Episode Limabelas

499 72 10
                                    

Sasha dibuat terpana ketika Bambang mendekat dengan tergopoh-gopoh, lelaki itu menyerahkan selembar besar katalog stiletto.

"Silakan dipilih, Miss, nanti tinggal sebutkan ukurannya dan akan saya ambilkan barangnya," ucap Bambang seraya menarik kursi dan duduk.

"Really?" tanya Sasha lirih.

Bambang mengangguk-angguk.

Dengan menyesuaikan warna gaun Versace-nya, Sasha segera memilih.

"Gaun yang mau dipakai nanti warnanya apa, Miss?" tanya seorang make up artist yang tadi meriasnya, wanita kurus itu sedari tadi duduk di dekat Sasha seraya memegang blush on dan liven seraya memperhatikan barangkali ada riasan wajah Sasha yang masih kurang tepat.

"Coba tolong lihat gaunnya di dalam paper bag itu, Mbak," ucap Sasha seraya menunjuk paper bag Versace-nya di sudut meja rias.

Sang make up artist tersenyum semringah dan bergegas mengambil. "Wow! Indahnya!" ucapnya begitu mengetahui isi paper bag tersebut, membuat Sasha tersenyum.

"Kalau gaunnya sudah merah burgundy seperti ini, pilihan heels-nya bisa yang berwarna serupa, Miss. Atau bisa juga cokelat tua, ungu atau merah."

"Trims, Mbak, mantap nih pilihan itu ada semua di sini," ucap Sasha seraya tersenyum dan kembali memandangi selembar katalog di tangannya.

"Ini bagus, Miss," ucap Bambang seraya menunjuk gambar high heels cokelat tua di tengah-tengah selembar katalog.

"Iya juga ya, tapi yang ini juga bagus." Sasha menunjuk high heels burgundy mengkilap dengan desain terbuka pada kolom katalog paling bawah.

"Pssst, minta dua juga bakal dibelikan kok, Miss," bisik Bambang.

Sasha terkekeh lirih seraya menggelengkan kepala.

"Sudah memilihkah, Honey?" Tiba-tiba Syaheer muncul, mendekat, menarik kursi dan duduk di samping Sasha, membuat Bambang mundur seraya tersenyum ke arah Sasha. Aroma parfum pria menguar dari tubuh tegap Syaheer hingga terasa menggoda indra penciuman Sasha.

"Su-sudah," jawab Sasha lirih.

"Yang mana?"

Sasha menunjuk pilihannya, high heels barusan yang berwarna senada dengan gaun Versace-nya.

"Good, itu cocok sekali untukmu," ucap Syaheer dengan nada senang.

"Kau yakin tak memilih dua atau tiga?"

Tidak, tidak, tidak. Sadar Sha, lo bukan lagi nyari keuntungan dari ini semua, batin Sasha seraya tersenyum. "No, big thanks, ini saja," jawab Sasha lalu segera menyerahkan katalog itu ke Syaheer.

Syaheer tersenyum. Sementara pria itu mengalihkan katalog di tangannya ke Bambang, perasaan Sasha dibuat meleleh oleh penampilan Syaheer usai memakai setelan jas Versace. Selain tampil mewah dan elegan, pria itu juga tampil rapi dan wangi. Rambut cepaknya dijambul rapi dan klimis, cambangnya dirapihkan, bibir tebalnya yang sexy tampak segar. Sasha terpana saat pria itu tersenyum ke arah Bambang dan menampilkan giginya yang sangat rapi.

SYAHEER 01 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang