"Terus nanti lo mau ke rumah sakit lagi apa gimana?""Nggak kayaknya, soalnya besok sekolah. Kenapa?"
"Kalau mau ke rumah sakit ya gue anter, sekalian jenguk Om."
Jaemin menyodorkan Cheese Lover McFlavor Fries untuk Nakyung. Well, dari siang sampai sekarang jam 8 malam Jaemin mengajak Nakyung keluar dan tujuan terakhir tentu saja McD. Itung-itung sebagai awal pendekatan lagi setelah dihadapi awan hitam ciptaannya sendiri.
Ada yang mengatakan kesempatan datang sekali, sementara yang lain mengatakan yang sebaliknya. Well, Jaemin lebih memilih yang terakhir, karena setiap orang berhak menunjukkan dia mampu untuk berjuang kembali. Terkadang pecah bukan berarti tidak bisa diperbaiki, masalah rasanya tidak akan sama dengan sebelumnya, ia bisa memaklumi.
Bagaimana tanggapan oranglain terhadapnya, Jaemin meminta maaf sekali untuk mengatakan bahwa ia tidak peduli akan hal itu, ia hanya ingin membuktikan, bukan mendengar ketidaksukaan.
Nakyung melirik layar ponsel Jaemin yang menyala dan menampilkan nama Heejin, "Jangan sibuk sendiri! Heejin nelfon tuh!" Tegurnya.
Jaemin yang tengah meminum sambil mengepaskan posisi sedotan agar jelly di kopinya ikut terbawa pun hanya menggedikkan bahu, "Lo aja yang ngangkat, gue lagi sibuk." Balasnya tanpa menoleh.
Yang mana itu membuat Nakyung merotasikan mata, kemudian meraih ponsel Heejin dan menerima panggilan dengan sekali 'tap'
"NA! Astaga lo di mana? Temen lo mabok nih! HEH diem lo jangan aneh-aneh!"
Nakyung mendelik mendengar teriakan Samuel di sebrang sana, "Shareloc sekarang."
"Lho? Ini Nakyung?!"
"Samuel cepet! Gue tunggu." Nakyung langsung mematikan panggilan dan memasukkan barangnya ke tas slempang, "Ayo pergi!" Ia menatap Jaemin penuh dengan paksaan.
Sontak Jaemin mengernyit heran, melihat perubahan air wajah perempuan itu, "Jangan panik! Lo kenapaㅡnggak, maksud gue Heejin kenapa sampe lo bisa panik gini?"
"She's drunk."
Jaemin langsung berdiri dan berjalan cepat menuju mobilnya dengan Nakyung yang mengekor.
Kedua manik Nakyung yang tadinya memerhatikan jalan teralih pada Jaemin yang sedang fokus menyetir. Wajahnya terlihat khawatir, tidak heran sih karena ini menyangkut sahabatnya dan kalau ia berada di posisi Jaemin, ia pasti akan merasakan hal yang sama.
Jaemin tahu jika Heejin memiliki banyak kebiasan buruk untuk melupakan beberapa masalahnya, tetapi alkohol tidak termasuk. Kalau seperti ini, sudah bisa dipastikan jika sahabatnya itu sedang dihadapi masalah yang besar dan tidak mau bercerita dengan siapapun. Ia sangat merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] Siklus ; Jaemin ✔
Ficção Adolescente[13+] [COMPLETED] Kebanyakan orang memilih untuk mengabaikan rasa sakit, kembali mengulang siklus, kembali menyakiti sang hati. Tetapi di sini ia berada, berusaha meyakinkan jika ia bukan lah bagian dari 'kebanyakan orang'. Untuk Na Jaemin, terimaka...