❤53

682 40 21
                                    

"WHAT THE HELL ?????!"

Akhirnya Vava berteriak histeris.

Rehan jadi terkekeh kecil.Ia tidak menyangka reaksi Vava akan sekaget ini.

Vava mengambil nafas lagi lalu membuangnya untuk mengatur degupan jantungnya yang masih saja tidak teratur.

Vava kira tadi setelah ini mereka akan saling menjauh.

Ini malah tiba tiba dateng langsung nembak.

Siapa yang tidak terkejooooot?!

"Jadi gimana?Hadiah dari gue tadi,diterima kan?" tanya Rehan masih fokus dengan tujuan utamanya.

Vava masih diam.Belum bisa menjawab karena masih terkejut.

Kenapa tiba tiba gini sih nembaknya?!

Kan gue jadi kayak orang bodoh, sampe lupa cara ngomong itu gimana!

Vava mendongak,menatap Rehan,siap akan memberikan jawaban.

"G-gu..gu-e..." katanya lagi masih terbata.

Sial!!!

Kenapa mulutnya sekarang susah sekali untuk berbicara?!

"Ah,kelamaan." kata Rehan sudah tidak sabar.

"Gue udah tahu kalo lo suka sama gue,jadi lo pasti nggak akan nolak jadi pacar gue." katanya yakin. "Ya kan?" tanyanya meminta persetujuan.

Cara penembakan macam apa itu? Nggak ada romantis romantisnya.

Dia sama sekali belum menjawab,tapi Rehan sudah langsung menyimpulkannya sendiri.

Kesannya kan kayak maksa.

Meski sebenarnya memang Vava pasti akan menerimanya,tidak mungkin menolak.

Vava tersenyum kecil,lalu menatap Rehan.

"Terserah lo deh." jawab Vava pelan agak malu.

Toh yang barusan Rehan katakan memang benar adanya.

Rehan mengangkat ujung bibirnya sedikit.

"Tuh kan,nggak nolak.Mana ada cewek yang nolak cowok seganteng gue?" katanya masih kepedan.

Vava menatap Rehan hilang kata.

Tingkat kepedeannya sepertinya memang sudah overdosis!

Kapan sih,tingkat kepedeannya bisa menurun?

"Hm.Iyain,biar cepet." kata Vava malas memperpanjang.

Ia sedang ingin menikmati rasa bahagia yang ada di hatinya.Tak mau diganggu.

Melihat Vava tersenyum,Rehan jadi ikut tersenyum.

"Jadi,mulai sekarang kita pacaran ya!" kata Rehan mempertegas.

Vava agak tersipu mendengarnya.Pipinya jadi agak memerah.

Vava masih tidak menyangka sekarang ia sudah resmi jadi pacar Rehan.

Meski cara penembakan barusan adalah cara penembakan yang sangat aneh.

Mau nembak aja segala pake alibi ngasih hadiah.

Tapi kan yang terpenting sekarang udah jadi pacarnya :)

Melihat Vava yang sedang blushing,tangan Rehan tiba tiba saja terulur,menangkup kedua pipi Vava dan mencubitnya gemas.

"Ishhhhhh.." katanya sambil menjiwit pipi Vava.

Kenapa saat ini dimatanya malah Vava terlihat jadi semakin lucu sih?

Pingin di uwel uwel rasanya :)

Benci tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang