Lagi dan lagi changbin terpukau dengan penampilan felix,apa dia selalu se imut itu?sepertinya tidak baik untuk kesehatan jantung changbin
"Changbin ini felixnya sudah siap"ucap jessica,changbin sadar dari lamunannya
"Ah iya tan,hari ini felixnya changbin pinjem ya,tenang aja tan,pulang masih mulus kok,tanpa lecet"ucap changbin,jessica terkekeh dan felix hanya cemberut
"Iya iya,udah sana keburu panas nanti"
"Ok tan,kita pamit ya"pamit changbin mencium tangan jessica diikuti felix
"Felix pergi ya ma"ucap felix
"Iya sayang,have fun"
Changbin mendorong kursi roda felix ke luar,lebih tepatnya ke mobil changbin
"Kak kita mau kemana?"tanya felix saat merasakan mobil changbin sudah mulai berjalan
"Lu maunya ke taman apa ke pantai?"tanya changbin
"Taman,kalau ke pantai bajuku panas kak,ga cocok"
"Okelah,kita ke taman"
Dan ya disinilah mereka sekarang,sebuah taman buatan dan kalau mau lebih dalam bisa menemukan danau yang indah,tapi changbin menyadari kekurangan felix dia tidak akan memberi tau adanya danau itu
"Ah kak,udara disini seger,tapi kok kayaknya sepi ya"ucap felix
"Karena ini taman nya jarang ada yang ngunjungi,yang tau taman ini cuma kakak lu,sama temen-temen kita doang"
"Ah gitu,kayaknya taman nya cantik deh"
"Tapi lebih cantik orang disebelah gue"pipi felix seketika memanas
"Apaan sih kak"
"Fel,mau nyemil?"tanya changbin
"Emang disini ada warung?"
"Gaada tapi gue bawa cemilan di mobil"jawab changbin
"Boleh deh kak,kayaknya aneh kalau disini cuma diem-dieman"
"Bentar ya gue ke mobil dulu"ucap changbin
"Iya"
Tak lama changbin balik dengan membawa satu kantong bermerk indo*****
"Kak changbin udah balik?"tanya felix menyadari ada yang duduk disebelahnya
"Iya,lu mau snack apa?kripik kentang mau?"tanya changbin
"Mau kak"changbin membuka salah satu snack kripik kentangnya
"Gue suapin ya"ucap changbin
"Aakk"
"Gausah kak,felix bisa kok"tolak felix
"Gue ga terima penolakan felix,buka mulutnya"dan akhirnya felix membuka mulutnya
Satu kripik masuk ke mulut felix
"Mau minum apa?soda?air putih?susu?"
"Air putih aja kak"
****
Setelah dari taman,changbin mengajak felix ke rumah sakit untuk kontrol mata dan therapy kakinya
"Kak,apa felix bisa jalan lagi?"tanya felix saat mereka sudah di ruangan therapy tapi dokternya masih keluar sebentar
"Bisa,lu harus bisa.lu gaboleh nyerah gitu aja ok,gue juga bakal bantu buat nyari donor mata buat lu"ucap changbin
"Tapi awas aja sampe kakak yang donorin mata ke aku,kayak di sinetron yang aku tonton"ancam felix
"Gue ga sebego itu,kalo gue gabisa liat,gue gabisa liat senyum manis lu dong"pipi felix seketika merah mendengar ucapan changbin
"Siang felix,sudah siap therapy?"tanya si dokter yang tiba-tiba masuk menganggu acara gombalnya changbin
"Sudah dok"
****
Selesai menunggu felix therapy yang menurutnya sangat menyakitkan itu,dia membawa felix pulang dan changbin sendiri pamit pulang kerumahnya
Sampai dirumah,teryata orang tuanya pulang,changbin masuk kerumahnya dengan wajah datar
"Binnie,kamu sudah pulang?"tanya sienna-mama dari changbin
"Hmm,papa mana ma?"tanya changbin yang tetap mempertahankan ekspresi datarnya
"Di kamar,kamu ada perlu?"changbin tidak menjawab pertanyaan sienna dan memilih untuk ke kamar orang tuanya
Ceklek
"Pa"
"ASTAGA CHANGBIN,SUDAH BERAPA KALI PAPA BILANG KETUK PINTU DULU"ucap jiyoung-papa dari seo changbin
"Sorry"
"Ada apa?"tanya jiyoung
"Cariin pendonor mata,secepatnya"ucap changbin
"For what?"
"Udahlah pa,cariin aja"
"Oke,secepatnya papa kabarin kamu"
"Hmm thank you"
Changbin langsung beranjak dari kamar orang tuanya itu,jangan heran kenapa percakapan mereka sedingin itu karena sebagian sifat changbin menurun dari jiyoung yang memang terkenal dingin sejak dulu,ditambah changbin yang kurang perhatian dari orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELT - CHANGLIX
FanfictionSeo changbin,yang kerap mendapat julukan darkbinnie,karena terlalu sering memakai pakaian yang berwarna hitam,hidupnya pun sama,gelap. Orang tuanya hanya pulang ketika setahun sekali,bahkan pernah tidak pulang,hatinya tertutup untuk siapapun bahkan...