Happy Reading ❤️
Pagi ini, sama seperti kemarin belum ada tanda-tanda semangat ku akan muncul kembali. Aku hanya menuntun kaki ku menuju kelas tanpa peduli dengan keadaan sekitar. Walaupun telingan ku cukup kebisingan dengan suara gaduh yang di ciptakan warga sekolah, tapi tetap saja tak ada niat aku untuk melihat keadaan sekitar.
Aku terhenti tepat di ambang pintu kelas ku ketika ku lihat di tempat duduk ku sudah di penuhi oleh 3 orang yang tidak asing lagi, ya siapa lagi kalau bukan ketiga sahabat ku. Aku tau maksud mereka menunggu ku sepagi ini. Pasti hanya untuk menagih janji ku untuk cerita tentang kemaren kepada mereka.
"Akhirnyaa nih anak nongol juga" kata Sonia yang sukses membuat Vio dan juga Rara menengok ke arah ku
"Cepetan sini, ngapain malah diem aja di pintu. Mau jadi penjaga pintu kelas lo?" Sambar VioAku pun berjalan menuju meja ku dan menaruh tas ku di kursiku.
"Cepatan sini duduk ihh. Lama banget sih. Coba lo tepatin janji Lo yang kemaren sore" titah Vio gak sabaran
"Kok lo bisa-bisa nya sih Rey balik sama Dean?" Tanya Rara akhirnya buka suara
"Yaa gue gak tau. Tiba-tiba dia ngajak gue balik bareng. Ya dari pada gue lama nunggu ojol mending gue bareng Dean kan? Lebih aman juga" jelas ku
"Gak ada yang ngejamin lo Aman balik sama dia Rey" kata Sonia.
"Tapi buktinya kan sekarang gue masih bisa ngumpul sama kalian, masih bisa berangkat ke sekolah. Aman-aman aja tuh" bantah ku
"Rey, lo tau kan siapa Dean? Dia itu gak segan-segan buat mainin hati cewe Rey, yaa emang sih anak sekolah ini belum ada yang jadi korban nya. Tapi kan anak sekolah lain udah banyak korban nya Rey. Lo juga ngerti kan, Dean sering deketin lo, ngajakin lo balik bareng. Ya itu pasti mau pdkt sama lo lah" jelas Vio panjang lebar.
"Apa jangan-jangan.... Lo masih punya perasaan sama Dean Rey?" Delik Rara yang memfokuskan mata Vio dan juga Sonia ke arah ku
"Hmm.. gimana yaa... Sebenernya gue udah coba buat lupain kan dan fokus sama kampus impian gue. Ta..pi.. tiba-tiba Dean deketin gue, jadi yaa siapa sih yang rasa nya gak balik lagi" jelas ku. Yaa, waktu kelas 10 semester 2 sampai kelas sebelas semester 1 aku memang menyukai Dean. Siapa sih yang tidak menyukai Dean dengan wajah tampan nya, gelar ketua basket dan sikap dingin nya ke cewe pasti memikat banyak hati perempuan manapun. Tapi aku sadar bahwa cinta ku tak akan terbalas oleh Dean, karena aku hanya siswi biasa. Bahkan Nesya, siswi paling populer di sekolah ku juga di tolak oleh Dean. Dan akhirnya aku memutuskan untuk move on namun seperti nya saat ini perasaan itu muncul lagi.
"Tetep gak boleh Rey, Lo tetep harus buang jauh-jauh rasa itu. Lo gak boleh sampe kepincut sama Dean. Kita itu ngelarang karena gak mau Lo sakit hati" bantah Vio dengan suara lantang nya.
"Siapa yang ngelarang Reyna buat suka sama gue?!" Suara lantang yang berasal dari ambang pintu kelas membuat aku dan sahabat-sahabat ku menoleh ke arah sumber suara.
"Gue! Kenapa?" Vio dengan suara tak kalah lantang
"Apa hak lo ngelarang-larang Reyna buat suka sama gue?" Katanya lagi
"Gue sahabat nya Reyna. Dan gue gak bakal ngebiarin lo nyakitin Reyna lahir batin De" tantang Vio
"Gak ada yang bisa pastiin Reyna bakalan sakit kalo sama gue. Bisa aja dia malah bahagia" bantah Dean.
"Gue yang bakal pastiin kalo Reyna gak bakal bahagia sama Lo Dean" balas Vio.
"Sssttt udaahh udaaaahhh kenapa kalian malah pada berantem sihh" lerai ku.
"Vi, udah yaa. Gak usah di lanjut. De, lo masa ngeladenin cewek sih kan ga lucu" lanjutku
"Yaudah lo ikut gue sekarang" kata Dean sambil menarik lengan ku
"Eehhh lo mau bawa kemana itu si Reyna bangkeee" teriak Vio. Sedangkan Dean tidak menghiraukan nya sama sekali. Dia tetap menarik lengan ku menyusuri koridor sekolah. Menjadi pusat perhatian? Yaa tentu saja. Tak sedikit mata yang menatap ku sinis, tak suka, seperti ingin menerkam dan tatapan-tatapan lain yang tak bisa aku artikan.
"Lo mau bawa gue kemana si De?" Kataku mencoba mencari tau
"Nanti juga Lo tau Rey" jawab nya.
Tak lama aku mengerti kemana Dean akan membawa ku. Ya, ke rooftop. Tapi untuk apa? Mau ngapain Dean membawa ku ke rooftop?.Sesampai nya aku di rooftop, Dean melepas genggaman tangan nya dari lengan ku dan berbalik mengarah kepada ku.
"Emang lo beneran suka sama gue?" Tanya nya yang membuat ku seketika membisu dengan kepala menunduk
"Reyy..." Panggilnya sambil kedua tangan nya memegang pundak ku
"Gu.. guee... Gak yakin sama perasaan gue sendiri De" jawab ku
"Apa lo suka sama Azka?" Pertanyaan itu membuat aku tambah bingung.
"Gue juga gak tau De, tapi gue sama Azka cuman temen doang kok" kata ku.
"Rey, coba lo liat mata gue" titah nya dengan suara yang lembut
Akupun mencoba untuk menatap mata Dean. Terlihat tajam disana. Seakan terkunci tak bisa berpaling dari tatapannya.
"Apa yang buat lo Masih ragu sama perasaan lo ke gue?" Tanya Dean.
"Banyak cewek-cewek di luaran sana yang lo sakitin De, seumur-umur gue gak pernah yang namanya pacaran. Gue gak mau hati gue lo mainin dengan gampang nya. Gue cuman takut aja kalo lo bakalan perlakuin gue sama kayak cewek-cewek lain di luaran sana" jelasku
"Gue gak bakalan perlakuin Lo kayak cewek-cewek gue yang sebelum nya Rey, Lo masih inget kan? Di mata gue, Lo itu beda Rey dari cewek-cewek lainnya. Pastilah yang beda itu juga beda perlakuan nya" jelas Dean mencoba memberikan penjelasan kepadaku.Aku hanya diam mencoba untuk mencerna perkataan Dean dan juga mencoba untuk mensinkronkan antara hati dan juga pikiran ku.
"Gue janji Rey, gue bakalan selalu ada buat Lo, sebagai pelindung Lo, gak bakal mainin hati Lo. Gue janji Lo bakalan bahagia terus sama gue Rey" lanjut Dean.
Percayalah ada peperangan hebat di dalam tubuh ku antara hati dan juga pikiran. Ketika hati berkata aku suka sama Dean tapi pikiran mengatakan bahwa aku harus menjauh dari nya.
Tangan Dean turun dari bahu menuju ke telapak tangan ku. Dia menggenggam erat telapak tangan ku seolah memberika kepastian dari ucapannya.
"Reyna, mau gak lo jadi pacar gue?"
Deng dengg gimana-gimanaa?? Terima gakk?? Wkwkwk
Thanks yaa yang udah ngikutin sampe sini. Jangan lupa vote sama comment nya.
See you next part❤️❤️