46

1.3K 152 7
                                    

Sementara di ruang keluarga,lino mendapat panggilan dari jisung dan kedua uke lainnya,chan dan hyunjin ikut gabung untuk melihat pacar-pacar nya itu

"FELIX PULANG?KOK GAK NGABARIN KITA SIH"teriak jisung tidak terima

"Sayang tenang oke,kita aja ga dikasih tau sama felix,dia sekarang tidur sama changbin" ucap lino

"Ah dia tidur?yaudah deh,padahal pengen ketemu dia" ucap seungmin

"Gausah cemberut gitu dong,kan jadi pengen nyium"ucap chan

"Itu kak changbin"tunjuk ayen ke changbin yang baru turun

"Felix tidur bin?"tanya lino, Changbin mengangguk dan duduk disebelah hyunjin

"Hai kak changbin"sapa ketiga uke itu,changbin hanya berdehem pelan

"Yaudah kalo gitu,kita tutup ya.bentar lagi aku juga ada kelas"pamit ayen

"Iya,belajar yang bener"ucap hyunjin

"Iya,see you"satu persatu memutuskan panggilan video itu,hyunjin menatap changbin bingung

"Kenapa lu?"tanya hyunjin

"Lin,adik lu pengen kerja jadi sekretaris gue"ucap Changbin

"HAH"teriak ketiga pria itu,kenapa harus jadi sekretaris changbin kalau felix bisa meneruskan perusahaan papanya

"Bin,tapi kan felix lulusan arsitektur"ucap hyunjin

"Nah itu masalahnya,tapi dia bilang dia mampus kok"ucap changbin

"Lu bicarain aja sama papa gue.biar dia yang putusin ini,gue gaada hak bin"changbin ngangguk ringan

"Bin,gue pamit dulu ya.gue harus ke cafe nih"ucap chan

"Yoi,tiati"chan ngangguk dan bersalaman ala lelaki jantan dengan ketiga pria itu

"Gue juga deh,gue harus balik kerumah nih,nyokab udah ngomel"ucap hyunjin

"Hmm,salam buat emak lu"

"Sip"hyunjin pergi menyusul chan keluar

"Lu kalo mau balik,balik aja.biar felix nginep disini"ucap changbin

"Ha?"

"Sono lu agh,ntr gue telpon bokap lu sendiri"lino akhirnya setuju dan pamit pulang,setelah semua pulang,changbin kembali ke kamarnya,masuk ke dalam selimut dan memeluk felix dari belakang

****

"Eungh"lenguh felix sambil menggeliat pelan,sedikit membuka matanya dan hal yang pertama dia lihat adalah rahang tegas changbin,sedikit dia mendongak dia akan bertemu dengan bibir changbin,felix tersenyum licik dan

Cup

Felix tidak hanya mencium,dia melumat bibir changbin tanpa tau changbin sudah bangun,lima menit kemudian felix melepaskan pangutannya dari bibir changbin dan mengatur napasnya

"Sudah puas dengan bibirku sayang?"goda changbin dengan mengelus pipi felix sensual

"Kak changbin"ucap felix gugup

"Hmm,nakal sekali berani mencium pria yang masih berada di alam mimpinya"ucap changbin tegas,felix tidak berani menatap manik mata changbin

"Kak changbin ga suka ya?maaf,felix kira kak changbin ga akan marah"ucap felix lirih

"Tatap mata aku lee felix"felix mendongak dan mata mereka bertemu

Cup

Changbin sedikit melumat bibir cherry felix yang dibalas oleh pemiliknya

"Bukannya aku ga suka,tapi kalo mau cium,pas orangnya bangun aja ya.biar kamu ga sendirian,udah yuk bangun,mandi sana"suruh changbin

"Mau pulang"ucap felix

"Kenapa mau pulang?"tanya changbin membawa felix ke pelukannya

"Felix gamau nginep disini,felix ga ijin mama sama papa"ucap felix

"Aku udah ijin kok,sekarang kamu mandi habis itu kita pergi makan,pake baju aku aja"felix akhirnya ngangguk dan masuk ke kamar mandi changbin

****

Changbin keluar dengan handuk yang bertengger di pundaknya

"Sayang,jangan makan diluar ya.aku mau dimasakin kamu aja" changbin mematung mendengar permintaan felix

Memasak?hah yang benar saja,menyentuh bahan dapur saja dia tidak pernah

"Mau ya, pliss"rengek felix

"Sayang,aku gabisa masak loh"ucap changbin lembut

"Gapapa,aku lagi pengen makan masakan kamu"

"Tapi..."

"Lama deh"felix langsung menarik lengan changbin turun kebawah lebih tepatnya ke dapur,bibi sudah pulang sejak sore tadi karena anaknya yang sakit,jadi dirumah ini hanya ada changbin dan felix,orang tua changbin sedang menginap di rumah ara dan suaminya,karena ara yang baru melahirkan itu harus ditemani.

"Mau masak apa?"tanya changbin menatap ngeri alat-alat dapur dirumahnya

"Apapun yang menurut kamu ganpang"ucap felix

"Nasi goreng aja ya"felix mengangguk semangat

"Yaudah kamu duduk aja disana,tunggu masakan jadi"

"Oke"felix menuruti perkataan changbin dan duduk di meja pantry dengan segelas air dingin di tangannya

***

Changbin menatap horror nasi goreng yang sudah jadi itu,warnanya jauh dari ekspektasi nya,bahkan telurnya saja sudah menghitam,felix yang tidak sabar langsung menghampiri changbin di dapur

"Sudah jadi?"tanya felix dari balik tubuh changbin,changbin menoleh dan menatap felix melas

"Sudah,tapi gagal"ucap changbin lirih

"Gapapa,kamu udah berusaha,sini aku makan"ucap felix mengambil piring yang berada di tangan changbin,jelas pria itu terkejut dan berusaha mengambil kembali

"Gausah dimakan yang,nanti kamu sakit perut"ucap changbin melihat felix yang bersiap dengan sendok dan garpunya

"Aku ga selemah itu sayang,udah kamu duduk aja" changbin pasrah dan duduk di depan felix,felix mencoba se sendok nasi goreng buatan changbin itu

Satu kata

ANEH

asin,pait,manis,pedas, bercampur menjadi satu,tapi dia tidak mau membuat changbin merasa bersalah

"Enak kok,biar aku abisin ya.kamu kalo mau makan beli aja"ucap Felix, changbin mendelik

ENAK KATANYA?HEI LIDAH FELIX MATI RASA APA BAGAIMANA

"Ga lix,itu gaenak.buang aja"ucap changbin berusaha merebut piring felix

"Ga sayang,ini enak.udah sana kamu pesen makan aja,aku abis kok segini"ucap felix berusaha menahan agar yang dia makan tidak keluar,muntah.

Changbin hanya berharap Felix tidak sakit perut nantinya

MELT - CHANGLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang