❤45

991 33 7
                                    

Setelah dirinya diusir secara tidak hormat,Natan memilih untuk pulang saja.Natan berjalan kearah dimana motornya terparkir.

Natan memakai helm dan menyalakan mesin motornya.

Saat tangannya akan menarik gas motor,ada seseorang yang meneriakkan namanya dari arah belakang.

"NATAN!"

Natan membuka kaca helmnya dan berbalik untuk melihat orang yang barusan memanggil namanya.

"Ica?" gumam Natan pelan.

Ngapain dia disini?

Lalu Ica berlari kecil kearah Natan.Natan mematikan mesin motornya.

"Lo...ngapain disini?" tanya Natan.

"Habis chek up." jawab Ica.

"Lo...sakit?" tanya Natan lagi. "Sakit...apa?" Natan bertanya lagi.

Ica tersenyum kecil.

"Oh...nggak,gue nggak sakit.Cuma mau periksa aja.Kepala gue sekarang sering pusing.Takut kenapa napa" jawab Ica menjelaskan.

Natan menganggukan kepalanya.

"Terus,gimana hasilnya?Apa kata dokter?Baik baik aja kan?" Natan masih saja mengajukan pertanyaan layaknya seorang pacar yang khawatir dengan pasangannya.

"Baik,kok.Kata dokter,cuma karena banyak pikiran aja." jawab Ica.

Natan tersenyum lega.

"Syukurlah,kalo gitu."

"Em,lo sendiri ngapain disini?" sekarang gantian Ica yang bertanya.

"Ah..gue tadi nganterin Rehan.Rehan tiba tiba pingsan pas lagi main futsal."

Raut wajah Ica langsung berubah khawatir.

"Rehan?" tanya Ica kaget.

Natan mengangguk.

"Terus sekarang Rehan dirawat atau udah pulang?" tanya Ica lagi.

"Masih dirawat.Dia sakit tipes, tapi nggak terlalu parah,kok." jawab Natan.

"Ya ampun." gumam Ica.

Wajahnya benar benar terlihat khawatir.

Natan mengamati wajah Ica.Segitu cintanya Ica sama Rehan?Sampai dia harus sekhawatir itu mendengar kabar Rehan pingsan.

Padahal,Ica tahu jika Rehan tidak menyukainya.Rehan juga sudah pernah menyakiti perasaannya waktu itu.

Apa Ica masih akan tetap mencintai Rehan?

"Lo...bener bener suka ya sama Rehan?" tanya Natan mengganti topik.

Tiba tiba saja dirinya ingin menanyakan hal itu.

Ica tersenyum tipis.Lalu menganggukkan kepala.

Setelah Natan mendapatkan jawaban atas pertanyaannya tadi,kenapa sekarang hatinya terasa seperti dibelah menjadi dua alias patah hati?

Apa benar tebakan Riki tentang perasaannya kepada Ica?

Apa dia memang menyukai Ica?

Ahh....

Tapi nggak mungkin kan?

Sudah bertahun tahun lamanya Natan berusaha agar dia tidak jatuh cinta.Masa iya,sekarang dia jatuh cinta secepat ini?

Natan langsung menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran yang tidak tidak dalam otaknya.

"Lo kenapa jadi nanya nanya gue kayak gitu?" tanya Ica.

Benci tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang