"jadi kalian saling kenal?"tanya sunny ke arah kedua remaja yang sekarang sudah duduk bersebelahan
"Udah tan"sedangkan eric hanya mengangguk singkat
"Jadi cowok yang kamu ceritain itu eric? iyakan?"tanya jessica
"Iya ma"eric menoleh ke arah felix
"Hayo lu bicarain gue apa?pantes tadi dijalan kuping gue gatel"ucap eric
"Eric,yang sopan dong"tegur sunny
"Dia mah gitu tan,masa pas awal ketemu aja dia manggil aku bule,gitu"
"Lu emang bule,felix"
"Tapi aku punya nama,eric"
"Tapi lu bule"
"Aku Felix"
"Bule"
"Felix"
"STOP,astaga kalian itu.pusing mami dengernya,eric mending sekarang ganti baju,jemput kakak mu di kampus"suruh sunny
"Oke,bye felix.see you"ucap eric sebelum menghilang dari belokan rumah
"Astaga anak itu"gumam sunny sambil memijit pelipisnya
"Dia dari dulu ga berubah ya"ucap jessica
"Iya,aku sama mas leeteuk aja cape sendiri,padahal kembaran dia kalem"Felix mengerutkan dahinya
"Kembaran?"
"Iya,eric itu punya kembaran namanya jeno,tapi dia masih di korea sama papinya"felix ngangguk ngerti
*****
Sudah satu jam jessica melepas kangen dengan teman kuliahnya itu,untungnya donghae menelpon untuk segera pulang,felix juga bernafas lega karena tidak harus melihat wajah ngeselin eric.
"Kami pamit ya ny,makasih loh"ucap jessica ke sunny
"Sama-sama,kapan-kapan aku ke rumah kamu"ucap sunny
"Aku tunggu,sampein salam ku sama anak-anakmu ya"
"Pasti,felix maafin eric ya"ucap sunny
"It's okay tante"jawab felix dengan senyumannya
"Yaudah ayo lix"jessica memasuki mobilnya diikuti felix
"Mama denger,daritadi hp kamu bunyi terus,dari siapa?"tanya jessica
"Changbin ma,padahal udah aku suruh buat ga nelpon"jawab felix,jessica terkekeh
"Dia kangen bearti dek"goda jessica
"Apaan sih ma"ucap felix kesal
"Mau kerumah changbin ga nih?ngelewatin rumah dia nih"tawar jessica
"Ngapain sih ma?gausah agh"tolak felix
"Nginep lah disana,asal kamu tau.changbin tuh sendiri dirumah,ortunya sibuk,jadi pasti dia seneng kalo ada kamu yang nemenin,besok pagi minta anterin changbin pulang,buat ganti baju.mau gak?"
"Emm,malu ma"cicit felix
"Udahlah,mama anterin ya"felix mendelik
"Ih mama mah,iyadeh kalo mamah maksa"jessica tergelak
"Padahal mama ga maksa,dasar"
"Hehehe,mau tau emang rumahnya kak changbin?"tanya felix
"Tau lah,pernah diajak kakak kerumahnya buat nganterin apa itu mama lupa"jawab jessica,felix ngangguk ngerti
5 menit kemudian,jessica menghentikan mobilnya di sebuah rumah dengan gerbang hitam menutupi rumah mewah itu,jessica membunyikan klakson mobil nya
"Mau ketemu siapa ya bu?"tanya satpam
"Ini anak saya mau ketemu changbin, pacarnya"jawab jessica enteng
"Ah den felix ya?masuk den,den changbin dirumah kok"felix tersenyum
"Yaudah ma,aku turun ya.makasih"
"Iya,jangan ngapa-ngapain loh,mama percaya sama kamu"
"Iya ma,hati-hati dijalan"
"Dah sayang"
"Dah mama"setelah mobil itu melaju,felix menatap rumah megah itu
"Pak,beneran changbin didalem?kayaknya sepi banget"ucap felix ragu
"Iya den,saya belum melihat den changbin keluar kok,masuk aja"
"Ah gitu,yaudah aku masuk ya pak"
"Iya den"
Felix melangkah ke arah pintu utama rumah itu,memencet bel dan menunggu pemiliknya keluar
Ceklek
"Mau cari siapa ya den?"tanya wanita paruh baya dengan pakaian daster dan membawa lap,felix pikir itu art dirumah changbin
"Aku mau cari changbin,bi?"
"Ah den changbin,masuk masuk"felix mengangguk dan mengikuti wanita itu
"Oh ya den,sebelumnya perkenalkan saya bi jihan,art dirumah ini sejak den changbin masih kecil"ucap wanita itu
"Aku felix bi,pacarnya changbin"ucap felix,jihan sedikit terkejut
"Astaga,bibi ga nyangka pacar den changbin secantik ini,baik pula"felix tersipu malu
"Oh ya den,den changbin jam sekarang biasanya di taman belakang,aden mau kesana apa mau saya panggilkan?"tanya jihan
"Aku kesana aja bi,bibi lanjutin aja kerjaannya"ucap felix
"Iya den,adek lurus aja habis itu belok kiri"felix ngangguk ngerti,setelah mengucapkan terimakasih,felix langsung pergi menuju taman, menyusul changbin
KAMU SEDANG MEMBACA
MELT - CHANGLIX
FanfictionSeo changbin,yang kerap mendapat julukan darkbinnie,karena terlalu sering memakai pakaian yang berwarna hitam,hidupnya pun sama,gelap. Orang tuanya hanya pulang ketika setahun sekali,bahkan pernah tidak pulang,hatinya tertutup untuk siapapun bahkan...