Episode Sembilanbelas

431 63 18
                                    

Mentari bersinar hangat ketika Sasha memarkirkan mobil sedannya di parkiran The Luxury Hotels pagi ini, ia lantas turun, mengunci mobilnya dan melangkahkan kaki beralaskan high heels 10 sentimeternya yang berwarna senada dengan kulit putihnya.

Berpapasan dengan Naomi —yang tampak buru-buru— di pelataran hotel lalu melakukan cipika-cipiki, Sasha segera melepas kepulangan temannya itu yang sudah ditunggui sang suami di ujung parkiran.

"Liat postingan instagram kamu kemarin, sumpah, aku suka banget sama dandanan dan baju pesta kamu, Sha. Semalem aku sampai debat sama Mas Fano minta dibeliin gaun Versace," komentar Naomi sebelum berlalu, hal itupun sukses mencipta senyum di bibir Sasha bahkan sampai ia masuk ke dalam hotel.

Sampailah Sasha ke meja kerjanya lalu segera meletakkan tas putihnya di laci besar pada bawah meja receiptsionist tersebut. Ketika ingin mengecek buku tamu, tiba-tiba ia dibuat heran menemukan Ranti sedang mendekati pintu lift sambil membawa nampan berisi minuman. Loh, dia mau bawain minuman buat siapa?

"Mbak Ranti, wait!" seru Sasha seraya berjalan keluar dari lingkaran meja kerjanya, membuat Ranti langsung menoleh.

"Ya, Mbak Sasha?" jawab Ranti dengan pipi memerah.

"Mau diantar kemana Mbak minumannya? Bukannya biasanya Embak cuma bikinin buat para pekerja? Apa ada pekerja yang udah datang di atas?"

"Anu, Mbak. Ini buat kamar di lantai dua."

Sasha mengernyitkan dahi begitu berdiri tepat di hadapan Ranti dan menemukan empat cangkir kopi panas dalam nampan yang dibawa wanita itu.

"Yang orang India itu loh, Mbak Sasha. Mister Syaheer."

"Emang dia pesan kopi? Kok kopinya sebanyak itu?"

"Ya enggak sih, ini inisiatif saya aja, soalnya saya suka seneng kalau liat wajah tampannya."

Dih, segitunya, batin Sasha kesal.

"Jadi tadi itu saya lihat ada beberapa tamu masuk ke kamar Mister Syaheer, saya pun langsung inisiatif bikinin kopi, siapa tahu dapat tip, ya kan?"

Tamu? tanya Sasha dalam hati dengan heran. Keluarganya-kah?

"Lah, kok jadi bengong Mbak Sasha, saya duluan ya!" ucap Ranti ketika pintu lift sudah terbuka.

Kok gue jadi penasaran ya? Ke atas ah, gue mau pura-pura ngecek kamar-kamar kosong. "Aku ikut Mbak," ucap Sasha cepat. Dengan segera ia pun ikut memasuki lift bersama Ranti.

"Mbak Sasha ingin lihat wajah gantengnya Mister Syaheer juga toh?"

"Dih, nggak lah Mbak, saya mau ngecek kamar-kamar kosong apakah sudah dibersihkan dengan benar atau belum," jawab Sasha sekenannya.

Tiba di lantai dua, Sasha segera berjalan membuntuti Ranti. Dilihat olehnya pintu kamar Syaheer terbuka lebar dan tampak ramai. Tamu dari mana ya?

Sasha terus berjalan mendekat ketika yang ia dengar selanjutnya dari kamar itu adalah keributan dan suara teriakan-teriakan kasar.

Jantung Sasha seketika berdebar kencang.

"Sepertinya ada yang nggak beres, Mbak," ucap Ranti panik.

SYAHEER 01 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang