-15

216 29 13
                                    

"Bang! Lu apain Sowon Ampe kek gitu?"-Taehyung

"Bang Taehyung ati ati kalo kepleset ini tang-"-Jungkook

"Nah kan jatoh, predeksi gw g pernah salah untungnya."-Syuga

Syuga pun menghampiri Taehyung dan membantunya berdiri, namun dengan kasar Taehyung menepis tangan Syuga yang terulur dan berlari ke arah Sowon yang tergeletak dengan tangan yang penuh darah karena pecahan gelas.

"Sowon? Sowon? Bangun, Sowon." Taehyung khawatir ia takut hal yang terjadi ketika ia masih di bangku SMP terulang kembali, ia pun menggendong Sowon ala bridal style dan turun menuruni tangga. Tak sengaja ia berpapasan dengan ayahnya. Ayahnya pun segera keluar menyusul Taehyung dan membukakan pintu mobil. Begitu juga Jungkook, ia mengambil mantel Taehyung dan ayahnya yang tak sempat mereka bawa. Karena d luar sedang dingin, Jungkook tak mau melihat mereka kedinginan. Sedangkan Syuga, ia hanya menyeringai dan menatap mereka dari kejauhan. Sampai akhirnya ia meregangkan otot nya lalu bergumam,

'akhirnya ketemu juga.'













Rumah Sakit Pyonghwon

"Dokter, suster, tolong!"
Teriak Taehyung di ruang IGD, dokter segera menghampiri nya dan memeriksa keadaan Sowon. Setelah pengecekan, Sowon di pindahkan ke ruang inap.

"Tuan Kim? Bisa ikut saya sebentar?"-Ayah Taehyung

"Tentu. Taehyung kamu jagain Sowon ya, papa mau ngomong sama dokter sebentar, oh iya, ntar kalo udah sadar langsung telpon papa, tapi jangan telepon keluarga Sowon."-Ayah Taehyung

"Baik pa."-Taehyung

"Bang, lu ga pulang dulu aja?"-Jungkook

"Ga, kook, gw bakal di sini sampe Sowon buka mata dia."-Taehyung

"Bang ujian lu tinggal 3 hari lagi bang, fokus bang. Biar gw ma tante yang jagain."-Jungkook

"Gw bisa belajar sambil nungguin dia, gw bisa bawa buku pelajaran gw kesini."-Taehyung

"Terus, lu ga sekolah? Lu selama ini ga pernah absen sekalipun, tapi gegara kak Sowon lu udah absen dua kali. Ga sayang apa ketinggalan materi?"-Jungkook

"Gw lebih sayang ama Sowon daripada pelajaran gw, pelajaran bisa gw pelajarin ntaran, tapi Sowon, gw ga bisa ninggalin dia karena ga ada penggantinya."-Taehyung

"L-lu barusan nyatain perasaan lu bang?"-Jungkook

"Seandainya mata dia ga terpejam mungkin dia bakal lebih jijik denger gw ngomong gini."-Taehyung

"Hei, nggak lah bang, k-kak, k-kak Sowon pasti senang ko, o iya bang gw mo ke toilet bentaran ya." Ucap Jungkook sambil menggigit bibirnya menahan bulir air yang akan segera jatuh dari kelopak mata indahnya.

"Jungkook?" Taehyung hendak menyusul Jungkook namun ia tak dapat meninggalkan Sowon sendirian. Taehyung memilih menunggu sambil membelai halus rambut Sowon, kadang ia bersenandung dengan lembut,

"How could I know, one day I wake up filling more, but I hade already reach the shores, gues we were ship in the night, night." Taehyung menyanyikan lagu favoritnya. Lagu yang dinyanyikan V BTS itu benar benar membuat hatinya tenang ketika di dengarkan. Taehyung pikir itu juga akan menangkan Sowon dan membantunya menghilangkan sedikit demi sedikit rasa sakit yang dialami Sowon.

Sudah hampir sepeluh menit, tapi Jungkook tak kunjung datang.

Cklek

"Taehyung? Jungkook mana? Ko kamu sendirian?"-Ayah Taehyung

"Pa, bentar, tolong jagain Sowon bentar."- Taehyung

Ayahnya hanya mengangguk. Lalu Taehyung pun berlari ke toilet ia menunggu Jungkook keluar nihil, sudah lima belas menit disana ia tak menemukan Jungkook. Ia pun berlari mengelilingi Rumah sakit besar itu.

Hingga ia melihat Jungkook sedang menatap langit di bawah pohon sakura yang hampir tak ada daun dan bunganya karena saat itu musim gugur.

"Jungkook, maafin gw." Taehyung duduk di sebelah Jungkook dan menyandarkan dirinya ke batang pohon sakura itu. Jungkook hanya diam, tak dapat berbicara, lidahnya kelu. "Ngomong ngomong, pohon ini ngingetin gw sama seseorang." Lanjut Taehyung sambil menatap Jungkook, percuma Jungkook kini membelakanginya.

"Pohon ini ngingetin gw sama seseorang yang lagi patah hati, dia buat bunganya mekar biar orang orang yang jalan ngeliat bunganya jadi bahagia. Tapi karena kehendak Tuhan, bunganya harus gugur di musim tertentu. Begitu juga cinta kook. Kalo lu cinta sama seseorang, walaupun ga ada hari tanpa mikirin dia, tapi dia udah ada orang yang dia cintai, lu lebih baik gugurin cinta lu. Karena rencana yang diatas lebih baik daripada dugaan lu. Mungkin Sowon bukan yang terbaik buat lu. Dan mungkin Sowon juga sependapat dengan gw." Ucap Taehyung sambil menatap punggung Jungkook dengan begitu sendu.

Tiba tiba Jungkook berbalik dan menghantam Taehyung dengan sangat keras hingga ia terjungkal ke tanah. "Ahahahaha, lama gw ga dapet bogem dari lu kook." Taehyung mengatakan kata itu dengan mata berkaca kaca, Jungkook bersiap meninju Taehyung lagi namun ia hentikan. Ia membantu Taehyung duduk dan memeluknya. Taehyung mengelus punggung Jungkook sayang.

"Nangis aja, gw tau gw berengsek, gw tau gw bukan Abang yang baik, maki gw kook, silahkan. Lu boleh pukul gw sepuas lu karena gw pantes. Maafin abang lu yang egois ini kook."

"Hiks, hiks, hiks"Jungkook terisak di bahu Taehyung ia mempererat pelukannya pada Taehyung karena merasa sangat bersalah.

Namun tiba tiba ada sebuah tangan yang memisahkan pelukan mereka dan menghantam wajah Taehyung dengan tinjunya yang sangat keras. Orang itu seperti orang kesetan, ia memukuli Taehyung tanpa ampun.









Hallo readers

Gimana kabar kalian hari ini?

Chap ini hadiah karena kalian masih mau nungguin cerita ini, dan masih mau baca cerita gaje ini. Uuuu sayang deh

Jangan lupa jaga kesehatan yaaaa

Sweet Night [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang