Mungkinkah kau tahu
Rasa cinta yang kini membara
Yang masih tersimpan
Dalam lubuk jiwaIngin kunyatakan
Lewat kata yang mesra untukmu
Namun 'ku tak kuasa
Untuk melakukannyaMungkin hanya lewat lagu ini
Akan kunyatakan rasa
Cintaku padamu, rinduku padamu
Tak bertepiMungkin hanya sebuah lagu ini
Yang selalu akan kunyanyikan
Sebagai tanda betapa aku
Inginkan kamu(Lirik by Ungu - Laguku)
"Saat ku pikir tidak lagi perlu mengisi buku catatan ini, entah kenapa aku selalu berakhir mengisinya lagi dan lagi. Kenapa aku sangat mencintai dan menginginkanmu, Tine?" sendu Sarawat
"Ketemu"
Sarawat sontak menoleh dengan kaget
"Tine!?"
"Apa yang kau lakukan di sini, Saraleo?! Kau tahu aku terluka dan melamun di sini. Apa kau kehilangan akal sehatmu?!" kesal Tine
Sarawat sontak bangkit dan membawa Tine ke dalam pelukannya, ada perasaan lega juga khawatir saat Sarawat melihat Tine menghampirinya
"Kau sedang sakit, Tine. Ayo kembali ke ruang kesehatan" lembut Sarawat melepas pelukannya
"Tidak. Tidak mau" Tine mengerutkan keningnya
"Kenapa?"
"Ada Olive di sana. Kau tidak akan memaksaku untuk kembali ke sana, bukan? Sarawat"
"Bukankah kau masih mencintainya?" sendu Sarawat
"Mencintainya??? Aku?? Pada Olive?"
Sarawat mengangguk
"Wat! Kami sudah berpisah dua tahun lamanya, perasaanku padanya sudah tidak tersisa sedikitpun! Jadi benar bahwa kau ingin aku kembali bersama Olive?!" kesal Tine
"Tidak, Tine. Aku tidak ingin kau kembali bersamanya. Bukankah kau sudah memberi jawaban iya padaku?" resah Sarawat
"Lalu kenapa kau mengatakan kalau aku masih mencintai Olive??! Apa kau tidak ingin kalau aku membalas perasaanmu?!"
"Bukan begitu, Tine. Aku minta maaf na" Sarawat membawa Tine kembali ke pelukannya
"Kenapa kau begitu sulit dimengerti akhir-akhir ini?! Jika kau ingin kita bersama, katakan saja! Jika kau ingin berpisah, juga katakan saja!"
"Tidak. Tidak mau. Aku tidak ingin berpisah denganmu. Maafkan aku na" Sarawat mengeratkan pelukannya pada Tine
Tine membalas pelukan Sarawat
"Tetaplah jadi Sarawat yang aku kenal. Jika ada yang tidak kau suka maka katakan tidak, jangan menyimpannya sendiri" lembut Tine
"Iya" Sarawat mengeratkan pelukannya
"Jangan memeluk terlalu erat, aku sedang terluka" ringis Tine
"Maaf" Sarawat melepas pelukannya pada Tine
"Apa kita perlu ke rumah sakit?" bujuk Sarawat
"Ok. Karena jika kembali ke ruang kesehatan, kita akan bertemu dengan Olive" sahut Tine
Sarawat tidak menyahut dan hanya menuntun Tine
Di sisi lain, tampak Olive melihat semuanya dengan hati panas. Dia benar-benar tidak suka melihat kedekatan Sarawat dan Tine.
KAMU SEDANG MEMBACA
at the Beginning of Our Story
FanfictionBerdasarkan kemampuan imajinasi ©EROppa