11. Berhenti

43.9K 2.4K 37
                                    

Sudah sebulan Giana dan Hadi menjalani hubungan. Giana tau dia saat ini menjadi wanita jahat yang sudah merebut kekasih orang. Tapi dia tidak peduli, dia tidak mau Hadi jatuh kepelukan wanita lain selain dirinya. Toh Hadi juga belum menikah, jadi sah-sah saja unuk direbut.

Giana tau Hadi belum memberitahu Sri bahwa pria itu memutuskan untuk berhenti memperjuangkannya. Hadi mengatakan pada Giana bahwa lebih baik menemui Sri dan keluarganya secara langsung dan menjelaskan semuanya, Hadi menganggap tidak sopan jika memberi tau masalah seperti ini hanya melalui telpon, kurang beradab katanya. Hadi memang berencana untuk pulang ke kampungnya dalam waktu dekat untuk mengurus semuanya. Giana memaklumi, yang penting saat ini Hadi bersamanya.

Sore ini Giana dalam perjalanan menuju kediaman kedua orang tuanya, alasan utamanya kesana adalah untuk menemui kekasih hatinya yang sudah seminggu susah ditemui karena sekarang Hadi bertugas menjadi supir untuk ayahnya yang super sibuk.

Ketika berhenti di lampu merah, Giana menghubungi ponsel Hadi dan untungnya langsung diangkat.

"Mas, dimana?"

"Mas hari ini ambil off, sedang ditempat teman."

"Masih lama disana?"

"Sudah dari tadi pagi disini, sebentar lagi mas pulang."

"Yaudah, aku jemput kesana ya?"

Hadi terdengar menyetujui dan memberikan alamat, Giana langsung memutar arah mobil yang dikendarainya.

"Jadi ini sudah fix ya mas. Untuk lokasi mas juga sudah oke kan? Disana ramai kok mas setiap malam, banyak orang nongkrong."

"Iyo, tak serahin semua ke sampean." Hadi menjawab pertanyaan Riki. "Sini nomor rekening mu, biar mas transfer buat beli kebutuhan untuk jualan."

Riki memberikan nomor rekeningnya, Hadi langsung mentransfer melalui mobile banking miliknya.

Hadi sudah memutuskan untuk segera berhenti menjadi supir di keluarga Giana. Dia akan membuka usaha kecil-kecilan bersama Riki dan dua orang teman lainnya. Mereka berencana untuk membuka warung ayam penyet, Riki yang akan menjadi kokinya karena pria itu sangat ahli memasak. Dia pernah bekerja di beberapa restoran bintang lima sebelum memutuskan untuk resign dan membuka bisnis makanan sendiri. Hadi dan Riki adalah teman satu kos dulunya ketika Hadi baru datang di Jakarta, walaupun sudah tidak satu kos lagi, mereka tetap menjalin pertemanan baik.

Awalnya Riki yang menghubungi Hadi dan mengajaknya untuk join di bisnis ini, seketika Hadi langsung menyetujui dan sudah beberapa kali mereka bertemu untuk survey tempat dan membahas anggaran dana yang dibutuhkan untuk usaha ini.

Hadi sangat bersemangat, setidaknya dia memang ingin mencoba peruntungan didunia bisnis kuliner yang sepertinya menjanjikan.

Ponselnya berbunyi, nama Giana tertera disana. Hadi mengangkat panggilan itu dan ternyata Giana sudah tiba didepan rumah Riki. Tadi memang Hadi mengirimkan alamat lengkap Riki.

Hari ini memang dia mengambil jatah off nya karena memang ingin mengurus semuanya sebelum dia berhenti dari pekerjaannya sebagai supir. Dia juga sudah mencari kos didekat tempatnya akan berjualan, biar tidak terlalu jauh dan tidak ribet.

Hadi berpamitan pada Riki, pria muda itu mengantar hingga ke pintu rumahnya dan sedikit terkejut ketika melihat sebuh Range Rover terparkir disana dengan seorang wanita cantik tersenyum kearah mereka.

"Sopo mas?" Riki bertanya heran kearah Hadi.

Hadi hanya tersenyum lebar, lalu menepuk pundak Riki sambil berpamitan. Riki masih terbengong melihat kearah Giana yang melambai bersemangat kearah Hadi sambil tersenyum lebar.

The Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang