-03

521 43 0
                                    

"Sowon! Sudah cukup, keluar dan bersihkan semua kamar mandi di lantai 3!"-Guru BK

     Setelah mendengar ucapan guru BK, Sowon membanting pintu ruang BK dan berlari menunduk menuju lantai tiga. Ia berusaha menyembunyikan air mata nya yang mulai jatuh satu persatu. Ia tak tahu mengapa dunia selalu bersikap tak adil padanya, ia menyalakan segalanya pada Tuhan yang tak adil dalam memberi kebahagiaan.

     Setelah selesai membersihkan kamar mandi, Sowon berjalan keluar dengan tubuh sempoyongan. Saat ingin kembali ke kelas lorong menuju kelasnya kosong tak ada orang begitu sepi dan agak gelap karena saat itu sedang hujan. Nafas Sowon mulai tak teratur, kepalanya begitu pusing, dunia seakan berputar. Hingga matanya mulai kabur.

     Dalam penglihatan yang kabur itu, Sowon melihat sosok laki laki yang berlari mendekatinya. Seakan ingin menerkamnya. Lalu tiba tiba semuanya gelap.

-***-

UKS
15.30

Sowon perlahan membuka kedua matanya. Begitu cahaya mulai mengisi ruangan ada sosok laki laki di samping nya. Ketika ia melihat laki laki itu, tak sengaja melihat name tag nya yang bertuliskan Jeon Jungkook.

"Kak? Udah bangun? Ga papa kan kakak?"-Jungkook

"Ga papa ko, lo siapa? lo yang bawa gw ke sini? Nama Lo siapa? Lah?! Ini jam berapa? Sekolah udah di kunci belum?"-Sowon

"Kak, kalo nanya tu satu satu, nanya ato ngerap sih kak? Aku bingung mo jawab yang mana dulu"-Jungkook

"Lah iya, maap maap. Nama Lo siapa?"-Sowon

"Nama aku, Jungkook, Jeon Jungkook. Aku tadi mau ke kelas 11 mipa 3, tapi liat kakak pingsan di lorong ya udah aku bawa ke sini aja."-Jungkook

"Ooh, terus ini udah jam pulang kan?"-Sowon

"Iya, udah, kalo kakak udah baikan kook pergi dulu."-Jungkook

    "E, bentar, temenin gw di sini dulu, gw ga berani ngelewatin lorong sendirian." Ucap Sowon sambil meraih tangan Jungkook yang menjauh darinya. Selama beberapa detik mata Jungkook melihat tangannya yang di genggam oleh Sowon. Sowon pun tersadar dan melapas genggaman tangan mereka.

"Maaf, hehehe, reflek. Ga papa kan."-Sowon

"Ga, ga ga papa ko"-Jungkook

"Ko lo jadi gagap? Lo orang gagap?"-Sowon

"Hei, nggak lah, tadi tenggorokan kookie kering jadi mau ngomong susah."-Jungkook

"Aigoooo, kiyowo~~~"-Sowon

"Ih, kookie bukan anak kecil kak, jangan gitu dong."-Jungkook

"Dimata gw, lo masih keliatan kaya bayi ih"-Sowon

"Ah, sakit kak! Jangan cubit pipi kookie!"-Jungkook

"Aigoooo, kookie~~"-Sowon

"Udah, ah, ayo buruan balik. Keburu sepi ni sekolah. Kookie udah laper"-Jungkook

-***-

     Setelah sampai kelas, Sowon tak melihat tasnya dan buku buku nya. Ia pun memutuskan untuk menelpon Nayeon, namun Nayeon tak menjawabnya. Ia pun merelakan tasnya dan memilih untuk pulang dengan tangan kosong. Ketika sampai parkiran,

"Diiiiiin, din, din"
     Suara klakson yang begitu keras mengejutkannya saat mobil itu hendak membuka kaca mobil, tiba tiba Jungkook datang. "Kak, mau pulang bareng kookie ga?" Tanya Jungkook penuh harap.

     Tiba tiba, suara berat menyambar perkataan Jungkook, "Dia pulang bareng gua!" Dahi Jungkook mengerut melihat laki laki itu. Namun, dengan senang, Sowon memeluk laki laki itu dengan akrab. "Hei, Eunwoo, lama ga ketemu, pindah ke sini juga lo." Sapa Sowon yang di beri senyuman hangat Eunwoo. Jungkook pun perlahan mundur. "Kalau gitu kookie duluan ya kak, cepet sembuh." Jungkook pun meninggalkan Eunwoo dan Sowon di parkiran.

"Ya ampun, tambah ganteng ae abang gw yang satu ini. Lo makan tai anjing ampe jadi ganteng kek gini."-Sowon

"Ha? Gimana gimana? Lo ga salah ngomong nih. Gua ganteng gini gara gara makan emas tau ga. Emas batangan 24 karat."-Eunwoo

"Idih sombong amat, mentang mentang anak orang kaya. Apa daya ku."-Sowon

"Lah, lo kan anak orang kaya juga." Ucap Eunwoo yang hanya di balas senyuman masam oleh Sowon. "Udah ah buruan, pen mandi gw." Ucap Sowon mengalihkan topik pembicaraan.

Sweet Night [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang