K- 48. Syasa VS Jisung..

3.6K 142 0
                                    

" aku ingin mengerjakan misi.. " Syasa langsung To The Point dengan mereka..

" Heum? Biar ku tebak.. Mafia licik itu bukan? " Taeyong bertanya.. Ia adalah ketua dari Grup NCT 127.

" Heem.. " Syasa langsung menjawab.

" Apa kau akan mengajak kami? " Tanya Haechan dengan semangat

" Kalian mau ikut? " Syasa mengernyit bingung..

" Tentu saja! " mereka semua berteriak senang.. Syasa melihat ke arah Yeri yang bingung

" Kenapa? " Tanya Syasa..

" Aku tidak bisa ikut.. " Cicit Yera

" Ada apa? " Jisung bertanya dengan dingin..

" Heum.. " Yera menatap Syasa dengan memohon agar menyelemat kan nya dari Jisung yang berperilaku dingin..

" Jisung! Dia pacar mu! Jangan terlalu bersikap dingin seperti itu! " Syasa mengatakan nya dengan dingin..

" Darimana kau tau? " Jisung bertanya dengan dingin

" Apa yang tidak ku tau dari kalian? " Syasa mengangkat Kepala nya sombong

" Ahh, Benarkah? Tapi.. Kapan mereka pacaran? " Tanya Chenle dengan semangat..

" Pesta Seventeen yang kalian rencana kan untuk Yera. Taman belakang setelah acara selesai... Aku benar? " Syasa tersenyum miring ke arah jisung

" 1:0 " Jisung berkata dengn dingin..

Begini lah.. Walaupun Syasa dan Jisung adalah Atasan dan Bawahan tetapi mereka tampak seperti Saingan dalam Setiap Hal!. Jika mereka bertemu.. Mereka akan Berperang dingin salah satu contoh nya ada diatas.. Mereka bertengkar bukan karna mereka saling membenci tapi karna mereka ingin saling Membuka diri satu sama lain.. Contoh diatas! Mereka tampak seperti Musuh tetapi Saling menguntung kan? Mungkin.

" Dia pacar mu?.. Huh? " Jimin menatap Raka dengan dingin..

" Raka Aziko Adhitama, Benar? Anak pertama dari pasangan Tn. Farhan Hari Adhitama dan Ny. Desi Ratna Adhitama, Mempunyai adik bernama Rio Vando Adhitama. Benar? Leader Mafia kedua, Benar? Bersifat Dingin, Dan Kejam? Benar? Luluh terhadap Syasa pada saat masa kanak kanak, Benar? Cemburu Saat Syasa berdekatan dengan yg lain, Its Really! Bahkan saudara nya saja yang mendekat akan cemburu juga.. Its Really Ok? " Jisung menatap Raka dengan dingin lalu beralih ke Syasa

" 1:1, Ck " Syasa Berdecih. Jisung tersenyum tipis

Syasa melihat jisung..

" Kau pikir kau menang? Kita seri Pabbo! " Syasa mengucapkan itu dengan sinis.

" Kau tidur bersama nya (Yera) kurang lebih dua minggu yang lalu aku benar? Hm?" Syasa tersenyum sinis dan tersenyum ambigu

" 2:1 " Jisung berkata dingin.

" Kau takut terhadap.. " Jisung lebih mendekat ke syasa lalu lebih kecil nada nya

" Your Childish Boy? Im really! " Jisung berkata

" Boy! 3:2! Kau fatal Boy! " Saysa berkata dengan sedih.. Jisung tersenyum senang..

" Jangan senang.. Kemari lh.. " Jisung berjalan mendekat..

" Suami takut Istri! " Syasa mengucapkan nya dengan keras. Jisung membeku! Shit

" Oh baby.. I'm Hurt! 4:3!!! " Jisung berkata dengan dingin! Ia melihat Raka yang cemburu karna jisung berkata 'Baby' pada Syasa

" Calm Down! " Jisung berkata dengan malas pada raka yang menatap tajam..

Raka menatap Jisung dengan malas ia mendekati diri nya ke arah Syasa dan memeluk Syasa dengan posesif.

" Bisakah kalian menghentikan kebiasaan kalian itu? Apa kalian gk capek? " Taeil bertanya dengan nada malas

" Kau juga melihat nya Oppa! Dia tidak menghargai ku sama sekali! Padahal aku pemimpin nya " Syasa berkata dengan cemberut.

" Cih " Jisung berdecih.

" Lihat! Dia berdecih! " Syasa seakan akan mengadu.

" Berhentilah bersikap seakan akan kau gadis kecil! Lo sama sekali gk imut! " Jisung berkata dengan nada menjijikan lalu dia menyambungkan kalimat nya.

" Dan lo terlihat sangat jelek! Its Really! Bahkan Yeri ku terlihat lebih cantik dari lu" Dia bergumam saat mencapai nada terakhir nya.

" lu hanya ngeliat Yeri dimata lu, Pabbo " Syasa memutar matanya.

" Ukh, Bisa kah kalian menghentikan nya.. Ehm mari kau ingin menginap dimana? " Yeri merasa malu dalam percakapan ini sungguh, rasanya ia ingin menangis. Hiks, sayang nya dia tidak bisa..

" Ckck, Baik Yeri gue yg tersayang, jangan terlalu baik ama tuh bocah. Ngerti? " Jisung berkata dengan jijik

" Apa lo bilang?! Bgst! Sini maju lo! " Syasa berkata dengan marah. Jisung meladeni nya, mereka segera bertarung. Tidak ad yang ikut campur. Raka hanya berdiam diri.

" Nana, Hanya segini kemampuan lo, ckck Yeri lebih hebat dri lo! Ugh kalah dri cewek sendiri ck ck. " Syasa mengucapkan kata itu dengan jijik tanpa sadar. Tapi Raka merasa tersinggung dengan itu. Ia memejam kan matanya dan kilatan bahaya ada di dalam matanya tidak ada seorang pun yang tau apa yang di pikiran nya.

Dan juga syasa tidak pernah bisa lagi membaca batin Raka sejak dia (Raka) mendapatkan kekuatan nya.

Syasa sama sekali tidak melihat raka dan masih focus pada pertarungan nya. Jisung memang tidak kalah telak, tetapi ia tetap saja kalah. Itu melakukan bagi Jisung. Jisung kembali ke tampilan dingin nya.

' Cih, Sama saja ' Jisung Mengerutu dalam hati nya. Syasa merasa ingin tertawa. Tapi ia tetapi diam dalam senyum kecil nya.

" Baiklah hentikan itu. Kemampuan lu hanya meningkat sedikit itu jauh dr harapan gw " Syasa mengatakan nya dengan Serius.

" gw masih perlu kalian untuk menjadi anggota gue. Lebih berusaha keras dan keras. Kita tidak tau perkembangan dari Mafia lainnya jadi jangan sampai lengah dalam berlatih, Mengerti? " Syasa berkata dengan serius.

" Baik! " Semua orang berseru.

" Kembali ke rumah kalian masing masing. Dan juga.. Carikan tempat hiburan untuk kita nanti malam. Gue bosan, Sebaiknya kalian juga ikut. Dan ya, jika ada beberapa yang tidak bisa. Langsung bilang ke gue. Mengerti? Gue gak terima kata selain y " seru Syasa

" Baik, " kata Mereka semua.

" Baiklah, Sampai Jumpa Nanti Malam, Taeil Kabarin. " Syasa langsung memasuki mobil yang mereka kirim untuk nya dan melaju ke hotel, kali ini mereka tidak menginap di Villa maupun Mansion. Raka memasuki bagian pengemudi karna ia yang akan menyetir.

" ... " Dalam perjalanan itu tidak ada yang membuka suara nya karna syasa yang masih sibuk memikirkan Rencana untuk menjebak musuh dan Raka yang masih memikirkan kata kata Syasa, Dia berpikir bahwa mungkin kekuatan nya merupakan berkah untuk membuktikan bahwa ia mungkin bisa lebih kuat dimasa depan untuk nya?. Itu yang ia pikirkan. Semakin ia memikirkan nya semakin ia bertekad untuk terus berlatih dan menjadi kuat, Demi Syasa nya.

Akhirnya setelah selesai dengn pikirkan nya(Syasa). Ia langsung menyadari Bahwa Raka diam tak berkutik. Syasa mengernyit kan Dahinya

" Ada apa? " Syasa membuka suara nya

" Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu, jadi aku tidak ingin menganggu, " jawab Raka dengan cepat.

Syasa hanya mengangguk saja.

" Kau sedang apa tadi? " Raka mengalihkan Topik, Toh syasa hanya menyambung saja.

" Rencana untuk menjebak si penjahat, Raka, kamu benar untuk ikut? " Syasa mengernyit

" Hm, Pacar ku sedang menjalan kan misi bagaimana mungkin aku tidak ikut? " Raka berkata dengan santai

" Kau Romantis Sekali, Aku menyukai mu " Syasa berkata dengan bahagia.

" Aku juga menyukai mu, Sangat menyukai mu " dengan senyum hangat nya berkata.

~~

KeysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang