Tak!
Tak!
Tak!
Tak!
Tak!
Sudah satu jam lebih ia berkutat dengan laptopnya. Jika saja bukan karena ibunya, Suho enggan melakukan urusan kantor yang rumit seperti ini. Di sekitar matanya ada lingkaran hitam yang disebabkan kurangnya istirahat. Apalagi semalam ia hanya bisa istirahat selama dua jam, tidak lebih. Karena ibunya memberitahukan, jika hari ini ada pertemuan antar perusahaan karena adanya kerja sama. Oleh karena itu, Suho harus mempersiapkan presentasi yang bagus dan menarik untuk pertemuannya hari ini.
"Pak Direktur, tiga puluh menit lagi meeting akan dimulai," ujar seorang bawahan setelah diizinkan masuk oleh Suho.
Suho mengangguk paham, "Ya. Dimana tempat meetingnya?"
"Di restoran seperti biasa, Pak."
"Ya, ya, sekarang kau boleh keluar."
Suho meraup wajahnya sesaat. Kemudian mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Suho bergegas mencuci wajahnya terlebih dahulu, ia berdiri di depan cermin, melihat wajah yang terlihat pucat. Sekali lagi, ia meraupnya kasar. Lalu mengambil tisu dan mengelap wajah basahnya.
"Lumayan segar," Suho bergumam, ia tersenyum melihat bayangan dirinya di cermin. "Kirei, setelah meeting selesai, aku akan menemuimu." Ia sudah seperti orang gila, bicara dengan bayangannya sendiri sembari tersenyum manis.
____
Suho berjalan dengan tergesah-gesah. Ia akan segera meluncur ke tempat meeting bersama dua orang bawahannya. Tiba-tiba matanya melebar dengan senyum merekah di bibirnya, saat netranya menangkap bayangan wanita yang tak asing lagi baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Sold [REVISI/2]
Fanfiction@Ji_Cyna.18719 (Ditulis ulang) "DIA ANAKKU, BUKAN ANAKMU!" Kirei Miyuki. Gadis cantik berhati tulus berkebangsaan Jepang itu memang hidup dengan keadaan yang bertolak belakang dari kata 'BAHAGIA'. Apalagi, saat Shoji si kakak tiri bergelarkan kejam...