Our Story - 17

4.4K 474 57
                                    

"Tine, dengarkan aku. Ini bukan seperti yang kau pikirkan, aku....." "Wat" Tine menyela Sarawat

Sarawat terdiam sambil menatap Tine. Berharap bahwa Tine akan memberinya kesempatan untuk menjelaskan bahwa yang ada di foto itu bukan dia, melainkan orang lain. Itu jelas bukan fotonya.

"Aku tahu ini hasil editan" ujar Tine sambil geleng-geleng

Fong menghela napas lega sambil tersenyum

Phukong terbelalak kaget

"Kenapa kau berbuat sampai sejauh ini? Apa kau sangat putus asa dalam mendapatkan hati Sarawat? Kalau begitu hentikan, jangan melakukan apapun. Sarawat tidak akan pernah jatuh padamu, dan aku tidak akan mudah untuk ditipu" sarkas Tine

Phukong menatap sengit Tine

"Aku tahu kau lebih dulu menyukai Sarawat, tapi mau bagaimana lagi, Sarawat lebih memilihku daripada kau dan kami juga sudah berkencan" ujar Tine penuh percaya diri

Sarawat tersenyum mendengar Tine dengan tegas mengungkap hubungan mereka

"Kau, menyerah saja. Apa kau tidak lelah terus mengejar Sarawat yang hanya tertarik padaku?" ujar Tine

"Bagaimana denganmu?" balas Phukong sengit

"Apa?"

"Apa kau tertarik pada Sarawat?"

"Tentu saja!"

"Apa kau sungguh menyukainya?"

"Of course!"

"Apa kau bisa melakukan sex dengan Sarawat?"

Tine terdiam

Phukong memberikan pertanyaan yang selalu ingin Sarawat dengar jawabannya

Memang benar bahwa Tine tertarik pada Sarawat, menyukai Sarawat, tapi Tine tidak pernah kepikiran untuk melakukan sex dengan Sarawat. Pikirannya belum sampai sejauh itu.

Man dan Bos menatap Phukong, Sarawat dan Tine bergiliran dengan gugup

Sementara Fong fokus pada jawaban yang akan Tine katakan

Salah sedikit saja, maka akan menjadi Game Over atau Sad Ending untuk hubungan Sarawat-Tine.

"Tidak bisa menjawab?" sinis Phukong

Sarawat jelas tampak kecewa karena Tine tidak menjawab pertanyaan Phukong setegas dia mengakui hubungan mereka

"Apa aku harus menjawabnya?" balas Tine dengan tenang

"Tentu. Karena tidak hanya aku yang ingin mendengar jawabannya" senyum miring Phukong

"Ok"

Tine lalu beralih ke Sarawat, menarik tengkuk Sarawat dan menciumnya

Man dan Bos sontak melongo

Fong membelalakkan matanya kaget

Phukong mengatupkan rahangnya keras

Dan tidak hanya mereka yang kaget dengan Tine yang tiba-tiba mencium Sarawat, tapi semua mahasiswa dan mahasiswi yang ada di taman kampus. Mereka semua melihat apa yang Tine dan Sarawat lakukan.

Sarawat membelalakkan matanya dan membatu seketika

Tine menarik wajahnya lalu menatap Phukong dengan gaya angkuhnya

"Pria ini milikku. Sarawat adalah milikku. Aku sudah mengklaimnya, jangan berani-berani mengusik apa yang sudah menjadi milikku" tegas Tine lalu membawa Sarawat pergi dari taman

"Wah! Wahh! Wahhhh!" kagum Man hingga tidak berkata-kata

Bos menepuk-nepuk pipinya, meyakinkan bahwa dia sedang tidak bermimpi

at the Beginning of Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang