Episode Dua Puluh Tujuh

405 68 27
                                    

Selamat pagi, sekira 4 episode lagi (Termasuk Epilog), novel SYAHEER 01 The Sexy Guest akan selesai. Maka dari itu, Babang minta ketesediaan kamu untuk memberikan ulasan, bisa ya? Sepatah-duapatah kata saja juga tak mengapa, biar Babang lebih semangat melanjutkan. Terima kasih sebelumnya, selamat membaca ya!

***

  Sasha membuka kedua matanya yang terasa kunang-kunang ketika mendapati sebuah cahaya terang yang menyilaukan. Saya ada dimana, Tuhan? Apakah saya berada di sisimu? tanyanya dalam hati, detik itu juga ia merasa lemah tak berdaya.

  "Look at her! tangan dia bergerak!" Sasha mendengar suara seorang wanita bernada antusias di antara telinganya yang berdengung.

  "Sha, wake up, i'm here with you." Selanjutnya Sasha mendengar suara lembut seorang pria, suara yang begitu menenangkan hati.

  Siapa mereka? batin Sasha lagi, ia terus berusaha membuka kedua matanya yang terasa berat.

  Sedetik kemudian, Sasha merasakan tangan seseorang yang mengusap lengannya dengan lembut.

  "Panggil dokter, cepat!" Suara yang lain menyahut dengan samar-samar, membuat dahi Sasha mengernyit. Dokter?

  Dengan mengumpulkan kekuatan, sedikit demi sedikit akhirnya Sasha berhasil membuka kedua matanya. "Gue dimana? Someone please, jangan sakiti gue," tanyanya lirih namun terdengar panik, terlebih ketika cahaya terang benderang di atas sana terus menyilaukan matanya, cahaya yang setelah ia pahami dengan baik hanyalah lampu di langit-langit ruangan.

  "Ssshhh, tenang, Sha, tenang. Lo aman, ini gue, Revano."

  Dahi Sasha mengernyit, ia lantas mengangkat kepalanya sedikit, dalam kepeningan yang ia rasakan, ia mengedarkan pandangan. "Oh Tuhan," ucap Sasha lirih, ia tak menyangka saat menemukan dirinya dikelilingi tiga orang dengan senyum semringah. Diamati dengan seksama olehnya, tiga orang tersebut ternyata merupakan orang terdekatnya.

  "Syaheer? Kak Revano? Ratsy?" Mata Sasha berkaca-kaca mengenali siapa mereka, apalagi pria India yang duduk paling dekat dengannya itu lalu mempersembahkan kerlingan mata dan senyuman tulus.

  Syaheer mengangguk-angguk pelan. "Ya, ini aku, Sha. Tenanglah, aku di sini untukmu," ucap Syaheer lembut seraya terus mengelus lengan Sasha. Wajah tampan dengan senyum teduh pria itu seketika membuat hati Sasha menenang.

  "Syukurlah, akhirnya adik gue yang tercantik ini bangun juga. Ah, lo bikin gue khawatir sepanjang hari, Sha." ucap Revano yang duduk di dekat kaki Sasha. Kakak Sasha itu tampak tersenyum bahagia. Dilihat oleh Sasha, lelaki itu masih mengenakan seragam pilot.

  Sementara itu, Ratsy yang berdiri di seberang Syaheer tersenyum ke arah Sasha dengan mata berkaca-kaca bahagia. "Finally, you awake, Sha."

  Setitik air mata lalu menetes di ekor mata Sasha. Oh Tuhan, terima kasih, terima kasih, batinnya bahagia.

  Tiga orang terdekat Sasha itu lalu terkekeh lirih saking bahagianya melihat Sasha bangun.

  Tak lama kemudian, seorang dokter perempuan memasuki ruangan itu lalu memeriksa Sasha, sementara Revano, Ratsy dan Syaheer dimohon untuk menunggu di luar.

***

  "Alhamdulillah, keadaan pasien sudah membaik," ucap sang Dokter ketika Revano bertanya di depan ruang ICU.

SYAHEER 01 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang