Prolog

28.7K 1.8K 25
                                    

Sesosok mayat perempuan ditemukan mengambang di pinggir sungai setelah dua hari menghilang, kejadian itu menggegerkan warga kampung, yang lebih memilukan wanita tersebut baru saja memiliki bayi. Rumah duka pun dipenuhi banyak orang yang penasaran sekaligus iba. Dan hal itu juga menjadi guncangan berat bagi Guntur.

Ada bagian dari diri Guntur yang terasa hampa, setelah Ibunya sekarang Maya pergi meninggalkannya. Bekerja mati-matian dan sekarang entah untuk apa semua ini. Kini dia hanya seorang diri, bersama bayi yang belum genap berusia sebulan. 

Setelah jenazah dimakamkan, para pelayat akhirnya berpulangan. Meski menyisakan beberapa kerabat dekat, Guntur tetap duduk di sudut ruangan dengan tatapan kosong. 

Guntur sadar seseorang mendekatinya. 

Sambil berbisik, Firman mengangsurkan ponselnya. “Bang liatlah dulu ini. Abang di sini susah-susah, dari dulu dia senang-senang di Jakarta.” Firman, adik kandung Guntur tetapi beda Ibu itu terlihat berapi-api ketika mengatakannya.

“Aku tahu di mana dia kerja kalau Abang mau balas dendam,” sebut Firman kembali.

Sementara sang Abang hanya diam, namun sorot matanya menjurus ke arah ponsel yang dipegang Firman. Air muka yang dingin itu menyoroti begitu dalam dan tajam. 

.

.

.

Haloo... Marhaban Ya Ramadhan. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Seperti yang pernah kutulis di catatan kaki ending Left Shadow, akan ada satu cerita khusus di KBM.App apa itu? Sama seperti aplikasi baca-tulis wattpad cari aja di playstore. 

Dan, aku akan unggah cerita ini di sini, agar teman-teman semua bisa tahu gambarannya untuk lanjut baca di KBM atau tidak. Jadi, cerita ini hanya akan komplit di KBM ya.

Untuk cerita on going lain khusus wattpad ntar ya mungkin habis lebaran, soalnya catatan merah dari mentor banyak banget, dan aku harus plotting ulang, hehe. 

Btw, di KBM udah sampai bab 21. 

Oke, segitu aja pengumumannya, see you next chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oke, segitu aja pengumumannya, see you next chapter.

Jejak DustaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang