keluarga baru

16 10 0
                                    

Happy reading ❤️
Jangan lupa vote nya ya
Thanks for seraya bertuah ❤️

Hari ini adalah hari pernikahan mama sasa dan papa vero.semua rekan bisnis papa vero diundang.begitu juga dengan teman-teman mama sasa.sahabat sasa dan vero pun diundang ke acara pernikahan orang tua mereka.yang tau mereka jadi saudara hanya sahabat mereka.

-tempat sasa
"Sa,berarti lo sama vero bakal jadi adek kakak dong?"tanya imel.

"Iya.tapi gue beruntung punya kakak kayak dia."ucap sasa.

"Lo gak ada rasa lebih sama vero?"ganti stella yang bertanya.sasa diam sebentar kemudian menggeleng.

Ketiga temannya menatap dirinya intens.
"Yakin?"tanya mereka bertiga.imel,stella dan devani.
Sasa mengedikkan bahunya lalu pergi dengan santainya.

-ditempat vero
"Seriusan Lo jadi saudaraan sama Sasa?"tanya Riko

"Hm"jawab Vero.
"Kalo pun gue mau pacaran sama sasa gak salah juga kali,,kan dia bukan adik kandung gue"lanjut Vero.

Riko hanya mengangguk.sedangkan Adit sibuk mencicipi makanan yang ada di acara itu.

"Hehhh,Lo jangan malu-maluin dong"ucap Riko menarik kerah belakang baju Adit keras.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!.woi-gu-e kecek-kek anjir"ucap Adit memberontak.

"Sorry elah,makanya Lo jangan malu-maluin gue sama vero.diliatin tuh dari tadi lonya"ujar Riko menunjuk orang-orang dengan dagunya.adit hanya nyengir.

"Nyengir Lo udah kayak kuda dikasih coklat"asal Riko.

"Emang kuda makan coklat?"tanya Adit polos.

"Bukan hanya makan coklat kuda bisanya.ngomong 'emang kenapa' aja lancar"ucap Riko.

"Lhaa,kok bisa ya?"gumam Adit.

Vero yang mengerti maksud Riko pun bertanya "dit,Lo gak ngaca ya tadi?".

"Emang kenapa?"tanya Adit memandang kedua sahabatnya itu.

"Kyaaaa"ucap vero dan Riko bersamaan.mereka berdua segera pergi sebelum Adit sadar.

Setelah beberapa menit Adit baru ngeh apa yang dikatakan kedua sahabatnya.
"Anjir emang tuh bocah berdua.gue dikatain kuda.muka ganteng kayak gini juga.coba aja ya Mimi peri turun bentaran aja.gue suruh ubah tuh bocah dua jadi kuda"cerocos Adit sendiri.

"Mas kok ngomong sendiri sih?"tanya salah satu tamu.

"Hati-hati kesambet Lo mas,mas kan jelek.ntar jinnya juga jelek Lo"ejek tamu satunya lagi lalu mereka pergi dari sana sambil menertawakan Adit.

Adit segera menyusul kedua sahabatnya tadi.sepanjang jalan ia berbicara sendiri.
"Tuh orang gue santet baru tau rasa.enak aja tawain gue"sungutnya.

°°°

Sementara itu,acara selanjutnya foto keluarga.nampak seorang fotografer yang tengah memotret sepasang pengantin dengan diapit remaja laki-laki dan perempuan.mereka nampak bahagia.

Vero memperhatikan sasa dari tadi,sambil sedikit tersenyum kala melihat sasa tertawa bersama papa dan mama barunya.

'gue berharap bisa lupain perasaan gue ke Lo sa.tapi kalo kita tinggal serumah,gimana caranya gue bisa ilangin nih rasa.bisa-bisa gue khilaf,hhhh'batin Vero.

Bugh
Vero tersadar dari lamunannya.
"Kok ngelamun?ngelamunin apa?"tanya seseorang yang tak lain adalah sasa.

"Ha?mmm,itu... ngelamunin yang jadi pengantin itu aku sama kamu"ucap vero.tampak sasa tersenyum.

"Eh,kalian berdua ayok kita foto"teriak Rani,mama Sasa.

Mereka pun asik dengan acara foto-foto.dan tamu yang lainnya mencicipi makanan.tak terkecuali para sahabat Sasa dan Vero.

16.07
Acara pernikahan selesai.pekerja sibuk dengan urusan masing-masing.ada yang bersihin sampah,nyusun kursi,dan pekerjaan yang lainnya.

Keluarga baru,rumah baru.itulah yang Irfan katakan kepada anak-anaknya.ya,sekarang mereka pindah ke rumah yang baru.rumah yang dibeli oleh Irfan untuk hadiah pernikahannya.

"Kamar aku dilantai atas pokoknya."ucap sasa setelah tiba di rumah barunya.irfan dan Rani hanya tersenyum.

"Yakin mau lantai atas?rumah ini ada penunggunya Lo,dan katanya kamar diatas itu adalah milik anak kecil yang mati dibunuh."ucap Vero menakut-nakuti Sasa.

Sasa menaikkan sebelah alisnya
"Zaman sekarang masih percaya aja sama hantu.gue gak takut sedikitpun atas cerita Lo itu,basi semua"cibir Sasa.

Rani dan Irfan tertawa melihat dialog keduanya.
"Sasa,jaga ucapan kamu dong sama kakak kamu."peringat Rani.

"Ma,walaupun dia udah jadi kakak Sasa,Sasa gak peduli.kan kita satu tingkatan"
"Lagipun,males sopan sama kakak kayak gini.ga guna"lanjut Sasa langsung berlari kelantai atas.

"Bener-bener tuh anak.awas aja"ucap Vero.

"Ma,pa.vero keatas dulu ya"pamit vero.yap, dilantai atas terdapat dua kamar yang dipisah dengan lorong.kamar Sasa sebelah kanan dan Vero sebelah kiri.

Reza Dan VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang