Part 6 - Kecurigaan

19 3 0
                                    

{29 Mei 2018}

Pagi ini, semuanya telah berkumpul di rumah Daffa. Keke juga telah tiba disana dengan diantar Vigo.

"Loe jaga adek gue baik-baik. Jangan macem-macem loe. Awas aja kalau adek gue sampai lecet." Kata Vigo penuh penekanan pada Daffa.

"Iya, iya. Kakak ipar nggak usah khawatir. Keke aman kok ditangan adik ipar." Ujar Daffa sambil menepuk-nepuk bahu Vigo.

"Oke, gue pegang kata-kata loe. Tapi awas aja kalau adek gue sampai kenapa-napa. Gue jamin kepala ama leher loe itu berpisah."

Daffa bergidik ngeri mendengarnya "Kak Vigo kejam amat sih sama adik ipar. Hiiii."

Nadia dan Alex tertawa mendengarkan pembicaraan mereka.

Dan Keke Tersenyum. "Sudah yah kak. sekarang kakak langsung ke rumah sakit ajah. Nanti pasien kakak nunggunya kelamaan."

Vigo mengangguk. "Baiklah, kalau begitu kakak pergi yah." Di kecupnya kening Keke sejenak.

"kamu disana baik-baik yah, Princess. Telfon kakak kalau terjadi apa-apa." Keke mengangguk.

"Inget, jaga adek gue baik-baik." Katanya lagi pada Daffa.

Setelahnya, Vigo pun menaiki mobilnya lalu melajukannya menuju rumah sakit tempat dia bekerja.

Tak lama setelah kepergian Vigo, sebuah mobil sport merah memasuki gerbang rumah Daffa. Tampak Dua orang pria dengan postur tubuh yang berbeda turun dari mobil itu. Daffa berjalan mendekati kedua pria itu sambil tersenyum.

"Dave. Akhirnya loe dateng juga Brow. Gue pikir loe nggak jadi dateng." Ujarnya dengan merangkul akrab bahu Nico.

Nico tersenyum. Kedua matanya terus saja menatap sosok gadis cantik nan imut yang berdiri tepat disamping Nadia.

Dan Nadia, seketika shock dan juga sangat kaget melihat kehadiran Nico disana. Terlebih kini Nico nampak sangat akrab dengan Daffa.

"Nico." pekik batinnya tak percaya.

Sungguh, hal ini membuatnya sangat-sangat terkejut. Dia tak bisa lagi menahannya. Dia ingin sekali mempertanyakan kejanggalan-janggalan yang dilihatnya saat ini. Tapi, begitu kakinya hendak melangkah. Dengan cepat Keke menahan lengannya.

"Jangan Nad. Aku mohon."

"Tapi, Ke. Ini--"

"Iya. Aku tau. Nanti aku akan jelaskan semuanya ke kamu. Tapi tidak sekarang. Aku mohon. Tetaplah diam dan seolah tak tau apa-apa."

Tatapan memohon Keke membuat Nadia luluh. Keinginan hatinya yang menggebu itu lenyap seketika. Dia terus saja memperhatikan Nico dan Daffa yang saat ini tengah berbincang-bincang. Sesekali, tatapan mata pria berwajah oriental itu tertuju padanya.

Kenapa Dia kembali?

Tak hanya Nadia. Andre juga tak kalah kagetnya melihat dua gadis yang sangat dikenalinya itu. Itu mereka. Tak salah lagi, itu Keke dan Nadia. Sahabat masa lalunya.

"Apa ini kejutan yang Nico maksud kemarin?" Bisik batinnya.

"Lex, Nad. Kenalin, ini Dave sahabat gue yang dari singapure itu. Dan yang ini sahabatnya Dave namanya Andre."

Daffa memperkenalkan Nico dan Andre kepada Alex dan Nadia. Mereka pun saling berkenalan dan masih saja berpura-pura tak saling mengenal. Semua itu mereka lakukan agar Daffa dan Alex tidak mengetahui siapa Nico sebenarnya.

Dan setelah berkenalan, mereka semua memutuskan untuk berangkat ke puncak. Nico dan Andre berada dalam satu mobil yang sama. Sedangkan Keke, Alex dan Nadia memilih ikut bersama dengan Daffa di mobilnya.

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang