❤39

1.3K 56 11
                                    

Part ini agak panjang yaa.

Ica & Natan POV

"Ca," kata Natan memecah keheningan.

"Apa?"

"Gue boleh nanya sesuatu nggak ke elo?" tanya Natan hati hati.

Ica tersenyum kecil.

"Boleh." jawabnya masih tersenyum.

Natan sempat melirik Ica dari kaca spionnya.

"Kok bisa ya,Rehan nggak suka sama Ica?" batin Natan.

Dari sekian banyak para cewek yang naksir sama Rehan,kenapa malah Diva yang jadi pilihan hatinya?

Vava tidak tergolong cantik,tapi memang tidak ada yang bisa mengalahkan keimutannya.Vava memang imut,Natan akui itu.

Tingkahnya kadang juga membuat siapapun gemas kepadanya.

Tapi,ini Ica.

Ica termasuk kategori cewek yang hampir sempurna.

Ica cantik,pintar,murah senyum,manis,tubuhnya tinggi langsing.

Kenapa Rehan malah lebih suka Vava yang mungil seperti anak kecil?

"Mau nanya apa emang?"

Natan buru buru merubah arah pandangannya fokus ke depan lagi.

Natan tidak mau sampai Ica tahu jika tadi ia sempat memperhatikannya sebentar.

Natan berdehem pelan.

Baiklah,kali ini ia harus tahu apa jawaban dari pertanyaan yang selama ini masih ia bingungkan.

"Em...Lo ng..k..saaakktt..tii....gitu..ma....Rrhan?"

Pertanyaan yang baru saja dilontarkan Natan tidak terdengar jelas di telinga Ica.Mungkin karena efek hembusan angin yang agak kuat dan ramainya jalanan.

"Apaan,Nat?Gue nggak denger." kata Ica agak berteriak.

"Lo...nggak...skkk...tii...sama Rehan?" tanya Natan mengulang pertanyaannya yang tadi.

Pertanyaan Natan barusan masih saja tidak terdengar jelas di telinga Ica.

"Lo nanya apaan,sih?Suara lo nggak jelas,Nat."

Natan beredecak agak kesal.

Padahal,ia benar benar ingin tahu apa jawaban dari pertanyaannya barusan.

Natan ingin memastikan sesuatu!

Natan menoleh ke belakang sebentar.

"Dasar budeg!" kata Natan kesal.

Bahkan,umpatan Natan barusan masih tidak jelas terdengar.

"Ha?" tanya Ica sambil mendekatkan wajahnya ke samping wajah Natan agar suara Natan bisa terdengar jelas.

Wajah mereka saat ini benar benar dekat.Mungkin hanya ada jarak sekitar 1cm.

Natan menoleh kebelakang,ia ingin mengulang umpatannya tadi.

"Bud..."

Upsss.

Yah.

Bibir Natan nempel di pipi Ica.

Natan tidak menyangka jika Ica akan mendekat ke wajahnya seperti ini.

Mata Ica melotot kaget.Natan juga tidak kalah kaget dengan Ica.

Benci tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang