ada paksaan kau pun datang
Menghadirkan sebuah senyuman
Mengusir sebuah tangisan
Membawaku pada bintang-bintang

Apa aku salah jika berharap ingin memilikimu
Meskipun aku tau kau tak lagi sendiri
Kau bersama dia pilihanmu

Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang