44- Naik Kapal

3.3K 440 385
                                    

WARNING!!!
2796 kata awas bosan
(Spesial ultah Jeno & ruanghampa23 kwkwk)








44-NAIK KAPAL















Jeno akhirnya sampai di rumah sakit. Dia memakirkan motornya lalu menuju gedung rumah sakit. Hari ini, mamanya Jeno akan pulang. Kondisinya sudah pulih dan membaik. Makanya mamanya Jeno minta pulang. Bosen di rumah sakit. Cuma nanti harus bolak-balik lagi karena terapi.

Selama perjalanan menuju gedung rumah sakit, hanya ada diam antara Jeno dan Siyeon. Siyeon akhirnya membuka suara duluan, "Jeno."

Jeno menoleh.

Siyeon tersenyum. "Makasih. Karena lo udah mau jadi pacar gue dulu."






Eit...
Eit...

maksudnya apa nih ngomong begini mbak?



"Andai dulu gue nggak mutusin lo. Mungkin sekarang gue nggak akan senyesel ini."

Jeno tak membalas sedikitpun. Karena kata Jaemin, kalau nanggepin mantan bisa salah artian.

Siyeon masih melanjutkan bicara. "Sampai gue nyesel, pengen banget balik ke kita yang dulu. Tapi gue sadar, mungkin masa lalu nggak akan bisa diulang. Balikan sama mantan itu sama aja jilat ludah sendiri."

Siyeon mengajak Jeno berhenti.

"Ditinggalin seseorang saat dalam keadaan terpuruk itu nggak enak Jen. Kita butuh orang itu, tapi dia malah ninggalin kita."

"Dan gue sadar, itu yang gue lakuin ke lo dulu. Sadar kalau gue udah ngelukain hati lo. Dan kalau gue meminta buat kembali, sama aja gue berusaha ngebuka pintu yang sampai nanti nggak akan bisa gue buka. Mustahil. Usaha gue bakal sia-sia. Gue sadar, ternyata udah ada orang lain yang ngisi hati lo." Siyeon berusaha tersenyum.

"Ini bakal jadi kali terakhir. Gue janji. Papa gue nggak akan bikin lo terjebak sama kewajiban secara nggak langsung buat baik ke gue. Jangan ngerasa nggak enak sama papa gue, karena mentang-mentang bokap udah ngerawat nyokap lo. Lo berhak nyuarain kata hati lo."

"Dan, makasih. Lo masih mau kan jadi temen gue? " Siyeon tersenyum.

Bingung harus bereaksi apa, Jeno pun mengangguk kaku akhirnya. Kemudian cewek itu beranjak pergi dari hadapan Jeno.

Jeno memandang kepergian Siyeon dengan perasaan tak terbaca. Bukan kepengen balikan. Nggak sama sekali.

Tapi rasanya tuh dia bingung harus apa. Papa Siyeon yang udah bekerja keras ngerawat nyokapnya, buat Jeno mau nggak mau harus nunjukin sikap respect. Sampai orang tua mereka ngira kalau mereka masih pacaran.

🌙

Jakarta sudah malam. Taeyong, Jeno, dan mamanya beranjak pergi dari rumah sakit menuju rumah baru mereka.

Jarak rumah sakit ke rumah baru mereka lumayan jauh. Membutuhkan waktu sekitar satu jam karena macetnya jalan raya.

"Mah, kunci rumahnya mana?" tanya Jeno saat hendak turun duluan dari mobil.

Taeyong buru-buru menyela, "Heh itu bantuin mama turun dulu."

"Iya bang." Jeno lalu membantu mamanya pindah ke kursi roda. Sementara Taeyong bertugas mengambil barang di bagasi.

Ketiga orang tersebut kini berjalan masuk menuju rumah.

Mama Jeno tersenyum ketika mendapati tiga orang yang tengah menunggu di teras rumah.

YOUR 119 | Lee Jeno ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang