Dia

20 10 1
                                    

Sasa keluar kelas menuju kantin.ia menuju kantin mbok Darmi untuk membeli siomay.

"Mbok, siomay nya 1 ya.sama es teh"ucap sasa kepada seorang wanita paruh baya.wanita itu hanya mengangguk.

Sasa menunggu disalah satu kursi yang disediakan disana.ia memainkan ponselnya

Ting
VeroPrince❤️
Lo dimana?

"What?prince?emang bener² ya tuh cowok.untung kakak gue."ucap sasa.

"Ini siomaynya sa"ujar mbok Darmi memberikan siomay serta es teh kepada Sasa. Sasa yang awalnya bermain hp,segera menyimpan nya dan menikmati siomay mbok Darmi.

"Lo gak ngajak-ngajak lagi ya sa"ucap Stella tiba-tiba.

"Tau nih sicurut"Amel.
Mereka pun langsung duduk ditempat Sasa dan memesan siomay mbok Darmi yang memang terkenal enak.
Jadi ngiler aing teh-author.

Saat mereka tengah asik menikmati makanan mereka.datanglah tamu tak diundang yang langsung gabung dengan mereka.

Brak
"Eh, anjing!siomay gueee..."ucap Imel kaget dan sedih karena siomaynya jatuh kelantai.

"Eh,Lo pada kalo mau Dateng tu salam kek apa kek.main gebrak-gebrak aja.gue potong tangan Lo baru tau rasa."sarkas Stella sadessss.

"Ya maap,makanya makan tuh jangan terlalu menikmati,gebrak dikit kaget kan lu"ujar Adit.

"Dikit Lo bilang.lagipula gue menikmati supaya gue kenyang.kalo sampe gue gak kenyang,gue cari Lo"ucap Stella.

"Lo mau makan gue?"tanya Adit polos.

"Gue bunuh Lo.ya kali gue makan Lo,gue tau mana daging enak dan mana daging basi"ucap Stella.

"Psikopat emang lu ya?"tanya Adit lagi.

"Emang kenapa kalo gue psikopat? Lo mau daftarin buat jadi korban gue?iya?"tanya Stella menunjuk muka Adit dengan telunjuknya disertai senyum smirknya.

Adit bergidik ngeri dan menjauhi stella.teman-teman Stella pun perlahan menjauh.

"Lo bertiga ngapa?"tanya Stella pada ketiga sahabatnya.

"Lo beneran psikopat?"tanya devani polos

"Bbbhhh...hahahaha"tawa Stella pecah.

"Lo percaya?"tanya Stella menatap keenam manusia didepannya.

"Ya kali cantik cantik gini psikopat.lagian gue benci darah"lanjutnya

Keenam temannya hanya memasang wajah datar.

"Sasa..."panggil seorang cowok yang memakai Hoodie dan topi hitam.

Sasa menoleh kearah cowok tersebut dan memicingkan matanya.saat penglihatannya lebih jelas melihat wajah cowok itu ia pun berlari dan memeluk cowok itu

"Aku kangen...."ucapnya memeluk cowok itu erat.

Vero menatap Sasa yang memeluk cowok itu erat
'Cowok itu lebih hebat dari gue,buktinya dia bisa dipeluk sama sasa.lah gue?jangankan dipeluk.gue megang dikit aja langsung disemprot'batin Vero.
Ia pun langsung pergi dari kantin diikuti kedua sahabatnya.

"Stel,itu siapa?kok bisa dipeluk sama Sasa.kan Sasa ga pernah Deket sama cowok"tanya devani sedikit berbisik

"Ya mana gue tau,kan Sasa gak ngenalin ke kita.tapi ganteng bet njir"bales stella dgn berbisik.

Sasa melepaskan pelukannya terhadap cowok itu
"Oh iya,guys kenalin ini kakak gue yang dari Amerika.gue emang sengaja gak pernah ngungkit masalah kakak gue ini"jelas Sasa.

Stella,devani dan imel hanya mengangguk paham.

Disisi lain
Brak.
"Siapa sih tuh cowok bisa-bisanya dipeluk sama Sasa. Gue aja jangankan dipeluk,disenyumin aja gak pernah."kesal Vero sambil terus menendang kursi rooftop

"Lo gak mau nanya dulu ke Sasa siapa tuh cowok.ntar Lo nyesel kayak yang di film Indosiar tuh"ucap Deni

"Mending Lo nanya dulu ke sasa.dari pada ntar Lo nyesel karena salah paham.trus nangis menyesali kesalahpahaman Lo,pokoknya gue yang pertama.."ucap Adit.

"Pertama bantuin Vero?"tanya Deni.

"Pertama mutar lagu ku menangis... membayangkan...betapa kejamnya dirimu atas diriku"Adit bernyanyi dengan suara yang sangat merdu😒.

Vero hanya memasang wajah datar.adit yang menyadari perubahan wajah Vero pun membentuk jari V sambil cengengesan.

Reza Dan VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang