-10

274 32 1
                                    

09.00
Rumah Naeyon


"Halo? Eunha?"-Sowon

"Iya, halo. Ada apa?"-Eunha

"Em, gini. Gw kayanya ga bisa masuk sekolah dulu deh, ntar ijinnya biar disusulin ma pembantu gw."-Sowon

"Oh, emang kenapa ko ga masuk?"-Eunha

"Ada kecelakaan di rumah."-Sowon

"Ha?! Kecelakaan apa?!"-Eunha

"Eunwoo jatuh dari tangga gara gara gw, gw ga tega ninggalin Eunwoo di rumah sakit. Gw harus tanggung jawab."-Sowon

"Gw minta tolong ya~"-Sowon

"Halo? Eunha?"-Sowon

"Eunha?"-Sowon

Tuuut tuuut tuuut

"Ck main matiin ae." Ucap Sowon kesal karena merasa terabaikan, lalu Nayeon datang menghampiri Sowon dan mengajaknya sarapan.

Setelah selesai, Nayeon pun menuju mobil bersama Sowon. Namun Sowon menahan tangan Nayeon.

"Gw harus ke rumah sakit."-Sowon

"Ha? Yakin lu?"-Nayeon

"Ini salah gw, gw yang harus hadepin konsekuensinya."-Sowon

"Tapi kan-"-Nayeon

"Ga papa, gw ga takut lagi."-Sowon

"Beneran?"-Nayeon

Sowon mengangguk dan tersenyum manis pada Naeyon. Lalu ketika Sowon masuk mobil, sopir Nayeon menarik tangan Naeyon, mengajaknya keluar mobil dan membicarakan sesuatu. Sowon tak memperhatikan keduanya dan hanya melamun. Ketika lamunannya buyar, Sowon mencari keberadaan Naeyon hingga matanya menangkap tiga sosok di dekat taman. Lalu Sowon pun turun dari mobil berniat mengahampiri mereka, namun belum sempat berjalan menuju taman, tiga orang tadi bubar. Ia pun mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka dan memilih menunggu Nayeon.











-***-











09.15
Rumah sakit Pyonghwon

Sowon berjalan menuju kamar tempat Eunwoo di rawat dengan tatapan kosong, hingga tak sadar beberapa kali menabrak orang yang lewat di sekitarnya. Dan ketika ia membuka pintu kamar Eunwoo, ia terkejut dengan pemandangan yang ia lihat sekarang. Ia melihat, seorang gadis sedang menyuapi Eunwoo, dan matanya terlihat sembab. Gadis itu berseragam SMA, sama persis seperti seragam SMA yang ia kenakan. Ketika keduanya sadar akan kehadiran Sowon, Eunwoo pun menyuruh wanita tadi duduk dan ia mengatakan akan memakan buburnya sendiri.

"Lo ga masuk? Ntar kalo ketinggalan pelajaran gimana?"-Eunwoo

"Ga papa, yang penting Lo sembuh dulu. Maaf ya gara gara gw lo jatuh dari tangga."-Sowon

"Aelah, salah gw juga kali, udah tau di tangga bahaya, ngapain lari lari juga."-Eunwoo

"Btw, ko lo juga ga masuk sekolah?"-Sowon

"Siapa? Gw?"-Eunwoo

"Bukan, tapi Eunha."-Sowon

"Oh gw?"-Eunha

"Ya lu pikir gw bisa tenang dikeadaan kaya gini. Pacar gw lagi di rawat di rumah sakit gara gara jatuh, untung ga gagar otak."-Eunha

"Eunha, kita udah sepakatkan? Lo lupa apa yang gw omongin ke elu satu bulan yang lalu?"-Eunwoo

"E-eh, gw keluar aja deh kalo gitu, kayanya gw ganggu kalian."-Sowon

"Iya lu ganggguin kami!"-Eunha

"Eh, nggak ko. Disini aja."-Eunwoo

"Gw keluar aja."-Sowon

"Biar Eunha aja yang keluar, lo di sini aja"-Eunwoo

Ketika mereka sibuk berdebat, tiba tiba pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok laki laki dengan seragam sekolah lengkap dan tas masih tergantung di pundaknya. Ia menggenggam tangan Sowon dan menariknya keluar dari kamar Eunwoo.

"Hei, ko kookie ikutan bolos?"-Sowon

"Hehehe, lagi males belajar. Kemarin kookie ga tidur semaleman."-Jungkook

"Lah, kenapa?"-Sowon

"Ehe, banyak pikiran soalnya."-Jungkook

"Mikirin apa hayooo. Mikirin pacar kookie ya?"-Sowon

"Hei, kookie mana ada pacar kak, kookie cuma punya gebetan yang ga peka peka."-Jungkook

"Kookie kan masih kecil, jadi ga usah pacaran dulu, ok?"-Sowon

"Eits, jangan remehin kookie ya, gini gini kookie udah gede ya. Gigi susu kookie udah copot semua tau."-Jungkook

"Apaan dah, emang kalo gigi susu udah copot semua udah gede gitu?"-Sowon

"Katanya sih gitu, tapi-"-Jungkook

"Sowon?" Ucap seorang pria dewasa dengan lesung pipi yang menghiasi wajahnya. Pria itu berjalan mendekati Sowon, dan menarik tangannya begitu saja, menyeret Sowon pergi meninggalkan Jungkook di belakang. Jungkook pun berteriak berusaha menghentikan mereka, Jungkook juga berlari menyusul ke parkiran, namun ketika Jungkook mencari keberadaan mereka, tidak ada, seakan menghilang di telan bumi, tak ada jejak sama sekali.

Lalu sebuah mobil sedan hitam dengan kecepatan tinggi meninggalkan parkiran, Jungkook pun menaiki mobilnya dan menyusul mobil tadi. Jungkook tak menghiraukan sopirnya meneriakinya dari belakang meminta Jungkook untuk berhenti.










-***-









10.03
Kediaman Keluarga Choi

"Brrraaakk"

Suara gebrakan pintu terdengar sangat keras mengisi seluruh ruangan di dalam rumah. Di susul dengan suara teriakan yang begitu putus asa, meminta tolong, teriakannya begitu pilu hingga membuat langit bersedih dan mendung. Tak lama kemudian petir menyambar meredamkan suara teriakan tadi, kini suaranya semakin samar. Dan hujan yang semakin deras semakin membuat teriakan itu tak terdengar, volume teriakan penuh pilu itu semakin mengecil,  hingga tak dapat seorang pun mendengarkan teriakan itu.

Bahkan seorang laki laki yang sudah ada di ruang tamu dari tadi tak dapat mendengar suara itu, atau mungkin ia yang tak menghiraukannya? Laki laki itu hanya mematung di depan pintu.

Sweet Night [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang