Part 17 - Dipertemukan Kembali

27 2 0
                                    

{5 Februari 2019}

Sudah hampir sejam lamanya Keke Dan Nadia menunggu Kekasih mereka. Tapi hingga kini, Daffa dan Alex tak kunjung kembali. Tadinya, mereka berdua pamit dengan alasan ingin menjemput beberapa orang penting di Bandara, dan itu cukup membuat Keke dan Nadia penasaran hingga bertanya-tanya, Siapa mereka?

Namun Daffa tak mau memberitahukannya.

"Nanti juga kalian pasti bakal tau kok." Itulah yang Daffa katakan sebelum meninggalkan Villa yang kemarin Ia sewa selama Seminggu ini berada di Bali.

Yahh, kini mereka berempat memang sedang berada di pulau Dewata itu. Bukan untuk sekedar liburan, melainkan untuk Sesi pengambilan Foto Prawedding Daffa dan Keke.

Dikarenakan kesibukan Daffa yang semakin menjadi menjelang hari pernikahannya membuat mereka baru bisa melakukan Foto Prawedding itu sekarang. Sedang pernikahan mereka hanya tersisa dua minggu lagi.

Keke sempat mengomelinya soal ini, bahkan kekasihnya yang cantik itu pernah mendiaminya selama beberapa hari. Tapi dengan segala rayuan dan pola tingkahnya yang sweet itu membuat Keke pada Akhirnya luluh juga.

Hingga kini mereka berada di Lokasi Prawedding yang telah mereka rencanakan jauh-jauh hari.

"Janji yah, Sayang. Jangan pikirin kerjaan kamu lagi. Pernikahan kita hanya tersisa dua minggu. Dan aku nggak mau semuanya berantakan karna kesibukan kamu itu." Tegas Keke malam itu saat mereka menginapi Villa untuk yang perama kalinya.

Dengan senyum menawannya. Daffa melingkarkan kedua lengannya dipinggang ramping Keke sembari berbisik. "Aku janji, Sayangku. Selama dua minggu ini. Waktuku hanya untukmu seorang, Sweet Heartku tersayang." Diakhiri dengan kecupan lembutnya pada Kening kekasih hatinya itu.

Perbuatannya malam itu masih mampu membuat pipi Keke bersemu setiap kali mengingatnya. Selama sebulan terakhir ini, dia memang lebih menfokuskan Hati dan Fikirannya hanya untuk Daffa. Dia telah bertekad tak akan pernah lagi mengingat-ingat Nico dan segala tentang masa lalu mereka berdua. Baginya sudah cukup untuknya berharap. Karna Nico juga telah mematahkan harapannya.

Dipertemuan terakhir mereka, kurang lebih sebulan yang lalu, dia telah mendapatkan jawaban pasti dari pria itu. Ternyata memang benar, mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Nico telah menyerah. Jadi untuk apa lagi dia bertahan.

Perlakuan Nico saat itu juga sangat-sangat melukai hatinya. Dengan teganya dia melepaskannya begitu saja padahal saat itu dia dengan terang-terangnya telah memberikan seluruh hati dan raganya hanya untuk pria itu. Bahkan dia telah menjatuhkan harga dirinya dengan memohon beribu kali agar Nico mau kembali kepadanya. Tapi pria itu lebih memilih pergi meninggalkannya.

Kurang jahat apa lagi.

Dan semestinya sekarang dia telah sadar bahwa apa yang dilakukannya selama ini salah.

Mengharapkan Cinta Nico kembali adalah sebuah kesalahan terbesar yang pernah ia lakukan.

Bahkan seharusnya dia merasa malu, pada Daffa dan terkhusus pada dirinya sendiri.
Kenapa dia sebegitu rendahnya melalukan semua ini?
Kenapa dia bisa melebihi batas seperti ini?

Sungguh bodoh!!!

Tapi kini, dia telah sadar. Dia tak ingin lagi mengulangi kesalahannya itu. Dia juga merasa sangat bersalah kepada calon suaminya yang baik hati itu. Otaknya tak habis fikir, Bisa-bisanya ia menghianati cinta Daffa. Padahal selama ini Daffa telah tulus mencintainya, menyayanginya, menjaganya tanpa pernah merasa lelah dengan segala kelakuannya yang tanpa sadar telah melukai hati pria itu.

Harusnya ia sadar. Dan harusnya ia malu dengan segala apa yang telah diperbuatnya. Bahkan dia harus menebus segala kesalahannya selama ini. Dan cara terbaik untuk menebus segala kesahalannya itu hanyalah mencintai Daffa melebihi cinta yang pria itu berikan untuknya.

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang