🏫 Bagian 8

2.5K 489 67
                                    



Nakyung menghela napas seraya memainkan novel di hadapannya kemudian mentupnya, menidurkan kepala di meja perpustakaan dan memperhatikan Junkyu yang masih saja sibuk dengan bukunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nakyung menghela napas seraya memainkan novel di hadapannya kemudian mentupnya, menidurkan kepala di meja perpustakaan dan memperhatikan Junkyu yang masih saja sibuk dengan bukunya.

Senyuman tipis tercipta. Membaca buku bukanlah suatu hal Nakyungq kira menjadi salah satu kesukaan pemuda di hadapannya. Oh, ayolah Junkyu lumayan sering dicari oleh guru BK karena sering bolos bersama Samuel, Hyunjin dan yang lain. Jadi berada di perpus untuk membaca buku selama bermenit-menit bahkan jam, Nakyung kira cowok itu tidak menyukainya.

"Masih lama ya?" Nakyung mengintip halaman buku.

Junkyu menoleh, "Ngapa? Lo bosen?"

Nakyung menggedikkan bahu, "Gue nggak pernah suka buku, apalagi novel." Balasnya tidak acuh.

"Gila emang lo ini," Junkyu menunjuk salah satu poster di perpustakaan, "Budayakan Literasi! Tuh, baca!" Ejanya.

Yang mana itu membuat Nakyung merotasikan mata malas, "Gue sukanya buku fisika."

Junkyu hampir mengumpat mendengarnya. Mungkin ia akan mengatai Nakyung sakit jiwa karena menyukai buku tebal yang berisi teori juga hitungan.

"Gue memang gak pinter fisika, gue akui gue lemah di pelajaran itu tapi gue ngerasa tertarik untuk melajarin sekaligus baca buku fisika." Tambah Nakyung.

Junkyu mengangguk, "It likes you will do anything for everything you like, no matter how hard is it, right?"

Nakyung menjentikkan jarinya, kemudian kembali menidurkan kepala dan memerhatikan temannya itu.

Junkyu kembali membaca bukunya, "Bentar lagi selesai, waktu istirahat juga udah mau habis dan kalau lo bosen, sana keluar!"

"Lo ngusir gue?!" Nakyung menganga tidak percaya sementara Junkyu hanya menggedikkan bahu.

Nakyung tertawa pelan, lalu sibuk dengan pikirannya. Semakin ke sini, ia mengetahui bagaimana sifat cowok itu, ia suka berbuat keonaran bahkan sampai ke tawuran yang tidak seberapa wajar, itu ia lakukan untuk sekedar ㅡNakyung tidak tahu apa itu yang jelas ia sadar jika Junkyu ingin melupakan masalahnya.

"I see someone in yourself, he loves book so much." Nakyung bergumam.

Junkyu menoleh, "Who?"

"Nevermind. itu nggak penting buat lo."

Junkyu mengangguk mengangguk saja, kemudian melanjuti kegiatannya walau kepalanya tetap saja memikirkan perkataan Nakyung. "Siapa sih anjir, kepo gue!" Katanya tidak tahan lagi.

[i] Siklus ; Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang