🏫 Bagian 7

2.9K 516 113
                                    

don't forget to tap the star and give some comments, thank you 😊

Gadis itu diam, mengabaikan temanㅡtidak, sahabatnya yang sedari tadi meminta untuk diambilkan wadah seperti mangkuk atau yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu diam, mengabaikan temanㅡtidak, sahabatnya yang sedari tadi meminta untuk diambilkan wadah seperti mangkuk atau yang lain.

"Buset lu gue mintain tolong malah bengong! Kesambet baru tau rasa." Celetuk Jisung.

Yang diajak bicara, Jiheon, hanya merotasikan mata malas. Ia menaikkan kakinya ke kursi, memeluk kakinya dan menompang dagu pada kedua kaki itu.

"Piring kek, Ji! Liat nih gue dapet seri banyak." Iya, Jisung memang daritadi memanjat pohon seri di rumah Jiheon.

"Sana ke dapur sendiri!"

"Nanti ada bokap nyokap elu lagi."

"Ya emangnya kenapa?"

"Malu lah."

"Jiji banget. Mama sama papa lagi kerja, masuk aja nanti minta sama bibi. Di dalem ada bibi."

Jisung mengangguk singkat lantas memasuki rumah sahabatnya ituㅡah, mereka tidak berada di perumahan yang sama. Jisung di sini karena ingin bermain saja.

Jiheon menoleh saat ponselnya berbunyi, ia melihat pesan line yang baru saja masuk.

Itu dari Jaemin.

Ia menghela napas, membuka juga membalas pesan itu. Kemudian, ditaruhnya posel di meja yang sengaja ditaruh orangtuanya di teras rumah. Jiheon jelas sadar kalau ia bersifat kekanak-kanakanㅡterlalu malah dan Jaemin berusaha untuk mengerti. Jujur, Jiheon merasa bersalah dengan pacar-nya itu, ia merasa bahwa ia membebani Jaeminㅡwalau padahal, ya memang benar.

Jiheon cemburu, tentu saja. Ia kira, ia bisa memaklumi Jaemin yang memang dekat dengan semua teman angkatannya, entah perempuan atau laki-laki. Ternyata tidak, Jiheon tidak suka saat Jaemin asal merangkul teman-nya, contohnya Eunbin atau mengantar teman-nya pulang, contohnya Ara.

Jiheon berusaha menahan itu, diam, membiarkan Jaemin, berharap Jaemin tidak menyadarinya. Tetapi, Jaemin justru sadar dan meminta Jiheon untuk mengatakan yang sebenarnya. Setelah Jiheon mengatakan sebenarnya, giliran Jaemjn yang menjelaskan kalau itu hanya sekadar temanㅡiya, Jiheon tahu. Jelas tahu, tapi kalian juga harus tahu bahwa rasa tidak suka atau cemburu muncul tanpa permisi.

Juga, masalah Jaemin dengan salah satu kakak kelasnya yang entah kenapa Jiheon rasa mereka memiliki sesuatu yang belum diselesaikan.

Akhir-akhir ini ia sering memerhatikan Jaemjn ketika bersama Nakyung, mereka beinteraksi seperti biasa namun tetap saja ada yang berbeda dari cara keduanya. Seperti Nakyung yang entah kenapa bisa mengetahui apa yang Jaemin maksud sebelum cowok itu menyelesaikan perkataannya.

Jiheon tidak tahu. Alih-alih berasumsi untuk menyalahkan Nakyung ataupun Jaemin, ia lebih ingin bertanya kepada Jaemin tentang sebenarnya apa masalah yang belum selesai antara dua orang itu.

[i] Siklus ; Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang