Was-was. Itu yang Mira rasakan saat ini. Sudah dua hari sejak kejadian membaca DM yang sebenarnya belum ia terima yang itu tandanya pria tersebut tidak tahu apakah pesannya sudah dibaca atau belum. Mira takut. Takut kalau pria itu punya kelainan jiwa. Dia seperti begitu terobsesi pada dirinya sampai-sampai menyukai semua foto di instagramnya. Padahal mereka belum sama sekali bertatap muka. Menyeramkan.
Kalau bisa, rasanya Mira ingin privasi saja akunnya. Tapi tidak mungkin hanya karena satu orang pria ia harus mengorbankan bisnisnya. Karena akun instagramnya juga merupakan media promosi. Yakali diprivasi.
Beruntungnya, pria bernama Osean Samudra itu tidak bersungguh-sungguh menemuinya. Buktinya sudah dua hari pria itu tak tampak. Dan mungkin karena tahu DM nya diabaikan, dia tidak mengirimkan DM lagi.
Ngomong-ngomong, saat Almira menunjukkan fotonya pada Arkan, ternyata Arkan tahu siapa sosok pria yang memang dunianya sama seperti Arkan, dunia bisnis maksudnya. Katanya pria dengan panggilan Sean itu adalah teman ayahnya. Orangnya baik dan ramah, setidaknya itu yang Arkan tahu selama ini saat beberapa kali bertemu dengan sosoknya. Memang tak tegur sapa, namun Arkan melihat caranya berinteraksi dengan sang ayah.
Karena Arkan kenal, Mira jadi tidak parno over lebay. Kalau pria itu macam-macam, ia bisa mengadu pada Arkan atau ayahnya. Ah, apakah Mira sudah sangat su'udzon dengannya? Ya bagaimana tidak su'udzon kalau pria itu men-stalk nya terang-terangan? Pakai neror di DM segala lagi. Menyeramkan. Kalau disingkat, maka kira-kira begini, TTS alias tampan-tampan seram.
Baiklah, terserah Mira saja!
Tok tok tok
Mira yang tengah disibukkan dengan sketsa pakaian di layar komputernya mengangkat wajah dan menatap ke arah pintu.
"Masuk!"
Sela, salah satu asistennya masuk dengan sebuket bunga.
"Mbak, tadi kata security ada kurir yang nganter ini. Katanya buat Mbak Al."
"Dari siapa?"
"Gak tau. Ini ada kartunya."
Almira menerima sebuket bunga yang harumnya menenangkan indra penciumannya. Ia mengambil sebuah kartu yang terselip diantara bunga untuk dibaca. Dan tulisan di kartu itu membuat Mira menganga tak percaya.
Follback my instagram!
Oseansamudra"Ha?"
Rasanya, siapapun harus setuju kalau pria bernama Sean punya kelainan jiwa.
Kenapa dia ngotot sekali ingin di follback, sih?
***
Mira memijat kepalanya. Pening. Pusing. Untuk pertama kalinya ia merasa migren bukan karena masalah pekerjaan, tapi karena seorang pria yang terus saja mengganggunya.
Selama ini, memang banyak laki-laki yang coba mendekati Mira. Parasnya yang cantik, mandiri dan juga cerdas membuat tidak sedikit laki-laki jatuh cinta padanya. Tapi, Mira sama sekali tidak berniat menjalin hubungan pacaran. Selain haram, ia juga tidak ada waktu untuk itu. Fokusnya saat ini hanya pada karir, tidak lain-lain. Beruntungnya, mereka yang pernah mengejarnya merupakan pemuda yang sopan, juga bergerak mundur saat Mira mengatakan bahwa ia punya pacar. Pacar gadungan maksudnya si Arkan. Mira bohong? Ya, demi kebaikan rasanya tak apa.
Tapi oh tapi. Pria kali ini, yang konon namanya Osean Samudra dan memiliki panggilan Sean, mengejarnya dengan cara antimainstream. Bahkan kata lebih tepat bukan mengejar, tapi mengganggu. Ya, Mira sangat terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Osean
RomanceRomance-Comedy "Welcome to the game. Let's see who will win." -Osean Samudra- *** Osean Samudra. Saat kamu mendengar nama itu, mungkin kamu akan membayangkan lautan yang luas, atau... Malah membayangkan salah satu taman hiburan di Ancol- Ocean Dream...