❤22

1.8K 69 9
                                    

Akhirnya bel tanda jam berakhirnya pelajaran pun berbunyi.Setiap siswa sibuk merapikan tasnya dan bersiap untuk pulang.

"Va,lo terus pulangnya gimana?" tanya Ica sambil memasukan buku ke tasnya.

"Udah,gampang.Angkutan umum juga masih banyak kok." jawabnya.

"Lo nggak papa kan pulang sendiri?" tanya Ica sekali lagi.

Vava hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Sorry ya,gue nggak bisa nganter lo.Gue ada urusan soalnya." katanya lagi.

"Iya nggak papa,santai aja lagi." jawab Vava.

*****
Vava menunggu bis di halte dekat sekolah.Tapi hari ini tidak seperti hari biasanya.Setiap ada bis yang berhenti,pasti sudah penuh dengan para manusia yang terlihat berdesak desakan.Vava paling tidak suka dengan keramaian.Maka dari itu ia lebih memilih menunggu bis selanjutnya.

Hampir satu jam ia menunggu.Tapi masih belum ada bis kosong yang datang.Jika badannya dalam kondisi yang baik,itu tidak masalah baginya.Namun tidak untuk kali ini.Mukanya terlihat sangat pucat,kepalanya pun terasa sangat pusing.

"Ya allah,Vava cuma pingin pulang.Vava udah nggak kuat." batinnya berdoa.

Sedangkan dari kejauhan,ada seorang siswa laki laki yang sebenarnya sedari tadi telah lama disana hanya untuk memantau keadaan siswi yang sedang duduk di halte itu.

Wajahnya tampak risau.Dia bingung harus berbuat apa.Tiba tiba terdengar suara dari arah belakang.

"Ekhm," terdengar suara deheman yang agak keras.

"Ngapain lo dari tadi di sini?" tanya orang itu sambil terus mengunyah permen karet yang ada di dalam mulutnya.

Dia agak terkejut.Lalu ia kembali memasang muka datarnya.

"Bukan urusan lo." jawabnya santai.

Orang itu hanya tersenyum sinis.

"Lo dari tadi liatin dia kan?" katanya sambil menunjuk sesorang yang sedang duduk di halte bis itu. "Kenapa nggak lo samperin langsung?Dia lagi butuh pertolongan." katanya menyelidik sambil memandang kearah gadis yang sedang duduk di halte itu.

"Gue nggak mau jadi sok pahlawan di depannya." jawabnya.

Diam.Tidak sepatah kata yang keluar.

"Lo sendiri ngapain?Kenapa bukan lo yang nganterin dia pulang?" tanyanya balik.

"Gg..Gue.." jawabnya terbata.

"Gue balik duluan.Urusan gue udah selesai." katanya memangkas.

"Urusan apa?Sok sibuk banget hidup lo!" katanya.

Dia tersenyum.

"Gue cuma mau mastiin,kalo ada orang yang nolongin dia.Dan orang itu elo." jawabnya. "Titip dia,tolong anterin sampe rumah.Dan pastiin,kalo dia baik baik aja sampe masuk depan pintu rumahnya." sambungnya lagi.

"Gue duluan." katanya sambil menepuk pundak orang itu lalu pergi.

"Siapa elo nyuruh nyuruh gue?!"

"Mau lo sebenernya apa,sih?!" batinnya.

Lalu ia segera menghampiri seseorang yang sedang duduk di halte bis itu.

Dia kesana bukan karena mau menuruti permintaan orang yang sok sibuk tadi.Dia kesana karena dia memang ingin menolong seseorang itu.

Vava hampir pada batas kesadarannya.Pandangannya mulai kabur.Dia benar benar sudah tidak kuat!

"Ya allah,jika nanti Vava pingsan di sini,semoga yang nemuin Vava orang baik dan nganterin Vava sampe rumah.Amin." batinnya lagi.

Benci tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang