❤13

2K 72 1
                                    


Hening sejenak.

"Eh kalian tau nggak?Kemaren gue liat apaan sama Riki pas di warnet?"kata Umar sambil melirik Riki.

Riki langsung mendelik dan memberikan kode agar Umar menutup mulutnya.

"Apaan emang?"tanya Ziah antusias.

Umar tersenyum jail ke Riki.

"Nggak ada apa apa,kok."kata Riki sambil menatap tajam Umar.

"Lo nggak kepo,Va?"tanya Umar sambil terkekeh.

"Emangnya kenapa?"jawab Vava akhirnya sedikit ingin tahu.

Riki hanya menghelas nafasnya malas.

"Dasar mulut lemes!!!"kata Riki mengumpat dalam hati.

"Jangan dengerin apa kata Umar!" kata Riki.

"Kok gue malah jadi kepo ya?Nonton apaan emang kalian?"tanya Vava.

"Mampus gue."batin Riki lagi.

Umar sudah tersenyum dengan sangat lebar.

"Gue sama Riki......kemarin....nonton....BF." jawab Umar santai.

"What?Demi apa?"kata Dian.

"Seorang Riki?Yang alimnya nggak ada yang nandingin?Liatnya begituan?"tanya Ziah tak percaya.

"Katanya nggak doyan perempuan!" kata Feli.

"Kalo si Umar mah gue udah nggak aneh.Tapi,ini kok Pak Ketua ikut ikutan?"jawab Rani sambil menahan tawa.

Vava hanya menatap teman temannya bingung.

"Bentar..BF apaan,sih?"tanya Vava sambil memasang muka polosnya.

Yang lainnya hanya bisa menepuk jidat masing masing.

"Mau gue jelasin?"tanya Umar.

"Apaan,sih?Film drakor terbaru ya?"kata Vava.

"Drakor mulu sih otak lo."kata Rani.

Vava hanya menyengir.

"BF itu.."kata Umar menggantung.

"Nggak perlu di jelasin.Sayang,lo nanti malah cuma ngotorin otak anak orang!"kata Riki melarang.

"Apaan,ih.Gue mau tau!"kata Vava tak sabar.

Riki pasrah.

"BF itu.....ah gue takut dosa ngotorin pikiran anak orang."jawab Umar sambil tertawa garing.

"Apaan?!"jawab Vava tak sabar.

Umar hanya bisa menggeleng sambil tertawa.Sikap Vava yang masih polos ibarat lawakan untuk Umar di setiap harinya.

"BF apaan sih?Yang tau jelasin dong ke gue!"tanya Vava belum menyerah.

"Udah sih, anak kecil nggak usah ikutan."jawab Riki sambil menjitak kepala Vava.

"Ah elah..kalian gitu banget sama gue." kata Vava kesal sambil memegang kepalanya yang tadi habis di jitak Riki."Yaudah gue besok nggak bakal ngasih kalian contekan pr bahasa inggris!"kata Vava mengancam.

Yang lainnya langsung mendelik tidak terima.

"Ah lo maennya ngancem Va,nggak asik."kata Ziah.

"Yaudah gue kasih tau,jangan nyesel ntar."kata Dian.

Vava tersenyum penuh kemenangan.

"BF tuh,Blue Film,semacem film porno gitulah."sambung Dian lagi.

"Hah?"kata Vava agak terkejut." Alhamdulillah!"kata Vava lagi.

"Kok alhamdulillah?" tanya yang lainnya bersamaan.

"Berarti,Riki beneran cowok tulen!Dia doyan sama perempuan!Bukan homo!" kata Vava.

Riki mendelik kearahnya.

"Jadi,selama ini lo mikir kalo gue itu homo?" tanya Riki.

Vava mengangguk jujur.

"Pantesan,di kode gimanapun sama Riki,nggak ngerespon.Vava nggak mau punya pacar homo!"kata Umar.

Vava mengangguk lagi.

Eh...Tunggu.

Apa?Di kode?Pacar homo?

"Jadi,kalo Riki bukan homo,lo mau jadi pacarnya?" tanya Umar lagi.

Vava diam,tidak mengangguk,juga tidak menggeleng.

Tanpa disadari,senyuman tipis di bibir Riki memgembang.

"Gue cowok tulen yang doyan sama perempuan!" kata Riki penuh kebanggaan.

Yang lainnya hanya tertawa menatap sang Ketua kelas mereka.

Mereka pun kembali mengerjakan tugas.Sampai akhirnya terdengar bel.

Tett..tett...

Tanda pergantian jam pelajaran.Semua murid sibuk membereskan bukunya masing masing dan kembali ke kelas.

Sampai bunyi jam pelajaran berakhir pun,Rehan dan Ica belum kembali.

"10 menit apaan?!!!" batin Vava kesal.



Hai?

Ketemu lagi.Maaf baru publis sekarang ya.Kemaren author banyak tugas.Disini aku mau ngucapin makasih buat yang udah pada ngasih saran.Makasih juga buat yang udah nge vote.Makasih juga yang udah baca walaupun nggak nge vote atau komen yang penting udah mampir :)

Bigg love buat kalian ❤
Happy reading.

Benci tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang