❤44

1K 39 6
                                    

Riki pulang.

Tersisa dua orang disana.Natan dan Vava berduaan.

Sedari tadi,Vava tidak bisa menghilangkan senyum dari bibirnya.

Perkataan Rehan tadi masih saja terngiang jelas di telinganya.Sebenarnya perkataan Rehan tadi lebih pantas disebut seperti orang yang sedang marah marah dan kesal.Tapi tetap saja di dalamnya memuat pengakuan cinta kan?

Salah lo udah menghuni hati gue

Gara gara lo ada di hati gue,gue jadi kepikiran lo terus

Ahh....

"Gue tadi nggak salah denger kan?" batin Vava masih tak percaya. "Artinya,Rehan juga suka sama gue kan?" lanjutnya lagi bertanya dalam hati.

Belum di tembak aja senengnya udah kayak gini.

Gimana besok pas ditembak?

"Lo kenapa,sih?" tanya Natan.

Vava menoleh ke arah Natan.Lalu menunjuk dirinya sendiri.

"Gue?" tanya Vava balik. "Kenapa ya???" tanyanya lagi.

Alis Natan saling bertaut.

"Kok malah tanya gue." sahut Natan.

Vava masih saja tersenyum.

"Gue juga nggak tahu kenapa." kata Vava sambil mengindikkan bahu.

Senyumnya belum saja luntur.Malahan bertambah lebar.Pandangan Vava mengarah ke atas seperti sedang membayangkan sesuatu.

Natan yang melihat sikap aneh Vava seperti itu bingung.

Jangan jangan...terjadi sesuatu dengan mereka berdua tadi.

Apa yang sudah mereka lakukan tadi???

Sampai sampai Vava jadi seperti orang gila seperti ini.

"Lo habis ngapain tadi sama Rehan berduaan doang di UGD?" tanya Natan memicing.

Vava malah cekikikan setelah ditanya seperti itu.

"Rehan....udah...nembak lo?" tanya Natan sok tahu.

Vava mengulum senyuman tipis sambil menatap Natan lalu menggeleng pelan.

"Belum kok." jawab Vava pelan sambil memasang wajah sedih.

"Malahan,dia tadi habis marah marah sama gue.Gue...dibentak bentak." lanjut Vava.

Setelah mengatakan itu,wajah sedihnya tadi kini hilang digantikan senyum yang terbit lagi dibibirnya.

Natan dibuat tambah bingung.

Ada ya,orang di marah marahin sampe dibentak bentak malah seneng sampe senyum senyum kayak orang gila gini?

"Kok lo di marah marahin sampe di bentak bentak sama Rehan,malah seneng,sih?" tanya Natan bingung.

Vava masih saja setia memasang senyum manisnya.

"Siapa yang seneng?Gue...sedih kok." jawab Vava sambil tersenyum.

Natan menggelengkan kepalanya tak percaya.

Benci tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang