Part 8. Pesta

1.1K 64 13
                                    

Vote

V

O

T

E

7f

____________________________________________



Sehun dan Kirei berjalan berdampingan, menuju tengah-tengahnya keramaian. Sehun berjalan santai dengan satu tangan dimasukan ke saku celana, mata tajamnya lurus menatap ke depan, dengan gaya seperti itu ia memang terkesan lebih cool.

Sehun berdiri diantara tamu yang lain. Ia mengambil minuman di gelas bertangkai yang sudah tersedia di sana. Matanya menyipit ketika menangkap bayangan seorang wanita yang menghampirinya.

"Sehun," panggilnya yang langsung mencium pipi kiri Sehun, tanpa memedulikan Kirei.

Kirei memalingkan wajahnya saat melihat pemandangan yang membuat dadanya terasa sesak. Memang, sejak awal ia tidak mencintai Sehun, dan sampai sekarang pun tetap tidak. Tetapi rasa cemburu itu datang begitu saja. Mungkin kita bisa mengerti, jika selama beberapa bulan ini ia telah tinggal satu atap bersama Sehun, dan apa lagi saat ini ia telah mengandung anaknya. Apa tidak pernah terpikirkan jika rasa itu akan datang tanpa diundang. Ya ... Meskipun sedikit?

"Apa kabar kau Park Somii?" tanya Sehun pada wanita di hadapannya.

Park Somii, namanya. Wanita yang pernah berkencan satu malam dengan Sehun. Hanya satu malam. Tapi begitu membekas bagi si wanita.

"Kabarku baik."

Sehun begitu antusias melihat Somii, ia seperti bertemu dengan seseorang yang sudah lama dirindukan. Tanpa mengingat Kirei disampingnya.

"Sehun!" panggil pria yang baru datang dan menepuk pundak Sehun.

"Kyungsoo?"

Mereka bertiga berbincang, sama-sama membicarakan tentang keahliannya masing-masing. Sehun membeberkan tentang keahliannya membunuh, Kyungsoo tentang bisnis menjual gadis dan belah dirinya, sedangkan Somii dengan pandai mengelabui dan belah diri juga pastinya.

Memang diantara mereka, profesinya tidak ada yang beres....

Kyungsoo meminta bantuan Sehun, dan mereka bertiga berencana diakhir bulan ini akan bekerja sama untuk menyelesaikan satu urusan Kyungsoo di Cina.

Kirei yang merasa bosan dengan pembicaraan mereka yang menurutnya tidak bermanfaat sama sekali. Ia berpamitan ke kamar mandi.

*********

Kirei menunduk menyenderkan dirinya di tembok, dengan kedua tangannya terus memegangi perutnya.

"Kirei," panggil seseorang yang keluar dari kamar mandi.

Kirei mendongak, matanya membulat saat melihat seseorang yang berdiri di hadapannya.

"Suho?"

Suho ingin segera memeluknya, namun Kirei menahannya.

"Kenapa?" Tanya Suho. Kirei meneteskan air mata sambil memandangi perut buncitnya, menggelekan kepala, lalu ia memalingkan wajahnya.

Suho melihat perut Kirei sesaat. "Aku sudah tahu semuanya dari Baekhyun, sebelum dia menyusulmu ke sini. Aku sudah lama mencarimu, jauh-jauh aku datang ke Korea, hanya untukmu. Aku tidak peduli bagaimana kau sekarang. Perlu kau tahu, aku tetap mencintaimu." Jelasnya panjang lebar sembari memegangi pundak Kirei.

Suho, pria tampan berdarah Jepang, yang tak lain adalah kekasih Kirei di masa lalu. Dan  sampai sekarang mereka belum memutuskan hubungan.

"Bagaimana kau bisa tahu jika aku ada disini?"

"Kita ditakdirkan untuk bertemu. Sama sekali aku tidak mengetahuinya, aku ke sini hanya mengantarkan temanku saja." Jelas Suho.

"Apa aku boleh memegang perutmu?" Imbuhnya. Kirei mengangguk pelan.

Suho baru mau menggapai perut Kirei.

Tiba-tiba Sehun datang dan menepis tangan Suho. "Jangan sentuh anakku!" Bentaknya, menatap nanar. Lalu ia menarik lengan Kirei dan membawanya ke tempat acara.

"Sakit, Tuan. Lepaskan." Kirei berusaha melepaskan cengkeraman Sehun.

"Ingat, Kirei, aku tidak suka pengkhianatan." Sehun melepas lengan Kirei.

"Siapa yang mengkhianatimu, Tuan? Aku tidak-"

"Cukup! Jangan biarkan orang lain menyentuh anakku. Kau mengerti!" Tegas Sehun. Kirei mengangguk.

Bagi Kirei, ini semua tak adil. Bagaimana tidak. Sehun bebas melakukan apa saja tanpa memedulikannya, sedangkan Kirei, baru saja ia bertemu dengan seseorang yang sudah lama ia rindukan, namun Sehun menghalanginya.

Apa lagi saat ini Sehun bergabung lagi bersama Kyungsoo, dan membiarkanya sendirian disana. Kirei tampak bosan, ia berjalan mundur dan pergi menjauh dari pesta. Berdiam diri sembari memandangi air jernih di kolam renang, lebih baik tampaknya, dari pada harus berada ditengah keramaian tapi tetap merasa kesepian?

Biyurr....

Seseorang telah mendorong Kirei ke kolam renang. Tersirat senyum kebencian disana, puas atas apa yang telah ia lakukan padanya. Matanya berbinar saat melihat tubuh Kirei sudah tenggelam. Ia segera pergi dan bersembunyi, setelah melihat Minkyu berlari dari kejauhan sana.

"Kak Kirei!"

"Tolong! Tolong!" Teriak Minkyu.

"Kirei?" Suho berlari dan melompat ke kolam.

Sehun mendengar teriakan adiknya, melihat ke tempat Kirei, sudah tidak ada siapa-siapa disana. Sepertinya ia melupakan tugas utamanya. Ia bergegas lari menuju kolam renang dan menerjunkan dirinya ke kolam.

____________________________________________

Vote

Thank's...  😉

I'am Sold [REVISI/2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang