"Cantiknya."
"Sesuai ekspektasi?"
"Lebih dari ekspektasi."
"Yaudah, sana coba. Saya mau lihat."
Mira mengerjap dua kali. Hari ini, atau lebih tepatnya siang ini, ia memang sedang berada di sebuah butik yang merupakan milik perancang gaun pernikahannya. Dan sudah jelas dia pergi bersama siapa. Ya tentu calon suaminya yang sekarang sedang duduk santai di sofa.
"Ngapain kamu mau lihat?"
"Biar saya tahu kamu cocok atau enggak pakai itu."
Mira memicingkan mata, merasa kesal karena dari cara bicara Sean seakan mengatakan kalau gaun cantik itu tak pantas dipakai olehnya.
"Udah sana!"
"Iya, ih."
Mira berjalan ke ruang ganti takut Sean yang duduk di sofa itu bangun dan mendorongnya. Ia masuk bersama seorang wanita yang jujur saja sangat Mira kagumi. Wanita ini adalah seniornya di dunia design yang rancangannya selalu Mira sukai. Apalagi setiap gaun pengantin rancangannya, entah kenapa rasanya selalu sederhana namun terlihat elegan dan menawan mata saat sudah dipakai.
"Aku tersanjung banget loh kamu mau pakai gaun rancanganku."
Loh, kok jadi begini? Harusnya kan Mira yang memuji.
"Padahal aku yakin Sean pasti bisa gaet perancang gaun dari luar negeri."
Oohh, itu sebabnya.
"Aku ngefans banget sama kakak."
"Aduh, kamu buat aku terbang aja."
Mira terkekeh, masih membiarkan wanita bernama Izza membantunya memakai gaun.
"Kamu udah kenal lama sama Sean?"
"Sekitar tujuh bulan."
"Tujuh bulan? Rasanya itu belum cukup lama untuk lanjut ke jenjang yang lebih serius. Apalagi ini Sean."
"Ya, aku juga percaya gak percaya sih. Apalagi dia mantannya banyak banget."
"Kamu tau?"
"Siapa yang gak tau, Kak? Dia selalu pacaran sama artis atau model. Lah tiba-tiba ngajak aku nikah."
"Dia yang ngajak kamu nikah?"
"Iya. Aneh, kan?"
"Aneh, sih. Dan kayaknya kamu juga rada gak rela. Dijodohin?"
"Gak juga sih. Rasanya gak ada yang salah juga kalau menikah sama Sean. Cuma emang agak aneh soal tadi aja."
"Gimana kalau dia cuma main-main?"
Mira terdiam. Tidak lama setelah itu, gaunnya sudah terpasang sempurna dengan jilbabnya.
"Maaf, kayaknya aku terlalu banyak ikut campur."
Mira tersenyum, ia merasa tak keberatan. Lagipula tadi hanya obrolan random. "Gak papa, Kak."
"Kamu udah cantik. Sini ngaca dulu."
Izza memutar tubuh Mira agar menghadap ke arah cermin. Wanita itu pun terkagum dengan gaun yang melekat di tubuhnya. Masya Allah, Mira tak pernah merasa secantik ini.
"Ini nanti di tutup ke muka aku yah kan?" tanyanya memastikan ekspektasinya, sambil memegangi selendang yang disampir di atas kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Osean
RomanceRomance-Comedy "Welcome to the game. Let's see who will win." -Osean Samudra- *** Osean Samudra. Saat kamu mendengar nama itu, mungkin kamu akan membayangkan lautan yang luas, atau... Malah membayangkan salah satu taman hiburan di Ancol- Ocean Dream...