Episode Duabelas

558 80 23
                                    

Stars when you shine…

You know how I feel?

Scent of the pine…

You know how I feel?

Oh, freedom is mine…

And I know how I feel...

It's a new dawn, It's a new day, It's a new life…

It's a new dawn, It's a new day, It's a new life…

It's a new dawn, It's a new day, It's a new life…

For me…

And I'm feeling good…

I'm feeling good...

I'm feeling so good...

I feel so good…


Di antara alunan lagu jazz yang semakin nge-bit di bagian akhir itu, juga laju kencang mobil Porsche yang menembus jalanan lenggang perkotaan sepagi ini, Syaheer tersenyum semringah hingga akhirnya menepikan mobilnya di pekarangan sebuah bangunan mewah.

Queen Spa? Sasha terperanjat mengetahui dimana Syaheer memarkirkan mobil Porsche-nya. Pria itu mengajak Sasha ke salah satu tempat Spa dan relaksasi tubuh terbaik di kota ini.

Oh, God, Sasha tak bisa banyak berkata-kata, terlebih saat Syaheer turun dan membukakan pintu mobil untuknya, pria itu tak hanya menunggu dengan berdiam diri, melainkan mengulurkan tangan bagai seorang pangeran membantu kekasih jelitanya menuruni tangga kereta kuda.

Sebenarnya Sasha gugup oleh uluran tangan itu, apalagi ia bisa bangkit sendiri dari duduknya, tapi ada satu hal yang membuatnya tak bisa menolak itu, tatapan teduh Syaheer menyiratkan ketulusan.

Dengan lembut, Sasha meraih telapak tangan hangat Syaheer dan menggenggamnya. Genggaman itu lalu dibalas Syaheer hingga Sasha berhasil bangkit dan berdiri di sampingnya, pria itu lalu terus menggenggam tangan Sasha bahkan hingga menutup pintu mobil, menguncinya dan melenggang menuju pintu masuk Queen Spa.

"Selamat datang di Queen Spa, Mister dan Miss. Anda yang semalam memesan dua paket Diamond Spa atas nama Mr. Syaheer kan, ya?" tanya seorang lelaki remaja di meja receiptsionist, di sampingnya berdiri tiga orang gadis remaja bertubuh mungil yang menyambut dengan anggukan dan senyuman ramah.

Syaheer mengangguk. "Apa sudah siap?"

"Sudah, Mister," jawab sang receiptsionist sambil tersenyum, lelaki berkulit seputih porselen itu lalu menyuruh salah satu teman di sampingnya untuk mengantarkan.

Meninggalkan lobi dan diantar oleh seorang gadis barusan, Syaheer dan Sasha diarahkan menuju ke sebuah kamar yang megah dengan dua sofa panjang. Suara musik biola mengalun lembut, begitu menenangkan pikiran, apalagi lilin-lilin yang menyala di sekitar sofa itu menebarkan wewangian lembut ketika disesap.

Oh indahnya, batin Sasha ketika masuk, tatapannya beredar ke sekeliling, memandangi dinding ruangan dengan wallpaper bernuansa dedaunan tropis berwarna hijau pastel, beberapa lukisan yang memanjakan mata terpajang pada dinding di sekeliling Sasha, mulai dari lukisan burung-burung flamingo, lukisan potongan buah alpukat dalam mangkuk kaca, lukisan wanita cantik yang sedang meminum air kelapa dari batoknya langsung, hingga lukisan yang cukup menarik perhatian Sasha, yaitu lukisan pria bertelanjang dada dan wanita berbikini yang sedang membuat istana pasir di pantai berlangit senja.

SYAHEER 01 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang