36- Berbeda

2.7K 348 93
                                    


36-Berbeda.




Dengan keadaan mata setengah ngantuk, Yeji berjalan menyusuri koridor pagi itu. Kemarin tuh Yeji pulang jam 11 malam dari butik mamanya Yeonjun. Gatau itu bonyoknya pada ngapain. Akhirnya karena bosan, Yeji dan Hyunjin memilih kabur, pulang ke rumah pake mobil Minhyun.

Minhyunnya ditinggal.

"Lo dah ngerjain pr?" Seperti biasa kalau berangkat pagi bareng Yeonjun.

Yeji menggeleng,"Males."

Yeonjun jadi merogoh tasnya, memberikan buku pr bersampul coklat mapel Fisika tersebut kepada Yeji. "Salin."

"Ini bukan sogokan ya," lanjut Yeonjun. "Tapi serah lu aja, kalau lu nyebarin soal gue sama Jeno berantem kemarin. Hm...keknya tidur di luar rumah nanti malam bakal seru."

Yeonjun jadi tersenyum miring. Lalu Yeji mendecih dan membalas, "Di depan orang sok belain gue, dih! Lo ngancam gue biar nggak nyebarin soal lo yang berantem atau yang ngebiarin mamanya Jeno gitu aja di ujung tangga sampai dia koma?"

"Kayaknya kalau gue sebarin bakal seru."

"Eh atau gue jadiin alat aja ya biar lo diem? Jadi nggak usah-usah ngadu-ngadu ke bokap. Gimana?"

Yeonjun tersentak sendiri.

Gimana Yeji bisa tahu?

"Darimana lo tahu?"

"Hm. Menurut lo siapa lagi? Dari awal kan gue udah bilang. Hati-hati, heheh," kata Yeji sambil menaikkan sebelah alisnya. Senang bisa ngebuat Yeonjun jadi kicep. Setelah itu, ia segera berlalu pergi menuju kelas duluan.

Diam-diam Yeonjun mengepalkan tangan. Napasnya jadi tak beraturan. Auranya kayak mau perang.

Jeno bgst!


🌙

"Kamu mau tahu kenapa kamu saya panggil kesini?" tanya Bu Besar.

Yeji di depannya hanya menggeleng dengan muka datar.

Bu Besar tiba-tiba meraih sebuah map biru dari dalam laci meja. Membukanya lalu mengeluarkan selembar brosur.

"Sesuai permintaan kamu, kamu minta lomba yang sesuai passion kamu. Beruntungnya sekolah Internasional depan lagi ngadain lomba dance solo. Piagamnya nggak main-main. Dan saya rasa, ini bisa bantu kamu," katanya sambil menyerahkan brosur.

Yeji dengan antusias mengambil brosur itu. Mengangkatnya hingga menutupi muka lalu membacanya dengan seksama. Hati Yeji merasa senang begitu saja. Ini impiannya bukan?

Yeji jadi menurunkan brosur yang menutupi mukanya tadi. Sembari tersenyum miring menatap Ibu Besar.

Bu Besar jadi mengernyit. Ini kenapa kok anak muridnya jadi senyum-senyum miring begini. Takutnya dimasukin tante kun.

"Kenapa kamu senyum-senyum?"

Senyum Yeji makin melebar. "Terimakasih Ibu Besar. Ini yang saya impikan hehe."

"Janji ya kamu bakal menangin lomba ini. Saingan kamu nggak main-main loh. Mau tau siapa?"

Yeji jadi kepo,"Siapa?"

"Park Siyeon. 11 IPA 3"

Anjir

kok dia sih?

YOUR 119 | Lee Jeno ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang