Happy Reading♥️
Tak mau terhanyut dalam kesedihan ku lebih lama. Aku pun langsung berusaha untuk melepaskan diriku dari dekapan Azka.
"Gue gak apa-apa Ka. Jadi Lo tenang aja" kataku mencoba untuk meyakinkan Azka.
"Lo yakin gak apa-apa Rey?" Tanya Azka memastikan
"Iya gue yakin. Udah ah, ayo berangkat bentar lagi telat nih" kataku diselingi tawa. Sedangkan Azka masih menatap ku ragu.Di dalam mobil Azka hanya ada keheningan diantara kami berdua. Azka yang fokus dengan jalanan dan aku yang hanya fokus untuk mengobati luka di hati ini. Aku bingung harus bersikap seperti apa di depan Dean nanti. Apa aku minta putus sama Dean? Atau aku biarin aja dia. Ahh aku ga tau.
"Rey, ayo udah sampe" kata-kata Azka membuyarkan lamunan ku
"Hmm.. eh iya Ka" jawab ku
"Lo pasti masih mikirin Dean ya Rey?" Tanya Azka
"Gak kok. Gue lagi mikirin karya ilmiah" jawab ku dengan senyum simpul.
"Yaudah Ka. Thanks yaa gue mau ke perpus dulu" lanjutku. Tanpa menunggu jawaban Azka aku langsung keluar dari mobil Azka.Ketika aku sedang berjalan menuju perpus tiba-tiba ada tangan yang menahan langkah ku. Sontak membuat ku melihat ke arah orang pemilik tangan itu.
"Dean?"
"Kamu ngapain sih tadi berangkat bareng sama Azka? Kamu tau kan aku gak suka sama dia. Aku juga udah sering ngelarang kamu buat Deket sama dia. Tapi kamu ga dengerin aku sama sekali" ucapnya
"Aku cuman bareng doang kok. Lagian juga rumah kita searah" jawab ku masih mencoba untuk menenangkan diri
"Tadi pagi aku samper kamu dirumah gak ada. Kamu dimana?" Tanya Dean
"Aku dirumah temen aku" jawab ku singkat.
"Dirumah temen apa di apart nya si Azka itu?" Kata Dean dengan nada yang cukup tinggi.
"Iya aku di apart nya Azka. Karena aku harus nenangin diri aku semalem" jujur ku
"Cih.. dasar cewe ga bener"Plak..
Kata-kata Dean sontak membuat ku menampar pipinya.
"Jaga ya mulut kamu. Lebih ga bener mana sama cowo yang jalan sama cewe lain padahal dia udah punya pacar? Dan malem itu pacar nya lagi butuh dia disampingnya. Tapi cowo itu malah matiin hp nya seakan gak peduli" kata ku dengan nada yang sudah tak bisa di jelaskan lagi.
"Kamu nuduh aku jalan sama cewe lain? Kamu punya bukti? Kan kamu tau aku kemaren itu sibuk ngurusin turnamen" sanggah nya.
"Ini. Ini buktinya. Kamu mau ngelak apa lagi?" Kata ku sambil menunjukkan foto yang sudah ku kirim dari ponsel Azka. Mata Dean terbelalak tak percaya bahwa aku memiliki foto itu.
"Kamu dapet foto ini dari siapa Rey?" Tanya nya.
"Gak penting aku dapet foto ini dari siapa. Yang pasti aku mau kita putus" kata ku.
"Rey gak.. Rey.. gak. Aku gak mau putus dari kamu. Maafin aku yaa. Maafin aku Rey. Aku janji aku gak bakal ngulangin itu semua" mohon dean. Tak ku hiraukan sama sekali. Aku memutuskan untuk terus menuju perpus.Di dalam perpus aku lebih memilih tempat di pojok yang jarang anak-anak lain singgahi. Ya aku ingin menenangkan hati dan pikiran ku. Tak ada niat sedikit pun aku buat mengerjakan karya tulis. Saat ini pikiran ku sedang kacau. Aku harap semoga Azka mengerti.
Tak terasa waktu kini sudah menunjukkan pukul 12 siang. Sudah waktunya istirahat.
"Ya Allah aku sampe ngelewatin 2 mata pelajaran" kata ku sambil melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan ku. Aku pun langsung bergegas menuju kelas untuk meletakkan barang-barang ku.Sesampainya di kelas, aku menemukan ketiga sahabat ku sedang duduk sambil membicarakan sesuatu. Aku pun langsung menghampiri mereka
"Heh! Lagi pada ngapain? Tumben banget gak pada kekantin?" Tanya ku yang membuat mereka bertiga langsung menatap ke arah ku.
"Reynaaa!!" Teriak mereka kompak sambil menyerbu untuk memelukku.
"Lo kemana aja sih Rey?" Tanya Sonia cemas.
"Gue gak kemana-mana kok. Gue cuman mau nenangin diri doang" jawab ku.
"Lo kan bisa ngabarin kita gitu. Biar gak cemas sama Lo" sambar Rara.
"Sorry yaa udah buat kalian cemas. Makasih loh udah khawatirin gue" kata ku. Betapa bahagianya aku memiliki ketiga sahabat yang benar-benar menyayangiku.
"Kasian tau gue sama Azka. Kemaren dia nyari lo sampe kayak putus asa gitu" kata Vio.
"Iya Rey. Akhirnya Lo ketemu Azka kan?" Sambar Sonia.
"Iya gue ketemu Azka. Bahkan gue numpang tidur semalem di apart nya Azka. Karena gue belum mau pulang ke rumah" jelas ku.
"Azka punya apart? Gila tuh anak emang keturunan Sultan yaa. Btw Dean nyariin Lo juga gak Rey?" Tanya Vio.
"Gak. Dia gak nyariin gue. Malah dia jalan berdua sama Nesya semalem. Dan sekarang gue udah putus sama Dean" jelas ku yang memancing kemarahan sahabat-sahabat ku.
"Gila yaa si Dean. Kan Rey udah gue bilang dia itu bukan cowok baik-baik. Dia itu playboy cap gentong" ucap Vio penuh amarah.
"Mata Lo sembab pasti abis nangisin cowok gak jelas itu kan?" Delik Rara.
"Yaa, nama nya juga tau cowok nya selingkuh siapa sih yang gak nangis Ra. Tapi gue mau coba buat lupain aja" kataku dengan senyum simpul.
"Udah ah. Ke kantin yuk gue laper banget ini abis nangis jadi butuh ngisi energi yang banyak" canda ku dan di angguki ketiga sahabat ku.Kami pun bergegas ke kantin dan membagi tugas seperti biasa. Suasana kantin hari ini sangatlah ramai. Yaa tapi tidak bisa menghalangi ku dari suatu pandangan yang sedikit mengganggu perasaan ku. Ya aku melihat Azka sedang makan bersama Echa dan teman-teman nya. Mengingat apa yang dia lakukan pada ku semalam sampai tadi pagi. Semua terasa semu seakan hanya mimpiku saja. Jika sudah di sekolah Azka bagaikan orang lain untukku.
"Rey bengong aja sih Lo" kata Vio sambil menempuk bahu ku
"Gue gak bengong kok Vi" elakku.
"Lo lagi liatin Azka sama Ade kelas itu? Rey kalo Lo ga rela Azka Deket sama ade kelas itu, yaudah lo pepet lah Azka. Lagian kan sekarang Lo juga jomblo kan" kata Vio panjang lebar. Belum sempat aku menanggapi ucapan Vio, tiba-tiba siswa-siswi di kantin langsung pada berlarian. Begitu juga Vio. Dia pasti tidak mau ketinggalan berita ataupun gosip. Aku yang juga penasaran dengan tingkah siswa-siswi yang lain mengikuti arah mereka berlarian. Ternyata mereka berlari ke arah lapangan dan disana sudah ada Dean yang menjadi pusat perhatian.
"Karena kalian semua udah kumpul disini, gue mau bilang sesuatu. Teruntuk cewek yang paling gue sayang. Reyna Anastasya. Maafin semua kesalahan aku, aku janji gak akan ngulangin kesalahan aku ke kamu. Aku janji bakal selalu ada buat kamu. Kamu mau kan maafin aku dan balikan lagi sama aku" kata Dean dari tengah lapangan yang disaksikan hampir seluruh penghuni sekolah. Dan seketika saja Azka datang dan berdiri tepat disamping ku. Menggenggam tangan ku erat-erat.Haloo sekarang aku up lebih cepet buat ngobatin rindu kalian sama cerita ini. Gimana nih respon kalian? Jangan lupa vote dan komen yaa..
See youu💕