Hadi memegang pinggang Giana dengan erat, makin menempelkan tubuh Giana ke tubuhnya. Giana tidak melawan dan terus menikmati bibir Hadi yang sedang melahap bibirnya.
Giana terus mendesah diantara ciuman mereka. Sebelah tangan Hadi yang bebas mulai menelusuri tubuh indah Giana. Dan dengan tiba-tiba Giana menarik dirinya dari tubuh Hadi, melepaskan tangan pria itu dari tubuhnya. Dia dapat melihat Hadi sudah diselimuti oleh gairah.
"Tell me what you want, mas Hadi?" Giana tersenyum menggoda sambil menurunkan satu tali tipis tank topnya.
Giana makin tersenyum lebar ketika mendengar geraman Hadi. Sepertinya dia sudah membangunkan singa yang sedang tidur, Giana merinding senang melihat Hadi yang memandangnya geram.
Giana membuka ripped jeansnya, benda itu teronggok diantara kakinya. Giana melangkah mundur, kini dia terlihat sangat menggoda hanya menggunakan tank top dan celana dalam berwarna hitam dengan motif renda cantik yang tidak menutupi bokong indahnya itu. Dia sudah melangkah terlalu jauh untuk mendapatkan Hadi.
Hadi berjalan perlahan menghampiri Giana. Matanya menjelajahi tubuh Giana yang luar biasa indah menurutnya.
Mata Giana terpaku saat Hadi dengan pelan membuka ikat pinggangnya, lalu membuka kancing celana bahannya dan seketika benda itu teronggok dibawah kaki pria itu. Lalu pria itu membuka dua kancing kemejanya, lalu mengangkat satu lengannya dan meloloskan pakaian itu melalui kepalanya.
Gagah. Apa yang dilihat Giana saat ini sungguh sebuah pemandangan yang luar biasa. Tubuh Hadi terlihat begitu bugar dan liat, otot-ototnya terlihat sangat pas mengisi dibeberapa tempat. Perutnya rata dan Giana akan senang menyentuh perut liatnya itu. Giana menelan ludah menyaksikan pemandangan Hadi yang hanya mengenakan boxerbrief-nya, wanita itu menggigit bibirnya ketika Hadi sudah berada dihadapannya.
Tanpa aba-aba pria itu kembali mencium Giana dengan ganas, Giana membalas ciuman itu dan mengalungkan lengannya dileher Hadi ketika merasakan pria itu mengangkatnya dan membaringkannya ditempat tidur.
Giana berada dibawah Hadi, membiarkan pria itu melingkupi tubuhnya. Giana mendesah kecewa ketika Hadi melepaskan bibirnya, Hadi menatapnya sejenak. Tanpa bicara pria itu membuka tanktop milik Giana, lalu beralih ke celana dalam Giana yang begitu seductive menurutnya dan menyentakkan benda itu dengan kedua tangannya hingga robek. Giana prihatin dengan kondisi celana dalamnya yang dilempar sembarangan dan teronggok didekat pintu kamar itu.
Kini Giana berbaring polos tanpa sehelai benangpun dibawah Hadi. Pria itu menelan ludahnya berkali-kali. Tubuh Giana adalah tubuh wanita terindah yang pernah dilihatnya. Tubuh yang sebentar lagi akan dinikmatinya. Setiap laki-laki pasti akan bertekuk lutut pada Giana. Tidak ada cela ditubuh indah ini.
Hadi menangkup payudara Giana dengan tangannya lalu meremas kedua benda kenyal yang montok itu. Giana menarik Hadi hingga bibir mereka menyatu kembali, Hadi mengecap dan menggigit. Lalu melepaskan dan beralih pada leher jenjang itu, Giana mendesah. Yang membuat Hadi makin berapi-api mengecap tubuh indah ini, begitu harum membuatnya melayang.
Bibirnya sudah berada pada payudara Giana, memberikan kecupan mesra di sana membuat Giana makin mendesah. Sementara Hadi menyiksanya di sana, tangan Giana bergerak turun kedalam boxerbrief Hadi dan menemukan sesuatu yang mengeras tegang, lalu mengelusnya dan meremasnya lembut membuat Hadi melepaskan ciumannya pada payudara Giana dan menutup matanya.
"Say my name, mas Hadi. Say my name!" Perintah Giana dengan suara seksinya sambil menurunkan boxer brief Hadi, lalu kembali menyentuh pusat kenikmatan Hadi.
"Giana!"
Giana tersenyum, mengecup pipi Hadi. Lalu berbisik di telinganya, "Do what you want, mas."
Tanpa disuruh pun Hadi akan menikmati ini semua, tubuh Giana bagaikan surga. Giana adalah bidadari, tubuh indahnya adalah surga bagi Hadi.
Hadi bergerak turun hingga menyentuh pusar Giana, lalu turun hingga ke inti tubuh Giana yang sudah lembab. Hadi melebarkan kaki Giana, mengagumi apa yang ada dihadapannya lalu mulai mengecap dengan lidahnya. Membuat Giana melengkungkan badannya sambil menggapai rambut Hadi dan menariknya. Hadi semakin menggila dibawah sana, mengecap Giana dengan sangat menggoda. Membuat Giana merasa terbakar dan terbang melayang.
"Mas....!" Giana terhempas sambil menjambak rambut Hadi dan menjepit kepalanya.
Hadi bergerak, menanggalkan boxerbriefnya lalu melingkupi Giana. Hadi membimbing pusat kenikmatannya menuju inti Giana, pria itu menyatukannya dengan lembut. Giana memejamkan mata, meringis menahan kenikmatan yang akan diberikan Hadi sebentar lagi.
Hadi mulai bergerak, Giana mengalungkan lengannya dileher Hadi dan menarik pria itu untuk menciumnya. Tubuh mereka menyatu, bergerak bersama menggapai kenikmatan. Gerakan Hadi mulai kasar dan terburu-buru, membuat erangan Giana semakin menjadi-jadi. Giana menautkan kakinya di pinggang Hadi, menekan pria itu dengan kuat sambil melengkungkan kembali tubuhnya. Hadi menghentakkan tubuhnya kasar, lalu mengejang diatas tubuh Giana. Pria itu ambruk diatas Giana, menyurukkan kepalanya diantara ceruk leher Giana. Menikmati wangi wanita cantik itu.
"Giana...." Pria itu berbisik menyebut nama Giana dengan lembut.
Sementara nun jauh di sana seorang perempuan menatap layar ponselnya dengan sedih. Sudah tiga hari kekasihnya tidak menghubungi semenjak terakhir kali dia menelpon dan menyampaikan pesan dari kedua orang tuanya untuk segera menikahi wanita ini.
Sudah dua tahun mereka berpisah dan hanya berhubungan melalui telepon dan chat saja. Pria itu tidak pernah kembali semenjak pergi ke ibu kota untuk bekerja. Dan orang tua si gadis mulai resah melihat anaknya menunggu seseorang yang tidak jelas kapan akan pulang. Ibu dan bapaknya mendesak, jika Hadi serius pada Sri maka lebih baik disegerakan, tidak baik menunggu lebih lama lagi.
Terakhir kali Hadi mengatakan bahwa persyaratan dari kedua orang tua Sri belum bisa dipenuhinya. Sri tau, persyaratan dari kedua orang tuanya sangat berat kepada Hadi. Pria itu harus menyiapkan mahar sawah untuknya dan ibu ingin pesta besar. Itulah alasan Hadi mengadu nasib ke Jakarta dan bekerja di sana.
Sri berharap Hadi segera pulang dan meminangnya sebelum ibu dan bapaknya mencarikan pria lain untuknya. Sri tidak mau, Sri hanya mau Hadi.
Giana duduk dipangkuan Hadi, tubuh mereka masih menyatu. Hadi memeluknya erat sambil menenggelamkan wajahnya di dada Giana sambil mengatur nafasnya yang terengah.
Hari sudah semakin sore tapi Giana enggan melepaskan tautan tubuh mereka. Percintaan mereka terasa sangat hebat bagi Giana, berulang kali Hadi membawanya mencapai pelepasan yang luar biasa.
Hadi mengangkat kepalanya, lalu menatap Giana. Kembali senyum Giana mengembang, dia mengecup mesra Hadi. Giana tidak akan melepaskan Hadi, pria ini adalah miliknya dan akan selalu menjadi miliknya!
***
HAY HAY PEMBACAKU TERSAYANG, KARENA BANYAK YANG MINTA UNTUK AKU TETAP JUAL CERITA VERSI PDF.
UNTUK HARI INI AKU MAU KASIH PROMO KHUSUS BELI 15 PDF HARGA 100K UNTUK PEMBELIAN PDF LAMA.PROMO BESAR-BESARAN HANYA UNTUK JUDUL-JUDUL DI BAWAH INI YA SAYANGKU...
True love
The beauty one
The beauty one 2
Natasha
The star
Ex wife
Eternal love
Hira atmojo
Jennifer's wedding
Back to evil
My possessive girlfriend
Great life
Mr. Duda
Aruna
Truely madly in love
The scandal
Fake love
Istri Kedua Ben
Forever Yours
My Hani Honey
Liliana
My lovely livi
Hope
Nyonya besar
My Honey Hani 2
Dalang dibalik duka
Hope 2
Viviane
Your Favorite Mistress
Wanita Kedua
Dunia Dita
Terjebak di Rumah Mertua
Life After rujuk
Lika Liku Luka
Step MotherBAGI YANG BERMINAT BISA LANGSUNG CHAT AUTHOR KE 082286282870 YAA....
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star
RomanceGiana Paramitha Setiodiningrat, perempuan teramat cantik, berpendidikan tinggi, anak dari seorang konglomerat ternama, kehidupannya diimpikan oleh setiap orang. Hadi Prayitno, pria desa yang mencari peruntungan bekerja dikota besar. Takdir mempertem...