Our Story - 3

5.5K 611 45
                                    

Jika memang diriku bukanlah
Menjadi pilihan hatimu
Mungkin sudah takdirnya
Kau dan aku takkan mesti bersatu

Harus selalu kau tau
Ku mencintamu disepanjang waktuku
Harus selalu kau tau
Semua abadi untuk selamanya

Karena ku yakin cinta dalam hatiku
Hanya milikmu sampai akhir hidupku
Karena ku yakin disetiap hembus nafasku
Hanya dirimu satu yang selalu kurindu

(Lirik by Ungu - Bukan Pilihan Hatimu)

Tampak Sarawat duduk di sebuah kursi di dekat jendela dengan buku catatan di pangkuannya

Sarawat menghela napas sambil memperhatikan jalanan, jelas dia tidak sedang menghitung mobil atau motor yang lalu lalang tapi dia sedang menunggu Tine yang pergi berdua dengan Pear.

Sebenarnya pergi ke mana mereka?

.

.

.

.

.

.

.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?" buka Tine

Saat ini Tine dan Pear ada di cafe seberang asrama

"Ini mengenai Sarawat" ragu Pear

"Apa?? Apa dia melakukan hal buruk padamu? Apa itu?" gugup Tine

"Tidak. Apa dia memiliki kekasih atau seseorang yang dia suka?"

Tine menghela napas lega

"Entahlah. Aku juga tidak tahu. Aku sudah menanyakan hal itu padanya berulang kali, tapi dia selalu membantahnya"

"Kau bertanya padanya?? Kenapa?"

"Sarawat selalu menulis kalimat picisan di buku catatannya. Siapapun yang membacanya pasti akan berpikiran kalau Sarawat sedang dimabuk cinta, tapi dia tidak pernah mengakuinya"

"Kenapa?"

"Aku juga tidak tahu. Mungkin kau harus bertanya pada Man atau Bos, mereka lebih dekat dengan Sarawat daripada aku"

"Benarkah? Bukankah kau yang paling dekat dengan Sarawat?"

"Tidak, kau salah. Aku dan Sarawat hanya sebatas teman sekamar dan teman makan. Tidak lebih" bantah Tine

"Tapi aku rasa tidak dengan Sarawat" gumam Pear

"Apa???"

"Tidak, tidak apa. Jadi kau juga tidak tahu siapa yang Sarawat suka?" senyum Pear

"Iya. Aku tidak tahu"

"Begitu" senyum getir Pear

"Jangan sedih, Pear. Aku akan cari tahu siapa yang Sarawat suka dan memberitahumu" antusias Tine

Pear hanya tersenyum getir

"Apa sudah tidak ada yang ingin kau bicarakan denganku?"

"Uhm. Kenapa?"

"Aku akan segera menginterogasi Sarawat dan mengabarkannya padaku. Kalau begitu, aku pergi" Tine lalu melesat pergi dari cafe

"Sebenarnya aku tahu siapa yang Sarawat suka dan aku tidak bisa membencinya. Tine" sedih Pear

.

.

.

.

at the Beginning of Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang