3 hari kemudian
12 IPS 2, SMA GWANGJIN"Baik, anak anak. Mari kita absen dulu." Ucap seorang guru yang mengajar di kelas tersebut. Semua siswa masuk kecuali satu orang , sudah tiga hari ini ia tidak masuk tanpa keterangan. Bahkan guru di sana heran, bagaimana anak itu tidak mementingkan pendidikannya sendiri. Toh kalau ia sukses yang akan untung juga dia kan.
Pelajaran pun di mulai, para murid berusaha sebaik-baiknya memerhatikan apa yang di terangkan oleh guru mereka, walaupun ada yang mengantuk, tertidur, melamun, ngobrol dengan temannya, menjahili teman lainnya, curi curi main hp, yah begitu lah anak SMA. Kelas berjalan seperti biasa seperti tak ada yang terjadi,
Ceklek
Seseorang membuka pintu dengan nafas yang terengah engah dan mata membelalak. "Kenapa kamu terlambat?! Ini bukan pertama kali kamu terlambat!" Ucapnya sambil menatap tajam pada seseorang yang sedang berdiri di depan pintu. "Maaf bu, saya benar benar minta maaf." Ucapnya sambil nyengir dan memberikan tanda peace pada gurunya. "Ikut saya ke BK sekarang. Kamu udah alfa 3 hari." Guru itu mulai geram karena anak itu menganggap remeh dirinya. "Lah Bu, saya abis dari BK, barusan buat pernyataan. Nih." Tolak orang tadi dengan menyodorkan kertas pernyataan di depan muka guru itu. "Ya sudah, duduk." Orang tadi pun duduk dan mulai mengeluarkan semua isi tasnya.
Namun, yang aneh, isi tasnya bukanlah, tablet yang disediakan sekolah itu, tapi malah mengeluarkan earphone dan handphone lalu memasangkan earphone itu di telinganya. Sedangkan, peraturan SMA Gwangjin tidak memperbolehkan siswanya membawa handphone pribadi, tiap siswa sudah di sediakan alat alat elektronik dari sekolah. Untung anak tadi duduk di pojok belakang sehingga tak terlihat oleh guru yang mengajar.
-***-
11 Mipa 5
"Tu bocah ga masuk lagi?"-Jungyeon
"Mana gw tahu, lu pikir gw cctv, ampe tahu segala kegiatan dia."-Mina
"Eh, btw si Eunha juga ga masuk anjer. Mana alfa lagi, atau jangan jangan mereka ada apa apa ni."-Momo
"Wadoh, jangan jangan mereka berantem terus pada babak belur ampe masuk rumah sakit. Wah seru nih pasti."-Jihyo
"Jihyo~, udah. Mending siapin buat kuis nanti. Kalo ga bisa jawab mampus kamu."-Daniel
"Ck, ganggu orang lagi ngumpul ae lu."-Jungyeon
"Woylah, pacaran mulu bikin jomblo iri ya kalian."-Mina
"Aelah, jomblo sirik, diem lu. Kuy siap siap."-Daniel
"Iya, iya, bawel."-Jihyo
Na na na na na na na na na na na na
Hp dari salah satu mereka berlima berbunyi, mereka saling tatap menatap, ternyata itu ponsel Daniel, ketika melihat nama si penelpon Daniel mulai menjauh dari kerumunan itu untuk mengangkat telepon.
Greb
Sebuah tangan menahan tangan Daniel agar tak menjauh dari kerumunan, Daniel pun memutuskan untuk tinggal dan meminta si penelpon agar mengirimkan pesan padanya saja.
-***-
09.00
Restoran Eumsik"Udah baikan?" Tanya seorang laki laki dengan tatapan sendu. Gadis yang ia tanyai hanya menyunggingkan sebuah senyuman manis, tanpa sepatah kata dari bibirnya. Laki laki itu terpaksa terdiam, tak ingin membuka percakapan takut akan kata kata yang mungkin akan menyakiti perasaan gadis itu. Wajah jelitanya kini bak mayat hidup, begitu pucat, matanya masih sembab, dan tubuh mungilnya menggigil.
Ketika laki laki itu sibuk menatap gadis di depannya, gadis itu menengadahkan kepalanya sambil memejamkan kelopak matanya. Laki laki itu hanya menatap gadis itu dengan dalam, seakan ia merasakan penderitaan gadis di depannya.
Drap drap drap drap
"Bang, bang, oii! Bang Taehyung?!" Panggil seseorang yang sudah berdiri di sebelahnya sekitar 5 menit. Kesal tak di anggap orang itu mengguncangkan tubuh Taehyung. "Bang! Woy! Sadar bego!" Teriaknya tepat di telinga Taehyung.
"Woylah kurang ajar ya lo."-Taehyung
"Udah biarin aja. Lo juga yang salah, dari tadi di panggil ga nyaut. Iya kan kook?"-Sowon
"Iya, nih, gimana sih lu bang. Udah buruan, katanya di sini mau di buat pertemuan perusahaan bokap lu."-Jungkook
"Lah?! Kapan ngebookingnya?"-Taehyung
"Barusan, makannya gw lari kesini."-Jungkook
"Ko lari, mobil kookie dimana?"-Sowon
"Ehe, kena tilang, kemarin ngebut."-Jungkook
"Lah, salah lu sendiri anjer, udah tau ga ada SIM main tancap gas ae. Mana pak sopir ditinggalin. Untung gw di telpon. Coba kalo ga, udah di tahan lu."-Taehyung
"Heleh. Coba kalo gw ga ngejar mobil sedan item itu, pasti bakal lebih parah lagi dari keadaan sekarang."-Jungkook
"Udah, kenapa ko malah pada debat sih. Buruan ntar keburu ayah gw kesini juga."-Sowon
"Ada urusan apa kalian di sini?" Suara berat itu berhasil membuat tiga bocah SMA tadi menoleh dan mulai gelisah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night [END]
FanfictionSekarang aku mengerti mengapa ada yang berkata "ekspetasi tak seindah kenyataan."