Episode Empatbelas

587 70 11
                                    

Selamat membaca, Gengs!
[Just info: Buat yang mau belajar nulis novel romance sila kunjungi instagramku @ikkowilliams, ada kelas menulis online yang akan diadakan nanti malam jam 20:00 di group Whatsapp]

Wis ngono wae, enjoy!

⚜️⚜️⚜️

"Sekarang giliran saya yang akan membukakan pakaianmu, Sha, dan tak boleh ditolak."

Seketika mata Sasha terbelalak mendengar ucapan Syaheer itu, pipinya memerah karena malu. Ia pun dengan cepat mundur dan berpaling lalu berjalan cepat memasuki salah satu ruangan berendam sebelum akhirnya menutup gordennya, membuat Syaheer tersenyum dan mendekati ruangan Sasha lalu mengucapkan kata 'selamat berendam'.

  Sambil terus tersenyum pria itu lalu bergegas untuk berendam juga bath up ruangan sebelah ruangan.

  [Author says: Malu-malu kucing tapi elegan nih Sasha ceritanya, 😁]

  Jantung Sasha berdetak kencang ketika akhirnya ia duduk di tepian bath up, sambil memainkan air bunga melati itu dengan tangannya, senyum Sasha tersungging, pipi kemerahannya berubah menjadi rona bahagia.

  "Aaahhh…."

  Dahi Sasha mengernyit ketika mendengar suara lenguhan Syaheer di ruangan sebelah, serta suara kecipak-kecipuk air. Sepertinya pria itu begitu menikmati momen berendamnya.

  Alunan biola terus mengalun lembut, aroma-aroma kelembutan terus merebak, Sasha akhirnya melucuti semua pakaiannya, menyisakan lingerine putih berenda yang menempel di tubuhnya sebelum akhirnya menceburkan diri pada bath up berair hangat tersebut.

  Segernya…, batin Sasha ketika ia menyeburkan tubuhnya sebatas leher, ia tidur telentang menikmati harum dan hangatnya air tersebut seraya mendongakkan kepala ke atas agar rambutnya ikut terbasahi. Mata Sasha terpejam, pikirannya membayangkan tubuh sexy Syaheer dalam bath up di kamar sebelah. Andai bisa berendam berdua, batinnya seraya menggigit bibir.

  Sepuluh menit berlalu ketika akhirnya air hangat itu berubah mendingin hingga Sasha mengakhiri berendamnya.

  "Kau meninggalkan ini, Sha." Tiba-tiba ada tangan Syaheer terulur ke dalam melalui celah gorden, pria itu memegang handuk dan peralatan mandi. Sontak Sasha yang kaget langsung salah tingkah karena panik.

  "Okay. Thanks, Mister," ucap Sasha akhirnya sembari menerima barang tersebut. Sepertinya dia udah selesai, batinnya seraya meletakkan benda tersebut di rak kayu pada sudut ruangan kecil tersebut.

  Sasha pun akhirnya mandi dengan cepat. Setelah selesai, ia tersenyum simpul menemukan kain sutra lebar berwarna kuning pastel dari dalam lipatan handuk tersebut. Usai mengeringkan tubuh ia pun memakai kain itu sebatas dada dan keluar.

  Sasha disambut dua orang wanita tukang pijat begitu keluar, sementara itu dilihatnya Syaheer sudah berbaring telentang di sofa dan mengerlingkan mata ke arahnya, membuat Sasha hanya bisa mengangguk sopan.

  Pria itu tampak mengenakan kain sutra kuning pastel sebatas pinggang, sementara itu tubuh bagian atasnya dibiarkan bertelanjang, menampilkan dadanya yang terpahat sempurna oleh otot-otot.

  "Silakan, Miss Sasha," ucap salah satu tukang pijat seraya mempersilahkan Sasha untuk terbaring pada sofa di dekat Syaheer.

SYAHEER 01 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang