50- Epilog 2

4.5K 451 448
                                    


50—Epilog 2—Official.







Tempat wahana Trampoline itu agak ramai di hari Minggu. Begitu memarkirkan mobil, Jeno dan Yeji segera menuju ke dalam.

Membeli tiket, kemudian masuk ke dalam wahana trampoline dengan seorang pemandu yang siap memandu mereka bermain.

Mereka berdua mencoba satu persatu wahana dari yang paling sederhana. Melompat-lompat kecil sampe sekuat tenaga sambil merentangkan tangan lalu tertawa bersama.

Wah! Ini nih ciri-ciri masa kecil kurang bahagia.

Sampai-sampai keduanya tak salah mendengar sesuatu.
























"JISUNGGG!!!! CEPETAN LARI! ABIS INI LANGSUNG LOMPAT!"

"HEH GUE BARU AJA LOMPAT DARI YANG PALING TINGGI!"

"CEPETAN AYO! LEMAH AH GITU AJA CAPEK."

"JANGAN TERIAK YUN!! BIKIN MALU ASTAGA!"

"LO JUGA TERIAK!"

Cukup jelas, Yeji dan Jeno melihat dua bocil lagi main trampolin dan teriak meskipun mereka berjarak jauh.

"JISUNG LAMA BANGET SIH! BOKER APA GIMANA?!"










"Jen, itu Jisung kan?"

"Lah itu Yuna kan?"

Bisa mereka lihat Yuna yang terus-terus protes sambil lompat-lompat sementara Jisung yang berlari dari ujung menyusul Yuna di tengah area.

Terbesit di benak keduanya untuk menghampiri dua bocil itu.




"Heh bocil!" panggil Yeji.

Yuna berhenti melompat. Jisung menoleh ke arah Yeji, lalu menemukan Jeno di sampingnya.

"Loh?! Kok abang sama kak yeji disini?" tanya Jisung kaget.

Yeji memicingkan mata. "Lu berdua juga ngapain di sini?"

Yuna langsung menjawab, "Biasalah. Tetangga baru harus saling akrab."

Yeji baru inget, Yuna ini pindah rumah. Dan rumahnya kebetulan apa gimana, malah jadi tetanggan sama Jisung.

"Akrab gimana, lu aja yang gabut jadi ngajak gue," elak Jisung tapi tak digubris Yuna. Karena cewek itu fokus ke Yeji dan Jeno.

"Wuidih!!! Pasangan baru makin akrab aja nih," goda Yuna.

"Diem lo!" balas Yeji.

Jisung pun sadar akan sesuatu, "Eh tumben bang Jeno mau diajak keluar kalau Minggu."

"Emang kalau Minggu kenapa?" tanya Yeji, kok jadi kepo.

Sebelum bilang, Jisung lebih dulu menatap Jeno yang menatap tajam kepadanya, mengancamnya.

"Itu loh kak, kalau Minggu pasti ngebo sampai jam 1. Susah dibangunin," jelas Jisung.

YOUR 119 | Lee Jeno ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang