08.00
XI-Mipa-5Setelah apel selesai, murid kelas 11 MIPA 5 berhamburan masuk kelas bak serangga, mereka sudah tidak kuat berdiri dan di ceramahi oleh kepsek botak SMA GWANGJIN itu. Mereka begitu berisik dan ricuh. Ada yang corat coret papan tulis, ada yang membuat tik tok, ada yang melihat oppa oppa Korea dan teriak histeris, ada yang menggangu temannya, dan masih banyak lagi tingkah mereka. Mereka bahkan tidak sadar sudah ada wali kelas di dalam kelas.
"Anak anak! Kembali ke tempat kalian masing masing sebelum ibu menyuruh kalian menyalin buku sastra Korea sebanyak tujuh lembar. Ibu hitung 1! 2!"
Ancam wali kelas itu, dan benar saja, sebelum hitungan ke tiga murid 11 MIPA 5 sudah duduk rapi di bangkunya masing masing.
"Nah, kalau gini kan enak di lihat. Masuk nak, maaf anak anak di kelas ibu memang tidak bisa diam." Ucap guru itu melihat ke luar kelas, para murid yang penasaran mengikuti arah mata wali kelasnya hingga menampakkan seorang gadis yang cantik dan manis, dia nampak dari keluarga kaya hanya dengan menatap dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Setelah masuk, gadis tadi memperkenalkan diri.
"Nah, sekarang perkenalkan dirimu."-Guru
"Hai, perkenalkan nama saya Choi Sowon, saya pindahan dari SMA Habaek. Saya mohon bantuannya, semoga kita bisa akrab."-Sowon
"Ya ampun, sopan sekali kamu. Baiklah, kalau begitu kamu akan duduk di sebelah, Eunha. Eunha, mohon bantuannya ya."-Guru
Eunha pun hanya mengangguk dan tersenyum kepada Sowon, mungkin karena ia tak tahu apa yang telah terjadi pada Sowon. Seluruh isi kelas menatap Sowon dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Sowon hanya bisa membalas tatapan mereka dengan senyuman masamnya. Karema menahan air mata yang akan segera jatuh, Sowon menunduk, menyembunyikan matanya dibalik poni rambut indahnya.
Setelah duduk di samping Eunha, Eunha memberi sapu tangan pada Sowon, karena ia tahu mata Sowon mulai basah.
-***-
10.00
Kantin SMA GWANGJINSeperti yang di lakukan murid lainnya, murid 11 MIPA 5 berlarian keluar kelas dengan rusuh, takut tak dapat jatah makan, padahal jatah makan selalu pas, dan tidak pernah kurang. Begitu juga dengan Eunha dan Sowon, mereka berlari ke kantin, Sowon hanya mengikuti Eunha yang menggandeng tangannya.
Setelah mendapat makanan, Sowon dan Eunha segera mencari tempat duduk. Setelah menemukan tempat duduk mereka duduk disana. Sowon menyapa orang yang duduk di sebelah mereka. Namun, mereka meninggalkan tempat duduk mereka sambil mengumpat pada mereka "jadi ga nafsu makan gw, cih!" Setelah melontarkan kata tajam itu mereka pergi begitu saja tanpa pamit.
"Udah ga papa, ga usah di hirauin mereka, udah buruan makan, istirahatnya cuma 20 menit."-Eunha
"Hmm, makasih ya Ha masih mau temenan ma gw."-Sowon
"Heii, omong kosong macam apa itu. Dah buruan, ntar kalo supnya dingin ga enak lho."-Eunha
"Iya, lo juga makan gih. Selamat menikmati."-Sowon
"Ya~, selamat menikmati juga."-Eunha
Baru makan beberapa suap, ponsel Eunha berdering dan ketika melihat telepon itu ia tersenyum dan melihat ke arah Sowon. Sowon juga tak tahu apa maksut teman barunya itu. Setelah itu Eunha menjauh dan mengangkat telepon. Sowon di tinggal kan Eunha sendirian. Yang tadinya ia tak mendengar suara bisik bisik kini ia mulai mendengarnya,
"bukannya itu yang di gosipin di sma sebelah ya?",
"bukannya yang ada di video itu?",
"katanya dia berani bentak guru anjir!",
"eh gila, yang satu kelas ma dia pasti pada jijik, gw yang liat di kantin aja jadi ga nafsu makan.",
"lah tadi dia nyapa gw anying, liat senyum nya merinding, hiiii."Suara suara dari orang yang sedang menggunjingnya itu membuat Sowon melamun hingga tak sadar Eunha di depannya sambil memanggil manggil namanya. Eunha pun mengguncangkan bahu Sowon dan Sowon pun tersadar dari lamunannya itu. "Nih, ada yang pengen ngomong sama lo." Ucap Eunha sambil mengulurkan tangannya yang memegang ponselnya. "Ha? yakin lo?" Tanya Sowon penuh kebingungan yang hanya dijawab anggukan oleh Eunha.
"Halo ini Choi Sowon, ini siapa ya?"-Sowon
"Sopan amat biasanya ga gini. Abis pindah sekolah jadi sok sopan nih."
"Maaf? Ini siapa ya? Saya ga kenal anda."-Sowon
"A, moso kita udah lama kenal loh, masa lupa ma suara gw?"
"Maaf, tapi siapa ya? Saya benar benar ga kenal anda."-Sowon
"Coba dengerin sura gw baik baik. Choi Sowon, anaknya bapak Choi Siwon."
"Jangan jangan, lo?! Woylah gimana ceritanya lo bisa tahu Eunha anying!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night [END]
FanfictionSekarang aku mengerti mengapa ada yang berkata "ekspetasi tak seindah kenyataan."