-04

468 44 2
                                    

     Sesampainya di rumah, Sowon dan Eunwoo sudah di suguh i oleh pemandangan yang tak wajar, banyak makanan ringan di ruang tamu, para pembantu membersihkan setiap sudut ruangan di rumah Sowon. Ibu Sowon, Choi Yoona memasak hidangan makan malam sangat banyak. Eunwoo dan Sowon saling tatap. Sowon pun mengahampiri ibunya.

"Mom, what's that?"-Sowon

"Anak bunda udah pulang, eh ada Eunwoo juga. Sini duduk kalian."-Choi Yoona

"Ntar sahabat sekaligus kolega ayah mau kesini. Kamu ingat ga, teman yang sering ajak kamu lari lari waktu hujan?"-Choi Yoona

"Em, oh, anak nya om Kim Woobin? Iya inget, sekarang kaya apa ya. Lo inget ga woo pas kita makan cake terus krimnya kita coretin ke mukanya. Lucu banget sumpah."-Sowon

Tiba tiba seorang laki laki dengan suara khasnya menyambar ucapan Sowon. "Masih inget aja Lo. Awas pemblasan gw nanti ya.''

"K, k, Kim Taehyung, sejak kapan Lo berdiri di situ?"-Sowon

"Menurut Lo?"-Kim Taehyung

"Dahlah males liat tom & jerry mending ps an di ruang keluarga, bye"-Eunwoo

"Woey! Kagak ajak ajak, gw juga pengen ikut"-Kim Taehyung

"Lah, emang gw nawarin?"-Eunwoo

"Em, tawarin aku dong bang, muach"-Kim Taehyung

"Woylah jijik anjer, lu ga berbuah ya dari dulu, otak lu ketinggalan di Daegu ya?"-Eunwoo

"Ih, ko tahu, kamu suka aku ya~~~"-Kim Taehyung

"Bang udah ih, jijik liatnya udah sono nyusul bang Eunwoo. Dia marah kan ih"-Jungkook

"Lah, ko lo tau rumah gw?"-Sowon

"Lu buntutin kita ya?"-Eunwoo

"Astaga, apa salah anak polos ini Tuhan, sampe di tuduh seperti ini."-Jungkook

"Jijik goblok"-Kim Taehyung

"Kenalin, adik sepupunya Kim Taehyung, karena orang tuanya bang taehyung belum sampai Seoul ya udah sebagai adik sepupu yang berbakti, kookie mengantarkan Abang aneh satu ini."-Jungkook

"Udah, udah, karena kalian berempat udah di sini makan camilannya dulu, ntar kalo para orang tua udah ngumpul baru makan malam, ok?"-Choi Yoona

"Yes, sir!" Ucap mereka berempat kompak.



-***-





"Kita harus segera melaksanakannya, anak itu semakin kurang ajar! Saya harus membuat penjara untuk dia."

"Bagaimana seorang ayah melakukan seperti ini pada anaknya, anda tidak pantas di sebut sebagai orang tua. Dan juga, peringatkan istri anda agar jangan terlalu munafik di depan orang orang. Saya tahu semua kebusukan kalian."

"Maka dari itu saya memilih anda, bukankah anda akan untung juga jika menyerahkan anak anda pada saya?"

"Untung? Menurut anda saya mirip dengan iblis seperti anda. Maaf saya masih punya hati nurani, lebih baik anda cari orang lain."

"Kita lihat saja nanti bagaimana pendapat anak anak tentang keputusan kita."

"Baiklah saya setuju, tapi jangan sampai anda menghasut salah satu dari mereka."

Tuut, tuut, tuut

"Bajingan sialan dia kira dia siapa sampai menyebutku iblis. Tunggu saja saat kehancuran mu nanti."








-***-







19.00
Kediaman keluarga Choi



"Bun, ko ayah belum sampai sih?, udah malem weh. Ni tiga laki ni udah mulai berantakin ruang keluarga"-Sowon, sambil menghampiri ibunya yang merapikan meja ruang tamu.

"Sabar paling bentar lagi dateng, sini kamu."-Yoona

"Jangan mentang mentang tiga dari mereka dekat sama kamu, kamu mulai ga jaga sikap ke saya ya. Ngerti?!"- bisik Yoona sambil menggenggam erat tangan Sowon dengan mata melotot.

"Iya ngerti. Maaf kan saya."-Sowon

"Kalo sekali lagi kamu kurang ajar sama saya, saya akan kurung kamu di ruang kerja ayah kamu? Mau ha?!"-bisik Yoona

"Saya bilang saya mengerti, tidak perlu mengancam saya. Toh saya sekarang sudah tidak hidup lagi sebagai manusia."-Sowon

"Anak kurang ajar!"-Yoona

"Terimakasih berkat kalian saya jadi mengerti bagaimana rasanya diperlukan sebagai seekor hewan peliharaan."-Sowon

"Choi Sowon!!!"-Yoona

"Kenapa? Anda tak bisa berkata kata? Bukankah anda bangga karena hewan peliharaan anda ini sadar bahwa ia hanya seekor peliharaan?"-Sowon

"Sowon cukup, saya bilang cukup! Kembali ke ruang keluarga!"-Yoona

    Sowon pun berjalan ke ruang keluarga yang hanya berjarak 3 m dari ruang tamu, di depan ruang keluarga ia melihat seorang laki laki dengan mata yang hampir copot karena terkejut.

"Gw ga papa, jangan cerita ma mereka berdua ya, gw dah biasa diginiin. Mereka masih pake eraphone kan?"-Sowon

    Laki laki tadi hanya mengangguk dan mengekor Sowon masuk ke ruang keluarga.

Sweet Night [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang